Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 24 - Perpisahan

Chapter 24 - Perpisahan

acara dinner, sekaligus perayaan ulang tahun berjalan sesuai rencana.

ini sudah sangat malam, Karina sama intan nginap di hotel ini saja, mama takut terjadi sesuatu pada kalian berdua, ini bukan negara kita ucap mama Karina.

benar kata mama kamu sayang, kalian berdua adalah perempuan, nginap di sini saja, sekalian besok mengantarkan kami ke bandara, ucap Tante Wati.

apa jadi kalian semua akan pulang besok, tidak menginap beberapa hari, agar kita jalan-jalan rengek Karina.

maafkan kami sayang kau tahu papa dan mama harus bekerja, begitu juga Tante Wati dan om Herman, jawab papa Karina.

lalu kamu juga pulang besok, tanya Karina pada Ravael berharap lelaki itu tidak akan pulang.

maafkan aku sayang, tapi aku hanya bisa cuti selama seminggu, dan aku akan pulang besok bersama dengan orang tua kita, ucap Ravael.

kalian meninggalkan Karina sendiri lagi, ucap Karina ngambek.

terus Lo anggap apa diriku ini, protes intan yang merasa tidak dianggap oleh Karina.

sudah sudah jangan berkelahi papa dan mama mau ke kamar dulu, besok harus berangkat, kamar kamu dan intan no 1233 ucap papa Karina, lalu pergi

Tante dan om juga sudah mengantuk, kata Tante Wati, mau pergi, tapi intan berkata tunggu Tante saya ikut sama Tante, ucap intan.

setelah semua orang pergi, tinggal Karina dan Ravael, di ruang tersebut, mereka hanya diam tidak ada yang berbicara, tiba-tiba Karina berkata, aku kamar dulu, aku mau istirahat, Karina berdiri dan akan meninggalkan Ravael.

Ravael menahan Karina dengan memeluknya dari belakang, aku belum memberikan kado ulang tahun untukmu, sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya, dan memasangkannya di leher Karina, Karina melihat sesuatu yang sangat berkilau bergantung di lehernya, terlihat permata membentuk tulisan RK.

berjanjilah padaku, kamu tidak akan pernah tergoda pada oppa-oppa Korea, kata Ravael meletakkan kepalanya di bahu Karina.

seharusnya aku yang bilang begitu, kamu berjanjilah padaku, supaya tidak tergoda pada perempuan lain selain aku, ucap Karina.

Ravael membalikan tubuh Karina, agar bisa melihat mata gadis itu, Karena mata itu sungguh membuat hati Ravael damai.

kamu suka dengan hadiah yang ku berikan, tanya Ravael.

sungguh aku sangat menyukainya, ini inisial nama kita, aku janji akan selalu memakainya, ucap Karina sambil menatap hadiah dari Ravael.

hanya seperti itu kamu mengucapkan terimakasih kepadaku.

jadi harus bagaimana aku mengutarakan rasa terima kasih atas hadiah mu ini, kata Karina belum nalar.

Ravael menunjukkan pipinya.

oh itu maksudmu, Karina hendak mencium pipi Ravael tapi Ravael tiba-tiba menghadap pada Karina sehingga bibir mereka bersentuhan.

oh my God, kata Karina.

terimakasih sayang atas suplemen yang sangat manis ini kata Ravael mencium kening Karina, ayo kita ke kamar ini sudah sangat larut, kata Ravael.

kamar maksudnya apa, kata Karina sambil menutupi tubuhnya.

hahahaha apa yang kamu pikirkan sayang kata Ravael menggoda Karina.

tidak ada mari kita ke kamar ucap Karina langsung berlari.

tunggu sayang mari kita ke kamar bersama ucap Ravael sambil tertawa.

*******

airport

kamu baik-baiklah di sini, jangan menyusahkan intan, kata papa Karina, dan cepat selesaikan pekerjaanmu di sini, agar kamu bisa cepat bertunangan dengan Ravael kata papa Karina menggoda putri kesayangannya itu. lalu mereka berdua berpelukan, papa juga jangan terlalu banyak bekerja, papa sudah seharusnya beristirahat, ucap Karina.

baiklah putri papa yang bawel, makanya kamu urus dong perusahaan papa, biar papa bisa istirahat, kata papa Karina.

ia papaku tersayang ucap Karina.

Karina jangan lupa untuk meletakkan makanan yang mama bawa dari Indonesia, di kulkas supaya bisa tahan ucap mama Karina.

sepertinya aku sudah terbiasa dengan menu makanan yang ada disini ma, ucap Karina bercanda.

dasar anak nakal, mama akan sangat merindukanmu sayang, ucap mama Karina memeluk Karina dan tak kuasa menahan air mata.

mama nggak usah lebay, nanti Karina jadi ikutan nangis nih, kata Karina berusaha menghibur mama tercintanya itu.

mama yang mengandung kamu selama sembilan bulan, membawamu kemanapun mama pergi, jadi wajar mama sedih sayang.

Oke oke mamaku tercinta, kata Karina lalu mencium pipi mamanya.

Tante, om hati-hati di jalan, terimakasih sudah mengunjungi Karina disini ucap Karina lalu mencium punggung tangan mereka.

mulai sekarang jangan panggil om sama Tante dong, panggil saja ayah sama ibu, seperti Ravael, karena kamu kan sudah menjadi bagian dari keluarga kita, ucap bunda Ravael.

baiklah Tan, eh anu bunda, ucap Karina.

gitu dong Kan bunda senang mendengarnya, kata ibu Ravael lalu memeluk calon menantunya.

Ravael datang setelah melakukan check-in,

wah wah seperti kita akan berpisah lama saja, ucap Ravael berusaha mencairkan suasana,

mari kita berangkat sebentar lagi pesawat kita akan lepas landas ucap Ravael.

Karina langsung berlari ke arah Ravael, dan memeluknya dengan erat, biarkan aku menyimpan aroma tubuhmu, supaya saat aku terlalu rindu padamu, aku akan mencium wangi ini, ucap Karina. Ravael membalas pelukan Karina, sesungguhnya dia juga berat meninggalkan Karina tapi apa boleh buat, pekerjaan sudah menunggu.

sungguh dengan sikap Karina yang seperti ini, Ravael tidak ingin meninggalkan perempuan itu, dia ingin bersama-sama terus dengan Karina.

sudah sudah sudah kalian akan bertemu lagi tiga Minggu lagi, nanti kita ketinggalan pesawat, kata ayah Ravael sambil tersenyum.

jaga diri baik-baik, selalu hubungi aku, kalau kamu sedang tidak syuting, jangan manja pada laki-laki manapun kecuali aku ucap Ravael lalu mencium kening Karina,

I love you, ucap Ravael

i love you too, kata Karina.

Ravael beserta orang tuanya dan orang tua Karina.

******

handphone intan berdering tiada henti,

hei dimana Karina sekarang, apa kamu lupa hari ini dia harus syuting iklan di pulau Jeju, teriak suara diseberang sana.

sabar Napa, nggak usah ngegas gitu ngomongnya, kita sekarang sudah di bandara, kalian dimana, biar kami ke sana ucap intan.

setelah si penelepon memberi tahu, intan langsung mematikan sambungan telepon.

rina seperti kita harus segera pergi, menuju penerbangan domestik, kamu hari ini kan ada syuting iklan di pulau Jeju, ucap intan.