Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 23 - pesta ulang tahun 2

Chapter 23 - pesta ulang tahun 2

Karina sungguh sangat cantik gaun dan makeup yang dia kenakan saat ini, intan sampai pangling.

woah debak, mungkin efek kamu tinggal di Korea selama enam bulan, kecantikan kamu melebihi idol-idol K-Pop, aku sungguh terpesona, seandainya aku adalah pria pasti aku akan langsung menghalalkan kamu, kata intan asal ceplos.

sungguh terimakasih banyak atas pujiannya, aku memang sudah cantik sejak dari lahir, cepatlah kita bertemu klien itu, aku sungguh sangat ingin istirahat saat ini.

mari kita berangkat ucap intan. tak butuh waktu lama untuk sampai ke hotel xxx, namun Karina dibuat kesal karena tidak ada orang yang disebut-sebut intan sebagai Klein spesial itu.

intan sungguh ini sungguh tidak lucu, Lo ngeprank gue sampai segini, Lo suruh gue berdandan seperti ini hanya untuk di prank doang, jahat Lo, ucap Karina, meninggalkan intan, tapi langkahnya terhenti karena, mendengar suara yang sangat dirindukannya menyanyikan lagu happy birthday, Karina membalikan badannya dan melihat papa, mama, om Herman dan Tante Wati, ada disana.

woah debak, bagaimana mungkin kalian ada disini, aku sungguh terharu, ucap Karina sambil berlari ke arah orang tuanya,

papa mama aku kira kalian melupakan hari ulang tahunku, ucap Karina manja.

bagaimana mungkin kami bisa melupakan hari yang sangat spesial untuk kami, dimana kami bisa memilikimu setelah penantian panjang, ucap papa Karina.

Karina sungguh sangat merindukan kedua orangtuanya, sehingga lupa kalau ada orang tua Ravael.

hei Karina, sapa om sama Tante mereka itu calon mertuamu ucap mama Karina.

Karina sungguh sangat malu, om Tante terimakasih karena menyiapkan pesta kejutan ini ucap Karina malu-malu, boleh Karina memeluk Tante ucap Karina,

tentu sayang, sini peluk Tante ucap ibu Ravael,

Karina merasa sangat senang dipeluk oleh calon mertuanya.

sudah acara peluk-pelukannya tiba-tiba Ravael muncul dengan kue ulang tahun di tangannya.

Karina melihat Ravael tersenyum kepadanya, sambil berkata happy birthday my love, hendak mencium kepala Karina, namun Karina langsung menghindari, melihat Karina menghindari ciumannya, Ravael meletakkan kue dan langsung memeluk Karina, tapi Karina berontak, lepaskan aku, jangan sentuh aku, aku kesel sama kamu ucap Karina, orang tua mereka yang melihat kejadian itu justru tersenyum melihat tingkah anak mereka,

Karin kamu marah sama aku ucap Ravael

ma, pa, tante, om Karina pamit ke toilet dulu ya ucap Karina. lalu pergi meninggalkan mereka semuanya.

Ravael langsung mengejar Karina, sayang tunggu dulu aku mau jelasin semuanya ucap Ravael, namun Karina tidak memperdulikan apa yang diucapkan oleh Ravael, dan mempercepat langkahnya.

namun Ravael tiba-tiba terjatuh,

kepala aku sangat sakit ucap Ravael merintih.

Karina yang mendengar ucapan Ravael langsung membalikan badannya dan berlari ke arah Ravael.

apa yang sakit, bagian mana yang sakit, kita ke rumah sakit ya, ucap Karina terlihat sangat cemas.

Ravael mengangkat tangan Karina ke arah dadanya, di sini sakit, kamu nggak mau ketemu sama aku, ucap Ravael sambil menatap Karina.

Kamu jangan bercanda, aku kesel sama kamu, kamu kenapa bohongin aku, terus kamu nggak ngucapin selamat ulang tahun padaku, ucap Karina mau menangis.

Ravael langsung memeluk Karina, maafin aku ya sayang, aku niatnya mau kasih surprise buat kamu, dengan membawa orang tua kita ke sini, tapi kamu malah sedih karena aku, ucap Ravael sambil mempererat pelukannya.

Karina membalas pelukan Ravael dengan hangat, jangan bohong lagi ya, aku kira kamu nggak ingat ulang tahunku, ucap Karina menangis.

jangan nangis sayang nanti kamu jadi jelek ucap Ravael menghapus air mata Karina.

ehem ehem sudah selesai maaf-maafan nya, gue udah lapar ucap intan menggangu Susana yang sangat romantis tersebut.

dasar wanita pemakan segala hal, perutmu terbuat dari apa sih sampai kamu sudah lapar, padahal dari tadi kamu makan terus ucap Karina tertawa.

mereka pun memutuskan untuk kembali ke tempat makan, karena orang tua mereka pasti sudah bosan menunggu mereka.

makan malam pun berjalan dengan sangat romantis.

intan kamu juga sudah perlu mencari seorang laki-laki untuk menemani kamu, ucap papa Karina

hahahaha om bisa saja, intan jomblo gini Karena anakmu itu, kata intan sambil menunjuk ke arah Karina.

hei apa hubungannya dengan diriku, protes Karina.

karena kecantikan gue tertutupi dengan kecantikan lo, jadi semua mata laki-laki hanya tertuju padamu, ucap intan bergurau.

semua orang yang ada di ruang tersebut tertawa terbahak-bahak.

oh ya saya lupa memperkenalkan intan pada kalian, dia sudah kami anggap seperti anak sendiri, dia adalah sahabat sekaligus asisten pribadi Karina ucap mama Karina memperkenalkan intan pada keluarga Ravael.

kamu cantik sekali, Tante yakin kalau kamu akan bertemu dengan laki-laki yang tepat nantinya ucap ibu Ravael.

hahahaha terimakasih atas pujiannya tante, baru kali ini saya dibilang cantik ucap intan.

semua kembali tertawa.

jadi kapan kita akan menikahkan anak kita ucap papa Karina, saat pembicaraan mulai serius.

kalau menurut saya kita tanyakan saja pada anak-anak kita, karena mereka yang akan menjalani kehidupan pernikahan, ucap Ayah Ravael.

kalau Ravael besok juga sudah siap, tapi Ravael mau menyerahkan keputusan ke tangan Karina, ucap Ravael menatap Karina penuh cinta.

hahahahaha sepertinya putraku sudah ngebet banget pengen nikah dengan putrimu Sur ucap ayah Ravael.

semua kembali tertawa, bagaimana dengan kamu sayang kapan kamu mau menikah dengan Ravael ucap papa Karina.

menurut Rina pernikahan adalah sesuatu yang sangat sakral, dan dilakukan hanya sekali seumur hidupku. jadi aku ingin pernikahan yang dipersiapkan dengan matang, bukan asal menikah saja, dan aku masih harus syuting aku rasa aku tidak bisa melakukan dalam waktu dekat ucap Karina, sedih.

Ravael memeluk Karina, kalau kita bertunangan terlebih dahulu, sekaligus mempersiapkan pernikahan kita, ucap Ravael.

tapi kamu tidak apa-apakan kalau kita bertunangan dulu ucap Karina Takut Ravael ingin segera menikah dengannya.

tidak sayang, yang terpenting adalah kita sudah punya ikatan, sehingga kamu tidak akan pernah bisa diambil oleh lelaki lain, ucap Ravael sambil mencium kening Karina.

baiklah sudah disepakati, bahwa Karina akan bertunangan dengan Ravael saat Karina kembali ke Indonesia, kata papa Karina menegaskan.

baiklah kami akan mempersiapkan pesta pertunangannya ucap orang tua Ravael,

oh tidak, tidak, biar kami saja yang mempersiapkan semuanya, ucap mama Karina.

tidak bisa seperti itu Zeng, kami pihak pria, jadi ini merupakan tanggung jawab kami balas ibu Ravael tidak mau kalah.

sudah, jangan sampai pertunangan kita jadi perdebatan, bagaimana kalau mama dan Tante Wati berkolaborasi untuk mempersiapkan pesta pertunangannya ucap Karina menengahi, perdebatan antara mamanya dengan calon mertuanya.

itu ide yang bagus ucap Ravael.