jadi sekarang aku dimana, karena tempat ini asing bagiku, kata Karina mulai merasa tenang.
kamu ada di apartemen aku, tepatnya sekarang kamu lagi di atas tempat tidurku, jawab Ravael.
oh, kata Karina singkat
apa kamu sudah terbiasa tidur di ranjang pria sehingga kamu tampak biasa aja setelah ku bilang ini adalah ranjang ku. kata Ravael.
kamu sudah selesai berbicara, aku mau tidur dulu aku capek banget, silahkan keluar dari kamar ini, kata Karina santai sambil memperbaiki posisi tidurnya.
apa katamu kau menghusirku dari kamar ku sendiri, ini kan kamarku jadi suka-suka aku dong mau tidur di kamar atau di luar, tutur Ravael langsung naik ke atas ranjang dan tidur di sebelah Karina.
menyadari bahwa dirinya tidur dengan Ravael, Karina langsung berteriak dengan keras, HHHEEEEIIIII lelaki tak tau malu bagaimana mungkin kau tidur denganku.
tapi lelaki yang diteriakin malah memunggungi nya, ok kalau kamu mau tidur bersama ku, jangan salahkan aku kalau terjadi sesuatu pada dirimu kata Karina.
atau sebaiknya gue yang turun dari tempat tidur ini, gue sendiri yang nggak nyaman, tapi tangan gue kan diinfus, dia nggak mungkin ngapain-ngapain gue kan, pikir Karina.
disisi lain Ravael juga nggak bisa tidur, ya Tuhan apa yang udah aku lakukan, kenapa aku naik ketempat tidur, ini pertama kalinya aku tidur bersama dengan seorang wanita, lebih baik aku turun dari tempat tidur ini, tapi kalau aku turun dia akan menang batin Ravael.
mereka larut dalam pemikiran masing-masing, sampai mereka akhirnya tertidur pulas di ranjang yang sama.
***********
pagi hari ini tumben turun hujan deras, padahal ini hari Minggu, ucap ibu Ravael.
kalau hujan memang kenapa sayang kata ayah Ravael.
kalau hujan gini pasti Ravael belum bangun nanti dia lupa beribadah sayang, aku nggak suka kalau anak aku nggak ibadah, apalagi kita udah janjian sama orangtuanya Karina akan beribadah bersama sekalian langsung meresmikan hubungan Ravael dan Karina sayang, dan perasaan aku nggak enak tentang putraku itu, kata ibu Ravael.
ya sudah kamu bersiap-siaplah kita akan menjemput Ravael, Karena sepertinya dia tidur di apartemen miliknya, kamu selalu menganggap Ravael masih anak kecil padahal dia sudah dewasa sayang kata ayah Ravael.
**********
apartemen Ravael.
hei lelaki laknat, lepaskan tanganmu dari pinggangku, beraninya kamu menyentuhku teriak Karina.
huft kenapa kau sangat berisik, aku masih mengantuk, aku semalam tidak bisa tidur nyenyak jadi tolong jangan ribut dulu aku masih mau tidur kata Ravael.
kau mau tidur selamanya juga bukan masalah buatku yang menjadi masalah adalah kau memelukku erat kata Karina.
oh maaf maaf, aku tidak sengaja' kata Ravael melepaskan tangannya dari pinggang Karina. aku akan memaafkan mu kalau kau bisa melepaskan jarum infus ini dari tanganku yang indah ini, karena aku mau pulang, aku mau Gereja, kata Karina
kamu nggak usah pulang semalam asistenmu bilang dia akan menjemputmu ke sini, jadi mandilah mungkin sebentar lagi di akan sampai, dan kamu bisa mengenakan dress yang ada di meja itu kata Ravael, sambil melepaskan infus yang ada di tangan Karina.
terima kasih atas bantuanmu semalam, aku akan membalas kebaikanmu, tapi kamar mandi kamu dimana? balas Karina.
Karena aku mau mandi juga kau mandilah di toilet dekat dapur kata Ravael.
baiklah aku mengalah karena ini bukan rumahku kata Karina berlalu meninggalkan kamar Ravael.
Ting tong, Ting tong, bunyi bel pintu apartemen Ravael.
Ravael yang masih asik mandi, begitu pula dengan Karina yang asyik mandi sambil bernyanyi tidak mendengar bunyi bel tersebut.
yah kok nggak di bukain juga pintunya, jangan-jangan dia belum bangun lagi tutur ibu Ravael.
ya sudah kamu tinggal masukin password apartemen Ravael aja, kamu kan tau apa password-nya kata ayah Ravael mengusulkan. tumben ayah pintar goda ibu Ravael.
ayah dengar suara wanita dari kamar mandi itu, kata ibu Ravael.
kamu salah dengar kali, Ravael kan tinggal sendirian di apartemen ini, mana mungkin ada suara wanita kata ayah Ravael.
tapi yah, ibu yakin itu suara wanita, jangan bilang itu suara wanita yang dulu pernah menjebak putra kita yah, kata ibu Ravael.
nggak mungkinlah, orang kata Ravael dia udah putusin Lisa karena kamu nggak setuju dengan hubungan mereka, timpal ayah Ravael.
supaya tidak ada salah sangka ayo kita lihat ke kamar mandi itu, ajak ibu Ravael.
Ravael baru saja membuka pintu kamarnya, melihat orang tuanya menuju ke arah kamar mandi tempat Karina mandi, ayah sama ibu ngapain ke kamar mandi itu kata Ravael mengagetkan kedua orangtuanya.
oh eh ternyata anak ibu udah bangun, dan udah rapi, kata ibu Ravael langsung menuju putra nya.
Karina yang tidak tahu apa yang terjadi, keluar dari kamar mandi Masih menggunakan daster kelonggaran, ah sial kenapa aku lupa membawa dress yang diberikan Ravael tadi, oceh Karina.
melihat Ravael sedang berbicara dengan dua orang asing dia menyentuh pundak Ravael, siapa mereka tanya Karina, masih dengan handuk melilit di kepalanya.
saat melihat kedua orang yang berbicara dengan Ravael Karina.
om Herman, Tante Wati, kok bisa ada di sini kata Karina langsung mencium punggung tangan mereka. namun yang ditanyai malah tersenyum penuh arti.