pagi yang terasa berbeda dirasakan oleh Karina, karena pagi ini dia terbangun di negara asing, bukan di rumah orang tuanya, atau di apartemen miliknya, tapi di Seoul Korea, pemandangan yang berbeda dan udara yang berbeda,
pagi intan sapa Karina karena melihat intan sudah bangun terlebih dahulu dan sedang mempersiapkan keperluan syuting Karina hari ini.
pagi nona cantik, sana sarapan dulu gue udah siapin sarapan buat Lo ucap intan.
terima kasih sahabat gue yang paling cantik, kata Karina sambil memakan sarapannya.
jadwal gue hari ini padat nggak, gue mau menikmati keindahan kota Seoul, kata Karina.
sepertinya Lo nggak bisa mewujudkan impian Lo yang satu itu karena Lo punya sin sampai malam, ucap intan.
parah banget, masa gue jauh-jauh ke sini hanya untuk kerja doang,
makanya mbak yu liburan sekali-kali jangan karena pekerjaan baru keluar negeri, balas intan,
hello yang bikin jadwal gue padat siapa, kalau gue banyak job siapa yang untung tanya Karina
gue jawab intan polos.
*******
Karina syuting dengan baik walaupun ada beberapa sin dimana dia harus mengulanginya berkali-kali karena kurang kemistri dengan lawan mainnya.
tapi over all semuanya berjalan dengan lancar,
mereka melakukan syuting berpidah- pindah kota, untuk mencari latar yang tepat untuk drama tersebut.
Karina harus diet untuk tetap menjaga postur tubuhnya, agar sesuai dengan karakter yang di perankannya di dalam drama tersebut. hari-hari yang dilalui Karina Hanya dipenuhi oleh jadwal syuting drama dan beberapa iklan, tiada hari libur untuk Karina, kalaupun ada selalu Karina sempatkan untuk mengurus perusahaannya yang ada di Indonesia.
handphone Karina berbunyi tapi saat itu Karina sedang syuting jadilah intan yang mengangkat telepon tersebut. dan yang menelpon adalah papa Karina,
halo om ini saya intan Karina nya sedang syuting om kata intan saat telpon terhubung.
oh ini mamanya Karina sudah sangat rindu pada Putrinya karena sudah empat bulan lebih tidak bertemu Wajah, sebenarnya kami ingin membuat kejutan pada Karina, kata papa Karina.
kejutan apa ya om, mungkin bisa saya bantu?
jadi Minggu depan kami akan menyusul Karina ke Korea tapi kamu jangan bilang-bilang sama rina, karena Minggu depan kan ulang tahunnya, jadi kita mau kasih surprise buat rina ucap papa Karina
baiklah om kalau begitu, kita saling kotek-kontekan aja saya pasti bantu sebisa mungkin kata intan.
baiklah, terimakasih banyak kata papa Karina
lalu sambungan telepon terputus.
siapa yang nelpon gue, kata Karina karena melihat intan berbicara lewat handphone pribadi nya
Lo berharap siapa yang nelpon, kata intan balik bertanya.
nggak ada sih, sini handphone gue
gue tau Lo berharap Ravael yang nelpon Lo kan rayu intan.
idih amit-amit deh gue udah kesel banget waktu di wawancarai bilangnya akan menemui gue di Korea, nah buktinya udah hampir lima bulan gue di sini tuh nggak nongol juga batang hidungnya, kata Karina tampak kesal.
cie cie cie cie ada yang berharap seseorang menemuinya,
idih siapa juga yang berharap, dia datang nggak ada yang berharap, yuk pulang gue udah capek banget gue mau istirahat dulu.
Lo bisa istirahat sepuasnya, karena kata sutradara kita rehat dulu selama dua Minggu, ngga ada jadwal syuting, karena tinggal beberapa episode terakhir yang mau di ambil di sini kata intan,
bak angin segar bagi Karina karena dia sudah sangat menunggu momentum ini.
********
Jakarta
bagaimana apa kamu sudah mempersiapkan semuanya, kata Ravael pada sekretarisnya
sudah bos Anda akan berangkat besok malam agar anda sampai pagi hari Korea jawab Iksan.
Ravael selama empat bulan ini sungguh sangat sibuk karena dia mengerjakan pekerjaan yang akan dilakukannya untuk satu bulan kedepannya, Ravael bahkan jarang pulang dan lebih sering menginap di kantor, dan hal yang dilakukan oleh Ravael berimbas pada Iksan sekretarisnya karena kalau Ravael lembur Iksan juga harus lembur.
semua itu dilakukan oleh Ravael hanya semata-mata agar bisa menghabiskan waktu bersama dengan seorang wanita yang telah membuat hatinya bergetar, siapa lagi kalau bukan Karina.
dia sudah merencanakan ini jauh hari bersama keluarganya dan keluarga Karina, dia berencana akan melamar Karina di Korea saat ulang tahunnya.
Ravael ingin berangkat lebih cepat daripada keluarganya agar dapat melakukan pendekatan dengan Karina. dia sesungguhnya masih bimbang dengan perasaannya, tapi yang Ravael rasakan adalah dia ingin lebih dekat dengan Karina.
*******
ok hari ini adalah hari libur kita, mari kita jalan-jalan menikmati keindahan kota Seoul, dan mari kita berbelanja sepuasnya, kata Karina semangat.
sorry tapi aku tidak bisa menemani kamu hari ini soalnya aku, akan bertemu dengan temanku yang bekerja di sini kata intan.
wah wah wah bagus sekali kalau kamu tidak mau bepergian denganku, aku bisa me time kata Karina.
tiba-tiba bel apartemen Karina berbunyi,
kamu ada pesan sesuatu, kata Karina.
nggak, aku nggak ada pesan apa-apa, mungkin fansmu yang mengirimkan makanan, atau hanya tenaga pembersih, ya udah aku bukakan pintu dulu jawab intan.
nggak usah biar aku aja kamu bersiap-siaplah untuk bertemu dengan temanmu, pakai baju dan tas aku biar temanmu itu terkagum-kagum sama kamu,
intan yang mendengar ucapan Karina langsung melompat kegirangan, karena diberikan pinjam tas dan pakaian yang branded.
Karina menuju pintu dan membukanya, dia syok melihat Ravael sedang memegang buket bunga.
pagi Karina, nih bunga buat kamu, semoga suka, kalau nggak' suka buang aja, kata Ravael.
kamu nggak usah bengong seperti itu, cepat simpan bunga itu, lalu kita jalan-jalan bareng, karena sepertinya kamu hendak pergi kata Ravael.
Karina masuk kedalam apartemen, dan memegang dadanya yang berdebar kencang, mukanya merah melewati kemerahan tomat.
intan melihat Karina dengan tatapan bingung, kenapa dengan Karina, masa ia Karina jatuh cinta pada cleaning servis yang mau membersihkan rumah, batin intan. Karina yang tidak menyadari intan memperhatikannya, memperbaiki makeup, dan pakaiannya, sambil mengelus-ngelus dadanya sendiri, tenang Karina, kamu harus tenang, kata Karina menenangkan diri.
hello Karina Lo kenapa, gue pinjam baju dan tas yang ini ya, kata intan.
terserah anda, aku mau pergi duluan, dah intan kata Karina berlalu meninggalkan intan masih dengan perasaannya yang bingung.
kamu sudah siap, kata Ravael saat melihat Karina keluar dari apartemen.
kamu lihat, sendiri aku udah siap, ngapain masih nanyak, kata Karina pura-pura ketus dan berjalan mendahului Ravael.
Ravael yang melihat itu hanya tersenyum dan mensejajarkan diri dengan Karina lalu mengandeng tangan Karina, Karina yang melihat itu melotot tapi hatinya terasa berbunga-bunga, karena diperlakukan seperti itu oleh Ravael.