Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 13 - Peduli

Chapter 13 - Peduli

tuan tapi tempat ini sudah dibayar, jadi tidak ada yang bisa masuk kata penjaga restoran.

jadi kamu tidak tahu kalau yang membayar restoran ini adalah pacarku, hah kalau terjadi sesuatu pada pacarku maka kamu bersiap-siap untuk kehilangan segalanya, kata Ravael marah.

Iksan yang melihat bosnya semarah itu terkejut, karena selama dia bersama Ravael baru kali ini Ravael terlihat sangat murka.

karena ketakutan penjaga itu membiarkan Ravael masuk.

Ravael langsung berlari ke arah Karina yang sedang memecahkan barang yang ada di sekitarnya sambil menjerit-jerit, dan di bagian kepala dan tangan sudah mengeluarkan banyak darah segar. melihat kondisi Karina Ravael langsung memeluk Karina dan berusaha menahan Karina agar tidak melukai dirinya sendiri. karena Karina kalah kuat dibandingkan Ravael Karina tidak bisa memberontak lagi namun dia merasa kepalanya pusing dan perlahan kesadarannya hilang.

Karina sadar, kamu ngga boleh mati dulu teriak Ravael, dan langsung membopong tubuh mungil Karina keluar dari restoran menuju mobil.

Iksan cepat kita ke rumah sakit terdekat kata Ravael.

bagaimana mungkin kita bawa dia ke rumah sakit bos dia itu seorang aktris dan keadaannya saat ini, bisa membuat dia dan anda menjadi perhatian publik lagi bos tutur Iksan.

kalau begitu bawa dia ke rumahku dan segera telpon dokter terbaik dari rumah sakit kita agar segera datang ke rumah, kata Ravael tampak khawatir.

kita ke rumah orang tua anda atau ke apartemen pak kata supir Ravael.

kita ke apartemenku saja, kata Ravael singkat.

Karina terlihat sangat pucat, Ravael memegang tangan Karina dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya mengelus kepala Karina, yang ada di pangkuannya, kamu bertahanlah kita akan segera sampai kata Ravael namun wajahnya memperlihatkan kegusaran hatinya.

Iksan yang melihat itu merasa tersentuh, mungkin sudah saatnya kamu mencintai wanita lain, bos batinnya.

***********

di apartemen Ravael

dokter sudah menangani Karina dan keluar dari kamar tempat Karina di rawat yang merupakan kamar Ravael.

bagaimana keadaannya, apa dia baik-baik saja, kata Ravael ketika melihat dokter keluar.

dia tidak apa-apa, lukanya hanya luka ringan dan kami sudah mengobatinya, tapi sepertinya dia sedang tertekan jadi gue sarannin Lo jangan buat dia stress atau tertekan dulu kata Angga yang merupakan dokter sekaligus sepupu Ravael.

heh gue nggak ada buat dia stress atau tertekan, bahkan gue ketemu sama dia baru 2 kali saja tutur Ravael.

bagaimana mungkin kalian hanya bertemu 2 kali kalian kan pacaran atau kamu hanya memanfaatkan situasi yang ada agar dia mau menjadi pacar pura-pura kamu supaya kamu di jauhkan dari kata perjodohan oleh orang tuamu kata Angga, asal ceplas-ceplos

nggak usah sok tahu kamu ngga dan mengenai hubungan kami itu bukan urusanmu dan kami memang pacaran selebihnya bukan urusanmu, sekali lagi kamu kepo tentang hubungan kami kamu akan kupecat kau dari rumah sakitku kata Ravael mengancam.

ok ok gue nggak mau dipecat dari pekerjaan gue yang sekarang, kata Angga.

tapi Lo harus menjaganya agar tetap berada di sampingmu karena banyak yang menginginkan agar menjadi kekasih pacar mu itu. karena Karina itu barang langka, dia itu ibaratnya mutiara di dalam lumpur Lapindo jadi susah untuk mendapatkannya, dan dari yang gue tau baru elo pacarnya, yang di publish, tambah Angga.

hahahahahaha pergi sekarang atau gue kirim Lo ke Antartika kata Ravael mengancam.

dasar laki-laki tak berperasaan kata Angga segera pergi sebelum benar-benar dikirim ke Antartika. karna dia kenal betul siapa sepupunya itu, setiap perkataan nya akan terjadi.

********

ponsel Karina terus saja berbunyi sejak tadi, sehingga membuat Ravael yang baru selesai mandi mengangkat telepon tersebut.

Rina Lo dimana, kok dari tadi nggak ngakat telpon gue, Lo nggak kenapa-napa kan, Lo baik-baik aja kan, kata suara di seberang telepon.

halo ini saya Ravael, Karina baik-baik saja, di sedang istirahat di apartemen saya, nanti kalau dia sudah bangun saya akan memberitahu kalau anda menghubungi dia, kata Ravael.

oh Karina sedang bersama Anda baiklah kalau begitu, saya adalah asistennya Karina tadi orang tuanya menghubungi saya karena Rina belum pulang sampai tengah malam begini, kalau dia bersama Anda saya menjadi lebih tenang, saya akan memberitahu orang tuanya bahwa Karina akan menginap di apartemen miliknya, tolong jaga Karina dengan baik, jangan sampai ada lecet sedikitpun, saya akan menjemput dia besok pagi, kata intan.

sambungan telepon pun terputus.

dasar asisten kurang ajar, emang gue mau ngapain sama cewek nggak jelas di hadapan gue ini, kata Ravael kesal.

Ravael melihat ke arah Karina yang terbaring lemas tak berdaya di atas tempat tidurnya.

apa yang membuat kamu sampai jadi begini, yang ku tahu kamu itu wanita kuat, kenapa kamu bisa sampai seperti ini batin Ravael, dan tangannya refleks mengelus rambut panjang Karina.

merasa ada yang menyentuh kepalanya Karina membuka matanya, aku ada di mana, kenapa aku bisa sama kamu, dan Karina langsung melihat pakaian yang di kenakannya.

aaaaaaaaa teriak Karina karena melihat pakaian sudah berganti menjadi daster kelonggaran, apa yang. kamu lakukan kepadaku apa Kamu yang Menganti pakaianku kata Karina panik sambil menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

hei kau jangan salah paham dulu, aku nggak ada niat untuk mengganti pakaianmu, aku tadi menyuruh ART untuk mengganti pakaian mu karena pakaian mu sudah kotor, jelas Ravael.