Chereads / Tespek Pembantuku / Chapter 21 - Pak Eko Kehausan

Chapter 21 - Pak Eko Kehausan

Malam hari di rumah Intan dan Ricko sepi karena sang empunya rumah ini sedang berlibur ke pantai.

Di rumah ini hanya ada Ani dan Pak Eko satpam yang menjaga rumah ini.

Bi Ijah telah lama pulang karena tugasnya memang hanya sampai sore.

Pak Eko mengunci pintu gerbang dan segera masuk ke dalam rumah dan langsung berjalan mencari-cari keberadaan Ani.

"Pak Eko ngapain masuk rumah!" tegur Ani ketus.

"Eh Ani cantik!" sapa Pak Eko dengan pandangan matanya yang melihat dari atas ke bawah.

"Sana cepat keluar!" usir Ani.

"Kenapa aku harus keluar?! Aku kan mau senang-senang sama kamu di atas ranjang! Slurp" Pak Eko hampir meneteskan air liurnya saat pikirannya sudah membayangkan aktivitas panas mereka berdua yang kemungkinan akan segera terjadi.

"Kurang ajar!" Ani mulai naik pitam. "Jaga ya mulutmu! Aku adukan kamu besok ke Pak Ricko biar dipecat!" ancam Ani.

"Adukan saja sana!" cengir Pak Eko. "Nanti aku adukan balik kamu ke Pak Ricko!"

"Aku tidak takut!" tantang Ani. "Lagipula aku tidak punya salah apapun!"

"Kamu yakin An?!" tanya Pak Eko menggoda dan tubuhnya semakin mendekati Ani.

Ani tidak gentar dan tetap berada di tempatnya.

"Aku punya video kamu lagi skidipapap sama Hendri lho di pos satpam rumah Pak Steven!" Alis Pak Eko naik turun menggoda Ani.

Kedua bola mata Ani melolot kaget.

Pak Eko kini mengeluarkan hapenya dan memutar rekaman video yang tadi pagi dia rekam.

Ani langsung merebut hape itu dari tangan Pak Eko dan langsung menghapus file video mes*m itu.

"Hahaha" Pak Eko malah tertawa saat file video itu dihapus. "Hapus saja An! Aku masih punya kopiannya kok di rumah!"

Ani kesal bukan main.

"An, kalau Pak Ricko tahu kamu skidipapap sama Hendri kira-kira kamu diapain ya sama Pak Ricko?! Hm" Pak Eko memegang dagunya sendiri seraya berpikir. "Kayaknya kamu langsung diputusin dan dipecat dari rumah ini! Hahaha"

Ani tidak mau hal itu terjadi. Kalau video itu sampai ke tangan Ricko bisa-bisa dia tidak bisa mendesak Ricko agar menikahi dengannya. Dan yang paling penting Ricko akan meragukan anak dalam kandungannya, apakah anak Ricko atau anak dari laki-laki lain.

"Maumu apa?!" tanya Ani pada akhirnya karena dia tidak ingin Ricko tahu tentang video panas itu.

"Gampang saja! Aku hanya ingin skidipapap sama kamu An!" pinta Pak Eko.

Ani memutar bola matanya malas. "Minta yang lain saja! Uang atau apa!" tawar Ani.

"Aku tidak mau uang An! Aku maunya skidipapap sama kamu!" cengir Pak Eko.

Ani menghembuskan napas kasar. Dia pusing dengan keadaan saat ini.

"Ya sudah besok saja! Aku sudah terlalu lelah!"

"Tapi aku maunya sekarang An! Kalau kamu tidak mau melayaniku malam ini, aku akan mengirim videonya malam ini juga ke Pak Ricko!" ancam Pak Eko.

"Ya sudah, ayo!" Ani memilih mengalah dan membawa Pak Eko untuk masuk ke dalam ruangan kamarnya.

"Asik!" Pak Eko tersenyum senang.

Sesampainya di dalam kamar, Pak Eko memegangi lehernya seperti orang kehausan.

"An, tolong ambilkan aku air minum dong! Kok tiba-tiba haus ya!" seru Pak Eko.

"Ambil saja sendiri!" sahut Ani ketus.

"Oke. Aku ambil sendiri tapi aku lapor-"

"Iya iya aku ambilkan!" potong Ani dan segera bergegas ke dapur mengambil air minum untuk Pak Eko.

***