Ani diantar pulang oleh Nina pacar Hendri.
Sesuai dengan prediksi Ani, dia disidang oleh Intan yang didampingi oleh Ricko.
Untungnya Pak Steven sudah mengatur segalanya sehingga Ani tidak jadi dipecat oleh Intan.
Intan yang pada dasarnya adalah wanita yang baik memaafkan Ani dan malah memapah Ani agar selamat sampai di ruang kamarnya.
Nina yang bertugas berpura-pura menjadi teman Ani yang kemarin malam tidak sengaja menemukan Ani pingsan di jalan pamit undur diri.
Ya. Pak Steven memang merancang seolah-olah Ani pingsan di jalan pas perjalanan pulang dari mini market dan ditemukan oleh Nina dan ditampung dulu di rumah Nina yang katanya dekat sini padahal kenyataannya rumahnya cukup jauh dari sini.
Ricko yang merasa cemas dengan keadaan kekasih gelapnya itu segera berjalan menyusul Ani dan Intan.
Ani saat ini sedang direbahkan oleh Intan dan dengan lembut Intan menyelimutinya.
"Lain kali kalau kamu lagi sakit perut karena haid, kamu minta tolong saja sama Pak Eko untuk dibelikan obat sama dia! Jangan nekat kayak tadi malam ya! Untung ada Nina yang nemuin kamu, coba kalau tidak ada! Kamu bisa tambah parah keadaannya!"
"Iya Bu!" jawab Ani selirih mungkin supaya kelihatan kalau dia benar-benar sakit.
"Ibu ambilin kamu air hangat ya!"
"Tidak usah Bu! Aku hanya perlu istirahat saja kok!" cegah Ani yang tidak ingin Intan datang kepadanya karena dia sudah sangat muak melihat wajah Intan.
"Ya sudah kalau gitu Ibu tinggal ya!" pamit Intan.
"Iya Bu!"
Intan pergi dari ruang kamar Ani dan Ricko yang sedang bersembunyi di dekat sana langsung mengendap-endap memasuki ruang kamar Ani dan menutup pelan pintu kamar kekasih gelapnya.
Ani langsung duduk dan memeluk tubuh Ricko saat laki-laki itu sudah duduk di ranjang tidur Ani.
"Mas" ucap Ani manja.
"Kamu kenapa tidak telepon aku buat jemput kamu?! Kalau kamu merasa sakit di perut dan sudah mulai pusing harusnya telepon aku!" omel Ricko pelan.
"Aku tidak bawa hape Mas!"
"Kok tumben kamu haidnya sakit sampai pingsan?!"
"Aku bukan haid Mas! Aku sebenarnya hamil!" bisik Ani.
"Hamil!" Ricko kaget mendengar kenyataan ini.
"Iya Mas, aku hamil! Aku sekarang mengandung anak Mas Ricko!" tangan Ani mengelus perutnya sendiri.
"Tapi aku selalu pakai k*ndom! Kenapa kamu bisa hamil?!"
"Mas lupa ya waktu kita main di motel bulan lalu?! Mas kan tidak pakai k*ndom dua kali!"
"Masa langsung jadi?!" Ricko tidak percaya bahwa Ani langsung hamil.
"Ya mana aku tahu Mas!"
"Kamu sudah cek kandungan?!"
"Belum Mas! Tapi sudah di cek pake tespack dan positif! Tapi kemarin aku tidak sengaja ngebuang tespack itu Mas!"
"Ya sudah, nanti kalau ada kesempatan kita cek ke dokter kandungan!" putus Ricko.
"Iya Mas!"
***
Semua perlengkapan liburan ke pantai telah siap.
Intan, Ricko, Dinda, Ilham dan Pak Anwar berangkat liburan dan akan menginap dua malam di hotel dekat pantai.
Dinda dan Ilham senang karena akhirnya mereka semua bisa berlibur bersama setelah sekian lama mereka ditinggal Ibunya kerja keluar kota melulu yang menyebabkan jarang sekali liburan bersama.
Jika Intan sedang berada di rumah, wanita itu hanya akan tetap bertahan di rumah dan tidur sepanjang hari karena lelah.
***