Dua hari kemudian. Azmya langsung jatuh duduk lemas saat mendengar kabar itu. Dia mendapat telepon dari kantor kepolisian. Kalau ada seorang warga menemukan beberapa pakaian, ponsel dan juga dompet atas nama Raka Arjuna di bibir pantai. Sebuah mobil Pajero Sport yang terparkir di sana yang dibawa Jun masih berada di sana. Sedangkan kunci mobil itu tidak ditemukan dan juga Jun. Mereka sedang melakukan pencarian dengan menyisir setiap bibir pantai.
"Juunnnn," isak Azmya. Dia merasa shock dan terpukul. Karena sudah dua hari ini dia tidak menemukan Jun. Dia mencari keberadaan dengan mencari Febri dan menanyakan alamat rumah Jun. Namun Jun tidak berada di rumah. Jun mencoba menghubungi Akira. Namun Akira sudah pulang ke Jepang. Dan dia berkata terakhir dia bicara ketika dia akan menemui Sena.
Awalnya Azmya curiga dengan Sena yang sudah diam-diam menyembunyikan Jun. Tapi Sena pun mengakui kalau dia terakhir bertemu dengan Jun di pantai itu. Namun Sena pergi duluan dan tidak melihat Jun.
"Aku memang sempat memukulnya," aku Sena pada Azmya. Tentu saja Azmya marah dan memukul-mukul Sena. Tidak terima Jun dipukul Sena.
"Itu hanya pukulan yang wajar dari seorang laki-laki yang kehilangan perempuannya. Dan Jun pun tidak melawannya," kata Sena.
"Om jahaat... hiks-," isak Azmya tetap memukul dada Sena dengan perasaannya yang tak menentu. Cemas dan panik.
"Tapi tidak mungkin dia bunuh diri dengan nyebur ke laut, kan?" seru Sena membuat Azmya semakin menangis.
"Nggak mungkin Om, dia sudah janji akan menikah denganku, bagaimana mungkin dia bunuh diri," sedu sedan Azmya.
"Aku juga tidak yakin kalau dia mau bunuh diri, dia sendiri yang bilang akan menjagamu sampai mati."
"Apa ada yang menculiknya, dia kan mantan idol. Pasti ada yang mengincarnya terutama penggemarnya," kata Azmya berpraduga.
"Itu tidak mungkin, kalau cuma penggemar ya tidak mungkin sampai menculik" sela Sena ragu-ragu.
"Kemarin juga waktu di Bandung, dia hampir diculik," kata Azmya membuat Sena terkejut.
'Maksudmu?" tanya Sena tidak yakin.
"Malam itu aku sempat menolongnya dari beberapa preman yang mau menculiknya," kata Azmya semakin yakin kalau Jun diculik.
Sena langsung teringat kalau Jun kemarin sempat membahas tentang orang jahat. Sena nampak berpikir keras mencari jawaban atas dugaan Azmya. Namun dia teringat kemnbali dengan perkataan Jun. Kalau dia mencoba melindungi Azmya dengan melarikan diri dari Azmya. Apakah ini ada kaitannya.
"Aku akan pergi ke Kantor Polisi yang sudah menahan preman itu di Bandung," ucap Azmya.
"Aku akan menemanimu ke sana," sahut Sena. Dia juga merasa khawatir dengan keselamatan Azmya.
Tiba di kantor polisi yang dulu sempat mendapatkan laporan dari warga tentang pembegalan. Mereka pun mendapat info kalau keempat orng itu sudah dibebaskan oleh seseorang karena tidak terbukti melakukan pembegalan. Azmya pun langsung protes kenapa polisi bisa melepaskannya. Mereka tidak cukup bukti, bahkan pihak korban tidak melaporkan menjadikan kasus itu tidak cukup bukti untuk menahan keempat orang itu lebih lama di sel tahanan.
Azmya dan Sena pun mengalami jalan buntu atas hilangnya Jun. Mereka sempat punya harapan kalau ke empat orang itu masih di sel tahanan. Sehingga mereka bisa bertanya dan mempunyai petunjuk keberadaan Jun. Bahkan mereka meminta data ke empat orang dan siapa yang membebaskan mereka pihak polisi tidak berkenan. Karena katanya melanggar prosedur mereka. Dan juga mereka tidak mengizinkan warga sipil untuk menggunakan data mereka untuk jadi bahan penyelidikan sendiri.
Azmya merasa lemas menghadapinya. Sena pun semakin cemas melihat wajah Azmya yang semakin pucat. Sena kemudian pergi mencari sesuatu untuk bisa dimakan Azmya. Dia membeli sebuah hamburger dan teh panas.
"Makan dan minum dulu ini!" kata Sena menyodorkan makanan dan minuman itu. Namun Azmya hanya mematung duduk di dalam mobil Sena. Sena sangat iba melihat kondisi Azmya seperti itu lagi. Dengan sedikit paksaan Sena menyuapi Azmya yang hanya terpaku sedih dan tak berdaya itu.
"Kita kan sudah berusaha, dan polisi Jakarta juga sedang mencari jejak Jun di sana, kamu jangan khawatir. Berdoalah supaya Jun cepat ditemukan dalam keadaan selamat," hibur Sena.
"Siapa yang sudah membawa Jun?" tanya Azmya lirih dan menitikkan air mata.
"Apa yang diinginkannya dari Jun?" gumam Azmya.
Sena tidak kuasa melihat Azmya begitu terguncang. Dalam hatinya dia marah karena Jun melukainya lagi. Meski belum diketahui kebenarannya dia diculik. Tapi dia juga tidak mau melihat Azmya tersiksa seperti itu karena mencemaskan Jun.
"Aku akan membantumu mencari Jun." Sena pun berusaha menenangkan dan menghibur Azmya.
"Aku akan meminta bantuan temanku yang seorang detektif swasta."
Azmya pun menyandarkan kepalanya di atas bahu Sena. Dia merasa lelah dan tak mau hidup lagi apalagi dia tidak bisa menemukan Jun.
"Temukan dia Om, kalau dia tidak ada di dunia ini, aku tak mau hidup lagi," keluh Azmya sambil menangis.
Sena kemudian mengusap punggung tangan Azmya yang dingin itu. Hatinya juga terluka saat Azmya begitu mencintai Jun sampai dia ingin mati jika tidak menemukan Jun. Dia juga tidak bisa hidup kalau Azmya tidak hidup di dunia ini juga. Sungguh cinta yang sakit dan menyedihkan bagi Sena. Namun demi cintanya pada Azmya, dia rela membantu Azmya. Dia akan mencari Jun sampai dapat supaya Azmya dapat bahagia.
~ ~ ~ ~ ~
Televisi nasional maupun luar negeri pun sibuk menayangkan berita hilangnya Raka Arjuna atau dikenal dengan Rjun Seven-F di Jakarta. Beberapa penggemar nya pun ikut merasakan kehilangan dan juga penasaran. Kemana Rjun menghilang. Berbagai spekulasi pun muncul. Antara dia mati bunuh diri di laut dan belum ditemukan jasadnya, atau memang ada orang yang menculiknya. Namun sampai hari ini belum ada kabar dari penculik atau jejak kalau dia diculik. Bahkan ada juga yang berspekulasi kalau ada yang tidak senang dengan Jun.
Azmya tidak mau melihat dan membaca lagi berita-berita Jun yang membuatnya semakin cemas dan takut. Azmya pun sudah tidak bisa keluar rumah karena banyak pencari berita yang mengejarnya. Entah dari mana mereka bisa tahu kalau dia ada hubungannya dengan Jun. Jadi selama tiga hari ini Azmya diuber-uber para pencari berita.
Azmya pun hanya mengandalkan Sena untuk mencari tahu keberadaan Jun. Karena dia merasa tak nyaman banyak wartawan dan reporter yang ingin mewawancarainya perihal hilangnya Jun. Bahkan sekarang pun Azmya mendapat teror dari penggemar Jun yang merasa kalau Azmya adalah orang di balik peristiwa Jun menghilang.
Sudah lima hari Jun menghilang. Selama itulah rumah Azmya tak pernah sepi dari para wartawan dan reporter yang menunggu di depan rumahnya. Bukan hanya para pencari berita saja yang datang. Para penggemar Jun berbagai kota di Indonesia pun datang hanya ingin protes dan penasaran seperti apa perempuan yang diberitakan di TV adalah kekasih Jun. Azmya pun semakin drop dan shock menghadapi ini semua.
Jauh disana beratus-ratus kilometer dari Indonesia. Di pelabuhan Incheon, Korea Selatan. Sebuah kapal kargo sedang bongkar muat di sana. Sebuah kotak box kargo berwarna hijau sedang dipindahkan dari atas kapal kargo ke sebuah truk yang sudah siap menopang kotak box kargo itu. Di dalam box itu terdapat beberapa karung berukuran besar. Dan terdapat seseorang yang lemah terduduk dengan kondisi terikat. Kondisinya sangat memilukan. Dia hanya menggunakan sebuah kaos pendek dan celana pendek. Wajahnya ketakutan dan terlihat kalau dia sedang menggigil. Dia adalah Jun.
Bersambung