Chereads / Vika's Story / Chapter 45 - Makan Malam

Chapter 45 - Makan Malam

Vika ama Liona baru keluar kamar, cantik beud njir mereka, Liona make kaos ama jeans, Vika make sweater ama jeans, simple, males ribet :)

Vika keluar make headset plus sibuk ama hp sementara Liona nutup pintu kamar, terlihat disana mereka semua udah nunggu di depan kamar masing masing sambil duduk

"Nah, akhirnya princess datang, kemana kita?" tanya Dimas

Vika diem aja, padahal cuma dia yang tau tentang hotel ini

"Woy, Vi-" seruan Liona terpotong

"Mau makan jam berapa?" tanya Vika

"Secepatnya" seru Elvin

Vika terlihat berpikir, "Ikutin sini" serunya seraya berjalan menuruni tangga

"Kemana?" tanya Avan, "Bukannya dinner diatas?" lanjutnya

"Jalan jalan bentar" seru Vika

Mereka sampai dibawah lalu keluar gedung, Vika terlihat bingung

"Lo tau jalan kan?" tanya Elvin

"Tau kok bang" balas Vika, ia akhirnya memandu mereka menuju ke arah kanan, seketika, mereka disambut oleh kunang kunang, lampion, sungai, dan bunga

"Anjayyy, lo pernah kesini Vik?" tanya Liona seraya mengejar kunang kunang, mau ditangkap terus dikoleksi

"Kagak" seru Vika

"Kok tau banyak?" tanya Dimas

Vika terlihat berpikir untuk jawabannya, "Em...nanya...?" jawabnya ragu

Mereka terlihat bingung

Drrrtt...

"Apa lagi? Ngambek? Iya?" Vika langsung ngomel setelah menjawab telepon itu

"Gue ngambek lagi mampus lo, liat grup" titah orang itu

"Bentar" seru Vika

Vika langsung ngeliat ke grup, grup yang dituju adalah grup penulis

"Bangga gak lo njir?" tanya orang itu

"Anjayyy, anjayyy, anjayyy, sumpahnya ini?!" tanya Vika seraya sedikit melompat lompat

"Iyeee, udah di transfer tuh ama boss" seru orang itu

"Aww, si boss baek deh nge transfer 1 miliyar" seru Vika

"Itu kan uang lo bege, yaudah sih, gue cuma mo bilang itu, lo lagi liburan soalnya, bye" seru orang itu dan langsung mematikan telepon

"Yess" Vika lompat lompat kegirangan, terus masukin earphone ama hpnya ke saku celananya

"Napa lo?" tanya Yoongi

"Gak papa, kuy jalan, oh iya bang, malam ini ada pesta diatas, gratis kalo cuma mau masuk, kalo minum ama makan bayar" seru Vika

"Terus?" tanya Elvin

"Kali aja mau minum minum, ada yang ngelayanin juga kalo mau, lantai paling atas gedung utara tempatnya" sambung Vika

"Sekarang kemana?" tanya Jimin

"Kalian mau kemana?" tanya Vika

"Ya gak tau, kan lo yang tau jalannya bege" seru Liona

"Mau tempat kayak gimana??" tanya Vika kemudian

"Serah" balas mereka semua

Vika cuma narik napas panjang, tiba tiba ada burung yang hinggap di pundaknya

"Cuiittt" seru burung itu

"Cuit cuit cuitt? Cuiiittt" balas Vika

"Hahhaha! Apaan tuh?" seru Dimas, sisanya cuma ngetawain

"Ish! Dia ngomong ini" seru Vika seraya melihat ke belakang

"Cuiitt cuuuiit" balas burung itu

Vika cuma manggut manggut

"Cuit cuitt?" tanyanya

"Hmm, cuit...cuit cuit cuit, cuitt, cuitt!!" seru Vika

"Cuit! Cuit cuit..." balas burung itu, "Cuit cuit cuit, cuit cuitt" sambungnya seraya terbang

"Cuittt" balas Vika seraya melambaikan tangannya

Akhirnya mereka cuma jalan jalan, ngelilingi tuh hotel, tapi cuma yang di dekat gedung, gak mau naik naik ke puncak mereka, kata Vika besok aja jam 9 pagi, setelah sarapan

Jam 19.30 mereka udah ada di lantai paling atas gedung barat, udah banyak yang makan, mereka bayar dulu perkamar, terus nyari tempat duduk deh, syukur ada meja yang panjang

"Sana ambil, gue jaga nih tempat" titah Vika

"Wokieee" seru Liona

Mereka semua ngambil, lama njir, ngambilnya, 10 menitan, mereka liat liat dulu soalnya, sementara Vika ngeliatin pemandangan yang ada dibawah, kebetulan, itu bukan ruangan tertutup, jadi bisa nikmatin keindahan kota

*Tuk

Tiba tiba ada piring ama gelas berisi sirup melon ada di meja Vika guys, terus udah ada manusia manusia juga, intinya dah lengkap semuanya

"Loh?" seru Vika kebingungan

"Katanya daripada lo capek, jadi di ambilin" seru Liona

"Ohh, thanks bang" serunya pada manusia yang duduk disebelahnya, Elvin

Mereka makan dengan ricuh guys, Vika juga nambah nambahin kericuhan

"Eh Ron" Vika berkata pelan ke manusia di depannya

Aaron gak ngebales, dia cuman natap datar

"Cemburu ya lo?" ejek Vika sama pelannya, yang lain gak sadar tuh, Elvin sendiri pun enggak, kayaknya

Aaron cuma berdecak

"Ih, cemburuan lo, gue minta izin ye, besok mau kencan ama dia" seru Vika

"Trus?" tanya Aaron dingin

"Ya, lo izinin kagak?" tanya Vika

"Menurut lo?" tanya Aaron balik

"Cih, jawab aja napa?" balas Vika

"Ye" seru Aaron

"Cius nih?" tanya Vika

Aaron cuma diem

"Cemburu ya looo??" goda Vika

Masih diem

"Ish! Punya mulut kan??" tanya Vika tambah pelan

"Bacot" seru Aaron

Vika cuma natap Aaron, terus nyuapin nasi lagi ke mulutnya, setelah makanan yang dimulutnya ditelan, dia kembali berbicara

"Eh Ron!" serunya seraya menatap langit

"Apa sih?" tanya Aaron gak bersahabat

"Liat deh, bintangnya cantik" seru Vika

"Terus?" tanya Aaron datar plus dingin

"Cantikan gue atau bintangnya?" tanya Vika

"Bintang" balas Aaron

"Cantikan Liona atau bintangnya?" tanya Vika

"Liona" balas Aaron

Vika cuma mendengus kesal

"Lucu-an Vika ato Liona?" tanya nya lagi

"Liona" balas Aaron

Vika narik napas panjang

"Sexy-an Vika ato Liona?" tanya Vika lagi

"Liona" balas Aaron tanpa dosa

Vika diem, dah males

25 menit kemudian mereka semua selesai makan

"Sekarang kemana?" tanya bang Jin

Vika cuma natap datar, "Mau jalan di kota Bandung gak?" tanya Vika

"Emang mau kemana malam malam gini?" tanya Evan

"Bukit Bintang, maybe?" seru Vika

"Tau jalan?" tanya Namjoon

"GPS" balas Vika

"Tempat gimana? Emang disana ada apa?" tanya Jimin

"Nongkrong doank, makan jagung bakar, main game bareng, liatin bintang" seru Vika

"All right, pergi kuy?" ajak Liona

"Yaudah ayo" seru bang Jin

"Vika ngambil tikar dulu di kamar, Li, temenin" seru Vika

"Keyyy" balas Liona

Vika ama Lili balik ke kamar, ngambil 2 tikar yang dibawa ama Vika buat jaga jaga, sementara yang lain langsung ke mobil, mereka bawa 2 mobil doank, iya kali lima lima nya?

Tok tok tok

Vika ngetuk kaca supaya pintunya dibukain

*Ceklek

"Thanks for waiting" seru Vika seraya memasang sabuk pengaman, "Ntuh jalan" sambungnya seraya meletakkan hp di laci mobil, rombongan Liona ngikutin mereka dari belakang, ialah, masa dari depan sayang?

"Eh bang" Vika memulai percakapan tentang dirinya

"Hm?" tanya Avan

"Besok malam Vika nge date, boleh ya? Sama anak yang tadi" seru Vika

"Tanya Aaron lah" seru Ethan

"Katanya iya, tapi gak tau lagi sih" seru Vika

"Beneran boleh, Ron?" tanya Avan seraya melihat ke belakang, tempat Aaron dan Dimas duduk

"Serah" balasnya acuh tak acuh

"Tuh kan" seru Vika

Setelah itu gak ada yang balas lagi, Evan ngalihin topik soalnya

37 menit, mereka sampai, semua turun

"Wuihh, mayan nih, jagung bakarrr" seru Liona sambil lari ke salah satu penjualnya

"Tunggu bangsulll" seru Vika seraya melempar tikar ke Elvin

"Beli 15! Nanti gue ganti uangnya!" seru bang Jin

"Siappp" balas Liona

Sisanya gelar tikar di tempat kosong, tikar yang Vika bawa besar ternyata, jadi cukuplah, 15 orang disana

"Banggg, jagung bakarnya satu berapaan?" tanya Liona yang udah gak sabar

"8.000 neng" balas abangnya

"15 ya bang, bisa anterin kesana gak bang?" tanya Liona seraya menunjuk ke arah tempat mereka

"Sip lah nengg, ditunggu ya, manis kan?" balas abang itu

"Manis bang! Makasih ya bang!" balas Liona seraya pergi menuju ke tempat mereka duduk

"Njir, bang Yoongi dah tidur bae" seru Liona seraya ikut nimbrung

Vika duduk aja gitu, natap langit, dia duduknya agak jauh-an dari mereka

"Ada apa?" ah! Suara yang waktu itu, suara yang mirip bang Elvin

Vika cuma geleng geleng sebagai jawaban

"Aku disampingmu sekarang, boleh minta tanganmu?" tanya sesuatu itu

Vika cuma julurin tangannya, lalu tiba tiba ia merinding karena merasa tangannya digenggam

"Tanganmu dingin" seru sesuatu itu

"Kenapa kau bisa menyentuhku?" tanya Vika pelan

"Karna aku mencintaimu" seru nya

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Vika seraya memejamkan matanya

"Entah, aku sendiri tidak tau, mungkin iblis yang disuruh untuk membunuhmu? Lalu berubah menjadi malaikat pelindung" balasnya

"Hm, kuharap demikian" balas Vika seraya tersenyum

"Oh ya? Kau mau iblis ini menjadi malaikat pelindung mu?" tanya sesuatu itu

"Yaaa, mau mau aja sih, tapi terserahlah" balas Vika

"Neng! Nih, jagung bakarnya!" penjual yang tadi memberikan 3 piring penuh jagung bakar

"Thanks bang!" seru Liona seraya mengambil piring itu, menyalurkannya, lalu memberikan uang pas pada abang itu

"Yoi neng! Makasih ya" balas abang itu seraya meninggalkan mereka

"Kau mau jagung bakar?" tanya Vika

"Hahah, aku gak bisa makan Vika" serunya

"Oh iya, maaf, btw, siapa namamu?" tanya Vika

"Em...aku tidak punya nama, panggil lah sesuai yang kau mau" balasnya

"El saja ya?" tanya Vika

"Bukannya itu boneka beruang mu? Maksudmu aku boneka?" tanya sesuatu itu seraya terkekeh

"El ku lucu tau!" balas Vika seraya tertawa

"Vik...?" Dimas terlihat bingung, semuanya menatapnya dengan tatapan bingung

"Eh, maaf, kenapa?" tanya Vika

"Em...ini, jagung bakar lo" seru Liona

"Oh iya, thanks, nanti uangnya gue ganti" seru Vika seraya mengambil jagung bakarnya dan mendekat pada mereka, "Aku pergi bentar ya El" bisik Vika

"Dan aku akan tetap disisimu" balas El

"Lo ngomong ama siapa njir?" tanya Liona kemudian

"Gtw juga gue" seru Vika seraya tertawa

"Ih, dah gila lo! Jauh jauh lo anjing!" seru Jimin

"Kasar lo ah!" balas Vika

"Bacot lo" seru Jimin

Vika diam aja, capek ngomong ama orang yang otaknya gini nih, udah tubuh rendah, IQ kok ikutan rendah :(

"Brisik kalian semua" seru Yoongi dalam tidurnya

"Masih hidup lo bang?" tanya Jungkook

"Maknae lucknut" gumam Yoongi

"Koreksi, golden maknae" seru Jungkook

"Hah? Goblok maknae? Emang kok" balas Vika

"Yang waras diem" balas Jungkook

"Hah? Yang gila diem?" balas Vika lagi

"Ngajak gelud lo" balas Jungkook

"Gue cuma ngomong fakta kok bang, sans bae" seru Vika

"Lanjutin apa diem?" tanya bang Jin seperti kepo dengan kelanjutannya

"Diem aja" seru Jungkook

"Hah? Diliat aja? Lo budeg bang? Bang Jin tuh nanyanya lanjutin apa diem, bukan lanjutin apa diliat" timpal Vika

"Lo yang budeg anjing!" akhirnya mereka bully Vika sama sama, Elvin, Yoongi, Hoseok, ama Ethan pun ikut ikutan

"Anjir...tumben kompak cieee" seru Vika

"Dahlah" seru Jungkook

"Ha-" ucapan Vika terpotong guys

"Diem lo!" tekan Jungkook

Vika akhirnya diem, dengerin omongan mereka semua, mereka ngomongin hal hal random, bang Namjoon bahkan memulai percakapan tentang aktifitas dewasa, dan Elvin ngelanjutin itu semua, terus berakhir pas Liona nanya kerjaan mereka, terus sekolah, terus hal hal favorit, dan lain lain lah, pokoknya hal random

"Kalo lo Vik?" tanya Hoseok

"Hah?" Vika langsung sadar dari lamunannya, enggak tau apa yang dia lamunin

"Lo masuk fakultas apa nanti?" tanya bang Hoseok

"Kedokteran" seru Vika

"Lah? Kok gak bisnis?" tanya bang Jin

*Deg!

• • • • • •

"Kalau kamu sampai gak masuk fakultas bisnis dan bangun perusahaan sendiri, jangan harap papa bakal anggap kamu anak papa!"

"Hah! Lo gak mungkin bisa masuk fakultas bisnis, udah deh, nyerah aja, lo itu cuma anak haram!"

"Apa apaan ini?! Kamu pikir mama bangga dengan nilai 90, hah?! Kamu harus masuk fakultas bisnis! Ikutin abang abang kamu yang pinter! Mama malu punya anak kayak kamu!!"

• • • • • •

"Vik?" suara Liona terdengar

"Oh, em...gak papa, pingin aja gitu ke kedokteran, biar beda" seru Vika seraya tertawa

"Bukan, lo kenapa nangis?" tanya Tae

"Hah...?" Vika megang matanya, bener aja, dia nangis, "O-oh...gak papa, aku keinget kartun yang nyeremin, jadi nangis deh" seru Vika seraya tetap tertawa

Mereka hanya memandang Vika

"Oh iya! Gimana nih, rencana buat besok?" tanya Vika dengan semangat nya

"Besok aja ah, pas sarapan, malam ini nikmatin aja dulu" seru Dimas

"Anjay, sok puitis" seru Vika dengan nada mengejek

"Bangkek lo!" balas Dimas

Mereka bicara lagi, gak sadar 2 jam mereka habisin disana

*Puk

*Puk

*Puk

*Puk

"Lah...?" Vika cuma bengong ngeliatin 4 abangnya, dari tadi tuh, Liona, abang Liona, Aaron, ama Dimas udah tiduran ngeliatin bintang sambil ketawa ketiwi, sementara Vika dan abangnya duduk seraya mendongak dan agak jauh dari mereka, namun sekarang, abangnya tiduran di pahanya, Vika duduk dengan kaki bersila, jadi bang Elvin di kiri, bang Ethan di tengah, bang Evan di kanan, sementara bang Avan bersandar di pundak Vika

"Berat tau, pegel nih" protes Vika

Mereka cuma diem aja, nikmatin indahnya malam hari

"Kenapa nangis?" tanya Ethan kemudian

"Keinget kartun bang! Tau gak sih, yang 3 beruang itu lhoo, yang pas beruang putih nya nangis gara gara kepisah ama bapak bapak" seru Vika seraya tertawa basi

"Vik" tekan Elvin

"Ish, maksa banget et dah" seru Vika

"Kita abang lo, Vik, kita berhak tau" seru Evan

"Kami abangnya, kami berhak tau" ucapan yang keluar dari seorang Jungkook, sekarang keluar dari seorang Evan

"Aww, baper aku tuhh" seru Vika seraya mengacak acak rambut Evan

"Jadi?" tanya Avan

"Keinget aja gitu, dulu nilai Vika 90, eh, dimarahi ama mama, kata papa suruh masuk fakultas bisnis, terus bang Elvin bilang gue gak bakal bisa" seru Vika seraya mendongakkan kepalanya, lalu memejamkannya

"Maaf..." seru Elvin seraya mengambil dan mencium tangan Vika

"Gak papa" balas Vika

"Jadi? Beneran fakultas kedokteran nih?" tanya Ethan

"Kayaknya sih, lagipula Vika juga suka praktik di lab kok" seru Vika

"Kenapa gak mau bisnis?" tanya Evan

"Well, mau mau aja sih, tapi kek nya adek lebih suka kedokteran" balas Vika

"Hm" timpal mereka

"Lo benci sama gue?" tanya Elvin tiba tiba, membuat 3 pasang mata menatap heran ke arahnya

"Enggak lah, kenapa harus benci?" tanya Vika sambil ngelus rambut Elvin dengan lembut

"Semua yang gue buat ke elo waktu dulu, lo pasti pernah benci gue kan?" tanpa sadar, mata Elvin berkaca kaca, jadi dia menutupinya dengan menutup mata dan menjaga agar air matanya tidak tumpah

"Sayangnya enggak" balas Vika, kali ini ia mengusap pipi abangnya

"Jujur aja, gausah nutupin perasaan lo" seru Elvin dingin

"Dasar manusia es! Lo mau nangis aja tetep gini cara ngomongnya" batin Vika, "C'mon, big bro, I never hate you, okay?" seru Vika seraya mencubit pipi Elvin

Elvin cuma natap mata Vika dalam dalam, sementara Vika hanya tersenyum

"Apa apaan itu" komentar Evan

"Sirik bae lo njing" balas Elvin

"Santai anjing! Gue gak nge gas kok lo nge gas?!" seru Evan tak terima

"Diem kalian, berisik" balas Avan

"Bacot!" seru Elvin dan Evan bareng

"Oh iya, cara lo bedain kita gimana sih dek?" tanya Ethan

"Suara lo aja dah beda bang" seru Vika

"Kalau lagi diem dieman gitu?" tanyanya lagi

"Gaya duduk ama berdiri lo aja dah beda bang" balas Vika

"Kalo lagi tiduran gimana?" tanya Ethan

"Gaya tiduran lo juga beda bang" seru Vika

"Kalau telentang?" tanya Ethan

"Hmmm, entah" seru Vika, "Langsung tau aja gitu" sambungnya

"Beneran?" tanya Ethan

"Kagak, masa iya gue jujur bang" seru Vika

"Jadi ini boong apa gimane?" tanya Evan

"Ya boong lah, kalau telentang Vika punya cara ndiri, tapi gak mau kasih tau" seru Vika seraya tertawa

"Kasih tau napa?" tanya Evan

"Well, sebagai saudari kalian satu satunya, gue hapal setiap lekuk tubuh kalian, jadi ya gitu, tapi yang paling menonjol anu nya abang, jadi Vika pake radar itu aja" seru Vika tanpa dosa

"Ooo" balas mereka, "HAH?! MAKSUD LO?!?!!" nah, ini baru sadar, mana suaranya gak ditahan lagi,jadi pusat perhatian kan

Vika cuma senyum ama orang orang yang ngeliatin

"Maksud lo apaan dek?" tanya Evan lagi

"Dia ngeliatin anu nya kalian buat bedain" timpal Avan

"Sumpah?!" tanya Evan gak percaya

Vika cuma ngangguk

"Ya Tuhan, gue udah gak suci lagii" seru Evan alay

"Alay lo njing" seru Elvin

"Lo mah seneng ya Vin" seru Ethan

"Bacot" balas Elvin

"Terus yang paling besar saha dek?" tanya Avan

"Bang Elvin" seru Vika dengan polosnya

"Hiyaaa, Elvin dah tegang tuh, nyolo lagi deh" seru Evan

Elvin cuma berdecih, terlihat disana, wajahnya memerah

"Lucu deh kalo malu malu gitu" seru Vika

Vika kemudian melihat jam nya, sekarang udah jam 11 lebih

"Pulang yok bang?" seru Vika

"Gue dah ngantuk" seru Elvin

"2 in" balas Avan

"3 in" seru Ethan

"4 in" timpal Evan

"Vika yang bawa mobil, berdiri cepet, udah malam banget ini" seru Vika

4 orang itu langsung berdiri

"Haishh, tidur semua ini, gimana pulangnya?" tanya Vika sambil garuk garuk kepala

"Derita mereka lah" seru Elvin

"Gak boleh gitu bang!!" seru Vika, "Heh, anak orang, bangun ayoo, pulang kita" seru Vika sambil guncangin tubuh mereka satu satu

"Iya maa, 5 menit lagi nchim bangun" kalian tau itu siapa, itu Jimin si bantet

"Lo pikir gue emak lo?! Bangun lo pada!!" seru Vika sambil tetep guncangin tubuh mereka

Langsung bangun mereka, ngambil posisi duduk tapi mata tertutup

"Gue ngantuk dek...gimana nyetirnya?" tanya Jin

"Udah, kalian masuk aja dulu, biar Vika yang ngurus" seru Vika, mereka ngikut aja, kursi pengemudi dikosongin

"Ishh, langsung tidur aja klean" seru Vika yang melihat mereka semua dari pintu mengemudi

"Jadi gimana Vik?" tanya Ethan

"Udah diberesin semua kan? Gak ada yang ketinggalan kan?" tanya Vika

"Gak ada, tas tas kecil udah diangkut semua" seru Evan

"Yaudah, abang emang gak bisa nyetir lagi?" tanya Vika

"Dah ngantuk" balas mereka

"Yaudah masuk sana" seru Vika

"Terus siapa yang nyetir?" tanya Avan

"Ya Vika lah" balas Vika santai

Mereka bingung tuh, tapi percaya percaya aja dah, dah ngantuk soalnya, Vika langsung ngambil sesuatu berbentuk kotak dari sakunya, terus nekan tombol

Kotaknya berubah jadi robot donk

"Kode 2201070, Fu, Vika Aqwaryan" buka Vika

"Kode 2201070, Fu, memodifikasi..." suara robot seperti pada umumnya, "Modifikasi selesai, ada apa?" tanyanya kemudian

"Kamu bisa nyetir-in mobil ini buat aku?" tanya Vika ramah seraya menunjuk sebuah mobil

Robot itu langsung melihat ke belakang, "Memodifikasi..." robot itu melihat atas, bawah, kanan, dan kiri, "Modifikasi selesai, aku bisa" serunya

"Bagus, nanti kalo ada sesuatu yang gak baik kasih tau aku oke? Ikutin aku dari belakang, hati hati bawanya, sekarang kamu masuk, pelan pelan aja, ya?" seru Vika

Robot itu cuma ngangguk, lalu masuk ke mobil, begitu pula dengan Vika

"Hoammhh" Vika menguap, 5 menit lagi mereka nyampe di hotel, "Dah ngantuk bae nih, tumben juga ya" seru Vika, "Musik ah njae, diem diem bae, serem dech" lanjutnya seraya menghidupkan musik dari radio

"Hmmh~kita adalah rasa di waktu yang salah~Bukan ini yang kumau~Lalu tuk apa kau datang~Rindu tak bisa diatur~Kau dan aku menyakitkan~"

"Hahah, masih bagus aja suaranya" seru seseorang- bukan, sesuatu

.

.

.

.

.

.

Maap kalo ada typo (。•́︿•̀。)