Chereads / Vika's Story / Chapter 50 - Danau

Chapter 50 - Danau

Tok tok tok

"Emh...siapa sih pagi pagi..." seorang gadis merenggangkan tubuhnya, lalu dengan kesal membukakan pintu

"Mau mandi" seru tamu itu

*Grep

Gadis tadi memeluk tamunya

"Maafin gue Vik..." serunya, yang tak lain adalah Liona

"Gue juga minta maaf" balas Vika seraya memeluk balik sahabatnya

"Lo pasti maafin dia lagi kan?" kali ini nada bicara Liona mendingin

"Tentu..." bakas Vika ragu, seketika, Liona melepas pelukannya

"Kenapa?" tanya nya

"Dia kelihatan serius, dan lagi kemarin dia memperlakuin gue manis banget" seru Vika

"Haishh, yaudah deh, serah, lo mau mandi kan? Cepet sana" seru Liona

"Thanks" tanpa basa basi, Vika mandi dan keluar 10 menit kemudian, "Lo gak mandi Li?" tanya Vika seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk lalu menyisirnya lembut

"Enggak, jam 5.30 aja, males gue sekarang" balas Liona yang masih sibuk dengan hp

"Gue keluar ye" seru Vika setelah selesai dengan rambutnya

"Yoi" balas Liona

*Ceklek

Vika udah diluar, dia celingak celinguk, gak ada orang, jelas, matahari saja belum terbit, "Kalo gini ceritanya gue bisa bisa gak balek kamar gara gara jalan njir" gumam Vika, "Ke lobby ah, kalo gak salah disana ada piano, dah lama gak main" batin Vika

Dia berjalan ke arah lobby, lobby itu kosong, tidak ada orang namun terang benderang, oh, ralat, ternyata ada orang

"Permisi dek, ada yang bisa dibantu?" tanya orang itu

Vika terkejut, "Pianonya boleh dimainin?" tanya Vika seraya bersikap tenang, orang ini muncul tiba tiba dihadapannya

"Oh, iya, silahkan" balas orang itu, "Saya tinggal ya dek" serunya seraya pergi

Vika berjalan ke arah piano itu, membuka perlahan piano berwarna putih itu, "Bagus warnanya, kayaknya jarang dipakai ya? Berdebu..." gumam Vika, "Em, kak, ada tisu basah enggak?" tanya Vika pada orang tadi

"Ini dek" seru orang itu, Vika langsung ngambil sehelai, lalu membersihkan tuts piano yang berdebu itu, setelah selesai, dia membuangnya ke tempat sampah

Vika memainkan piano itu, suara yang dikeluarkan indah, sungguh

"Woy anjir!! Siapa tuh?!" tiba tiba manusia, entah darimana datang dan berteriak, Vika kaget dan refleks noleh

"Anjayyy, bagus beut dek! Musisi? Nyiptain lagu gak?" tanya manusia yang lain lagi

"Haha, enggak kak" seru Vika ragu seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Yahh, kenapaa??" tanya yang lain

"Sibuk sama tugas kak" balas Vika

"Eh wait, kamu penulis kan?!" tanya yang lain heboh

Vika cuma ngangguk

"Foto bareng dekkk" serunya seraya berlari ke arah Vika

Akhirnya mereka baris buat tanda tangan ama foto bareng Vika, jam 6.15 Vika balik ke kamar

"Nanti pianonya dimainin lagi ya dekkk" teriak salah satu kakak itu

"Oke kakkk" balas Vika seraya tetap berjalan

*Ting

Baru aja keluar, udah ada yang nanya

"Dari mana?" tanya Aaron

"Lobby" balas Vika, "Tumben udah diluar? Pegel rebahan?" seru Vika seraya duduk di kursi depan kamar

"Enggak juga, cuma pingin liat matahari terbit" balas Dimas

Vika cuma ngangguk ngangguk seraya melihat hpnya, mencari ke mana tujuan mereka besok, hari ini Danau, mungkin besok daerah pegunungan atau pertanian? Entahlah, intinya begitu, dia juga menjawab wa yang bertubi tubi dari Vito, ucapannya hanya permintaan maaf dan penjelasan, Vika membalasnya dengan 'Gak papa kok bang, Vika percaya, kan kemarin abang juga yang nganterin Vika ke hotel dengan selamat, makasih ya' kurang lebih sedemikian rupa

"Jam berapa berangkat?" tanya bang Hoseok

"Mau jam berapa?" tanya Vika seraya menoleh ke arah bang Hoseok

"Sembilan maybe?" seru Tae

"Yaudah jam segitu" balas Vika, "Bawa jaket" pesan Vika

"Buat?" tanya Liona

"Jaga jaga" balasnya

Canggung, itu yang dirasakan Vika, dia yakin, sahabatnya ini pasti memarahi habis habisan kedua abangnya kemarin

Vika bangkit dari kursinya, lalu duduk di tembok pembatas

"Turun, nanti jatuh" seru Elvin

Liona menggumam tentang Elvin, dan Vika tertawa melihat itu

"Gak bakal jatuh" balas Vika enteng

"Gue dorong ye?" seru Liona

"Silahkan" balas Vika

"Cih, dasar, ngode aja terus" seru Liona seraya menangkap hp yang dilempar Vika ke arahnya

"Hahah, fotoin ya sayang" seru Vika

"Iye iye, sok cantik lo" seru Liona

3 kali jepretan, dengan gaya yang berbeda tentunya

"Cih" Dimas berdecih begitu hpnya dilemparin ke arahnya

"Fotoin lah njing" seru Liona gak nyante

5 kali jepretan

"Ron, sini lo" seru Vika

Aaron jalan aja gitu

"Terus gue gimana zheyenkkk??" rengek Liona

"Dimm" titah Vika

"Anjir!" Jungkook protes begitu ada hp melayang, syukur ketangkep, "Jauh we, mager" serunya

"Cepet!" paksa Lili

Akhirnya dengan segala niat yang ada, Jubgkook berdiri dan moto 4 orang ini, Aaron ama Dimas berdiri tentunya, Vika naruh dagunya di kepala Aaron terus ngalungin tangannya di leher Aaron, sementara Liona nyubit pipi Dimas dan Dimas nya jambak rambut Lili

"Persahabatan yang indah" komentar Jimin

"Sini sini, liat" seru Vika seraya menjulurkan tangannya

"Eh anjir, kok estetik?" tanya Liona

"Woiya donk, kuki gitu loh" seru Jungkook bangga

"Iyain, ty bang" seru Vika

"Gas keun ig" cibir Dimas

"Ih, kok tau?" seru Vika seraya tertawa

"Permi-" seseorang datang, sepertinya petugas

*Tep

"Iya bang?" tanya Vika santai

"Gak jadi dek" petugasnya pergi

Kenapa pergi? Karena niatnya adalah menegur Vika dan kawan kawan, sementara begitu petugasnya datang, mereka langsung lari plus lompat menuju kursi masing masing

"Gak jadi marah, kasian" seru Tae

Jam 7.30, mereka akhirnya memutuskan untuk sarapan, karena dari tadi ada uang ngeluh mager dan dengan terpaksa yang lain mengikutinya

Mereka udah ngambil semua, giliran Vika yang ngambil, dia liat liat dulu

"Auk ah, ayam aja" batin Vika, dia kemudian mengambil sedikit semangka, lalu infuse water dan kembali ke meja

"Tumben cuma itu? Biasanya lo ngambil semua" seru Liona

"Perut gue gak enak" balas Vika

"Kenapa?" tanya Dimas

"Gak tau" balas Vika

Mereka makan dengan penuh keheningan, kenapa? Kalian tau jawabannya, itu karena kejadian kemarin

"Wahh, kenapa nih? Kok sepi?" tanya Vika seraya meneguk minumannya

"Kemarin abang lo gue marahin habis habis an" jelas Liona

"Terus?" tanya Vika seraya memakan semangkanya

Ga ada yang jawab, "Hm, asam, gue udah sikat gigi lima kali lho padahal" seru Vika seraya mengunyah semangka itu dengan susah payah saking asamnya, setelah ditelan semua, barulah Vika bertanya, "Menurut gue gak ada yang harus minta maaf sih, jadi silahkan berpelukan kalian semua" titah Vika

"Gak mau" balas Liona

"Kebiasaan mintanya pelukan" komentar Dimas

"Yaudah ayo ngoceh donk! Masa diem, telinga gue kan jadi gak enak gini" seru Vika

"Eh bang, gue minta maaf yang kemarin" seru Liona

"Oalah bangsul" cibir Vika

"Gue juga" balas Evan sama Ethan bareng

"Satu yang punya masalah, semua yang diem" seru Jimin

"Dahlah" balas Vika

Akhirnya ribut juga, Jungkook yang mulai obrolannya, Vika yang ngeramai-in

"Eh, lo bawa gitar kan Dim?" tanya Vika

"Iya, napa? Mau bawa nanti? Yaudah sih, gue oke oke aja" seru Dimas dengan segala kepekaan yang dia punya

"Pinter" balas Vika

"Ini langsung apa gimane?" tanya Jimin

"Tadi kan bilangnya jam 9.00, ini jam 8 kurang, jadi gimana? Istirahat bentar gitu?" seru Vika

"Iyalah, sekalian siap siap gitu" timpal Liona

Beberapa menit mereka habiskan di kamar untuk menyiapkan semuanya, lalu pergi ke mobil, dan seperti bisa rombongan Lili mengikuti, mereka sampai, langsung naek perahu ngitarin tu danau, terus berhenti di pulau kecil tengah danau

"Katanya kalau mampir sama ngelilingin nih pulau bakal senantiasa dapat cinta abadi ya?" tanya Liona sambil melihat sekitar

"Ya, itu mitos, tapi percaya sajalah" balas Vika acuh tak acuh

"Ada yang salah?" tanya Dimas

"Tidak" balas Vika dingin

Beberapa menit mereka habiskan disana, lalu kembali lagi ke tempat awal, Vika kebanyakan diam, mungkin emang menikmati udara, mereka bahkan sempat panik kenapa Vika tiba tiba diam

Sampai, Vika ama Aaron gelar-in tikar di bawah pohon yang cukup besar

*Brugh

Vika langsung tiduran plus masang headset ke telinganya

"Katanya ngabisin waktu bareng" sindir Liona

Vika bangun, lalu berdiri dan pergi menjauh

"Kebiasaan kalau udah diem pasti kayak gitu" seru Jimin

"Dia kenapa sih? Tumben tumbenan lho" seru bang Hobi

"Proses ngingat mungkin" seru bang Jin

"HIYA!!! MAMA!!! INI NAPA ADA KECOAK TERBANG!!! PERGI MAKHLUK AJAIB!!! TOLONG!!!" suara Vika menggelegar, dia lari ke arah abangnya lalu bersembunyi di balik tubuh Elvin, sementara orang orang pada ngeliatin bingung

Liona jadinya senyum-in dah tuh orang orang, daripada di hujat ye kan

"Mana kecoa terbang njir???" tanya Dimas

"Hmm, ilang" balas Vika santai

Mereka natap datar, "Bukan temen gue" seru Liona

"Bukan adek gue" seru Ethan ama Evan

"Gak kenal" balas sisa nya

"Ututu, ngambek cie" seru Vika seraya memanyunkan bibirnya

"Minta dicium dia" seru Aaron

"Cium lah, cium sini, mati nanti kao" balas Vika songong

"Anjir..." seru Dimas sambil ngelus dadanya

"Cantik ya? Besok mau kemana?" tanya Vika antusias

"Terserah" balas bang Yoongi

"Enggak enggak, kalian nyari sendiri tempatnya, kalau cocok kasih tau biar kita pergi" seru Vika

"Kenapa gak usulan lo aja?" tanya Elvin

"Gue mau nya ketempat tenang, tapi dengan kalian yang bobrok gini pasti di usir, jadi kalian yang nyari, oke?" jelas Vika

Mereka gak terima, tapi itu bener, jadi yaudahlah

Vika ngambil gitar dari belakang Dimas, lalu mengecek suaranya

"Awas putus lagi" seru Dimas

"Tau aja bang" seru Vika seraya terkekeh

"Jijik bangsul" balas Liona

Vika hanya tertawa, lalu mulai memainkan sebuah lagu

"Lagu apaan...?" tanya Liona begitu mendengar intronya

*Jrengg

"I like your eyes you look away when you pretend not to care" Liona langsung nge gas begitu nyambung

"I like the dimples on the corners of the smile that you wear" sambung Vika

"I like you more, the world may know but don't be scared" timpal Dimas

"Cause I'm falling deeper baby be prepared" sambung Aaron

"I like your shirt, i like your fingers, love the way that you smell, to be your favorite jacket just so I could always be near, I love you for so long sometimes it's hard to bear, but after all this time I hope you wait and see" mereka berempat bernyanyi bersama

"Lirik selanjutnya gak tau udah" seru Liona

"2 in" balas Vika

"3 in" seru Dimas

"4 in" timpal Aaron

Mereka diam, "Harusnya video" seru Liona tiba tiba

"Seperti yang saya pikirkan, dahlah, biarkan" balas Vika seraya menggenjreng gitar itu lagi

"Sini gue coba main" seru Ethan

"Eyy, jangann" seru Vika dan Liona bareng

"Itu kan punya gue bambang" seru Dimas

"Sekarang lagi di tangan gue, turutin aja" seru Vika songong

"Emang, napa?" tanya Tae

"Nanti pingsan" seru Liona seraya terkekeh dan itu disambung oleh Vika

"Lah?" seru Dimas

"Kita lemah kalo ada cowok yang main gitar di depan mata" jelas Vika seraya tetap terkekeh

Mereka cuma ber-oh ria dengan sangat panjang

Vika kembali melantunkan sebuah lagu

"Hari hari ku lalui sendiri di sini~ ku berteman sepi~tanpa hadirmu~" buka Liona

"Yang membuatku merasakan~ rindu di hatiku~" sambung Vika

"Kini jarak memisahkan cerita ini~" timpal Dimas

"Tapi bukan penghalang~ disebuah hubungan~" seru Aaron

"Yang kuharap hanyalah doa~ s'moga kita cepat berjumpa~" seru Aaron dan Dimas bersama

"Udah kok" balas Vika

"Oh Tuhan~ tolonglah~ sampaikanlah salam ku kepadanya~" sambung mereka berempat

Vika berhenti, lalu mengibaskan tangannya, "Sakit njir" seru Vika

"Songong sih, siniin makanya biar di bawain beberapa lagu gitu lho" seru Dimas

"Tydack perlu" seru Vika, "Li, sopan ya?" tanya Vika

"Eh, gak tau sih bisa enggaknya, udah lama gak sopan kalo..." seru Liona

"Gue bantu" timpal Vika cepat

*Jrenggg

"Romeo, take me, somewhere we can be alone~" Vika dan Liona nyanyi bareng buat pembuka

"Cool" puji Vika ditengah tengah permainannya

"I'll be waiting~ all there's left to do is run~ you'll be the prince and I'll be the princess~ it's a love story~ baby just say~ yes..." sambung Liona

Yang lainnya mukanya gak nyante anjir

"Eh njir, ini adek gue? Dia bisa nyanyi kayak gitu? Kok gue baru tau? Anjir, sumpahnya? OMG" itu bang nchim

"Apa sih, gaje" seru Liona seraya membuka hp nya

"Sejak kapan lo pinter nyanyi dek? Terpukau aku tuh" seru Tae

Liona cuma natap datar

"Lo bisa gitu Vik?" tanya bang Jin

"Kagak" balas Vika seraya tersenyum manis

"Cih, lo yang ngajarin kok" cibir Liona

"Oalah bangsul, udah capek capek ku naikan derajat kao masih kau cibir aku" seru Vika gak nyante

"Santuy logatnyaaa" balas Liona

"Lo yang ngajarin Vik?" tanya bang Namjoon gak percaya

"Iya, dia yang ngajarin" timpal Liona cepat

"Gue mau denger bangsul!" seru Tae gak selow

"Gue jugaa, rindu ama suara lo" seru Liona

Vika cuma tertawa, "Ku coba" serunya

Dia memainkan kembali lagu itu, dan suaranya sukses membuat orang lain merinding dan melihat ke arahnya, beberapa ada yang mem-video, karena ya, suaranya memang indah

"Anjay..." cuma itu yang bisa dikeluarkan dari mulut seorang Jimin, sisanya masih ngeliatin gak percaya

"Jelek ya? Dah lama gak nyanyi gitu soalnya" seru Vika seraya tertawa canggung

"Merendah untuk meroket, tapi gue gak peduli..." seru Tae

"Kalau gue lagi gak terpukau, lo udah gue pukuli" seru Liona

"Anjir, serem" balas Vika

"Kakakkk!!" seorang anak kecil, perempuan, berlari menuju Vika, hadiah, pasti

"Kenapa?" tanya Vika

"Boleh tunduk-in kepala kakak enggak?" tanya anak itu manis

Vika nunduk-in kepalanya, lalu merasa sesuatu di telinganya

"Udah!" seru anak itu

Vika memegang telinganya, merasakan sesuatu, bunga, "Makasih..." balas Vika

Anaknya cuma senyum terus balik ke ortu nya

"Cih, kalau bukan anak kecil, dah gue pukuli" perkataan yang keluar dari mulut Aaron dan Dimas

Aaron langsung natap tajam ke arah Dimas, "Oh, jadi gitu?" tanya Aaron seraya menaikkan lengan bajunya

"Ampun bang, refleks" balas Dimas

"Lo tidur di luar malam ini" seru Aaron dingin

"Ya jangan donk, pasti diambil ama Vika" seru Liona menimpali

Akhirnya diem lagi

"Pinjem Vik" seru bang Ethan, lagi

"Yaudah, nih" balas Vika seraya memberikan gitar itu

"Awas putus" seru Dimas

Vika cuma ketawa

"Itu mah hobby adek gue, kalo gue ngebanting" balas Ethan

"Bjir, sama aja" seru Dimas

"Emang lo bisa main?" tanya Elvin

"Kenapa enggak?" balas Ethan

Elvin cuma ngangguk ngangguk

Ethan tanpa basa basi langsung main ges

"Hm, seems like everybody got a price~ I wonder how they sleep at night~ when the sale come first and the truth come second just stop for a minute and smile" buka Vika

"Why is everybody so serious~ acting so damn mysterious~ got shades on your eyes, heels so high can't even have a good time" sambung Ethan

"Everybody look to the left, everybody look to the right, can you feel that yeah, paying with love to night~" timpal Liona dan Dimas kompak

"It's not about the money, money, money~ we don't need your money, money, money~ we just wanna make the world dance~ forget about the price tag~" sambung mereka semua, suaranya menyatu, terdengar indah, sungguh, walaupun hanya sebentar, terutama saat mereka menyanyi sambil tersenyum, manis sekali

"Ain't about the yeah, cha-ching, cha-ching" lanjut Vika

"Ain't about the yeah, b-bling, b-bling" sambung Liona

"Wanna make the world dance~ forget about the price tag~yeah~" Vika dan Liona bernyanyi bersama untuk penutup

"Kok bagus?" tanya Liona

"Woiya donk, kita gitu lohh" seru Jungkook, Tae, dan Jimin bersama

"Iyain" timpal Vika acuh tak acuh

"Sirik bae lo!" seru Jimin

Vika natap datar, "Gelud kita yok, bang?" tawar Vika

"Enggak ah, males" balas bang Chim

"Vin, coba" seru Ethan tiba tiba

"Sini" balas Elvin, dia langsung mainin dan nyanyi sendiri, lagunya itu loh, kayaknya dia minta di bully

"Meskipun engkau telah pergi~ mungkin tak kan kembali~ aku disini, tetap disini sayangku~ aku masih rindu pada mu~ aku masih sayang padamu~ meski kini cintamu bukan aku~" suaranya lembut, lembuttt banget, ga bakal ada yang percaya itu suara asli dirinya

"Minta di bully dia" seru bang Yoongi

"Ayok bully, seru kayaknya" timpal Liona

"Skuy" balas maknae line

"Huuu, bucin huuu" teriak mereka semua dengan kompak

Elvin natap datar, terus akhirnya suara seramnya keluar, "Diam" serunya

Langsung diam semua, masih mau hidup soalnya, akhirnya gak ada yang ngomong lagi, mereka sibuk dengan dunia masing masing, main hp lebih tepatnya, sementara Vika melihat danau yang indah itu

"Bisa bisanya milih hp" batin Vika, "Eh, katanya 7 km dari sini kawah putih, mau mampir?" tanya Vika

Mereka cuma ngangguk

Vika akhirnya berdiri

"Kemana?" tanya Aaron

"Kesana" seru Vika datar tanpa menunjuk suatu tempat, dia berjalan ke sekitar perkebunan teh, gak ada orang, mungkin memang tidak ada yang bisa dilakukan disini, "Ada ulat gak ya? Kalau ada biar Vika ambil pucuknya" seru Vika seraya mengingat sebuah iklan

"Ya ada lah, gak mungkin enggak" seru seseorang

"Kok ngikut?" tanya Vika tanpa melihat orang itu

"Pingin aja gitu, daripada lo ilang ye kan" balas nya

"Oh gitu" balas Vika, ia kemudian melihat ada sebuah kursi, jadi dia berlari dan duduk di sana

"Hanya begini?" tanya orang tadi

"Gue ke sini cuma mau nyari keheningan aja" balas Vika

Orang itu duduk di samping Vika

"Balek lo sana, ganggu" seru Vika

"Males ah" balasnya

Vika hanya melihat kebun teh itu, indah, hanya itu yang dia pikirkan

"Aku lapar" gumam Vika

"Kita baru sarapan tadi" balas Aaron

"Tapi aku lapar" seru Vika dengan nada merengek

"Gak bawa snack?" tanya Aaron

"Disana" balas Vika seraya menunjuk tempat mereka tadi

"Ambil kalo gitu" titah Aaron

"Ambilin" seru Vika

"Bayar berapa?" tanya Aaron

"Perlu banget bayar bayaran" ucap Vika yang mulai kesal

"Tahan aja udah, lo dah gemuk gitu" seru Aaron

Vika gak nge bales, malas, pikirnya

"Kok diem? Gak ngambek kan lo?" tanya Aaron

Vika masih diem, dia make earphone nya kembali, mendongakkan kepalanya dan memejamkan matanya, Aaron yang ngeliat ikut diem

10 menit penuh kesunyian, tiba tiba ada makhluk nyaris sepucat mayat datang dan duduk samping Vika

"Napa kesini lo bang?" tanya Vika

"Berisik disana" balas orang itu cepat, bang Yoongi

"Gue pergi" seru Aaron, orang kayak dia gak bakal tahan sama kesunyian

"Lo napa kesini?" tanya Yoongi

Vika tidak menjawab, dan Yoongi tau sebabnya, Vika seakan berkata, 'Pergi kalau cuma mau ganggu gue', padahal wajahnya sangat polos saat ini, ia bahkan tidak menggumam

15 menit berlalu

"Kenapa disini?" tanya seseorang yang tiba tiba datang, Vika sama Yoongi gak ngejawab, mereka sibuk dengerin lagu dari hp masing masing, "Kalian denger kan? Kenapa disini?" tanya orang itu lagi

Yoongi membuka mulutnya, seakan mencari tenaga untuk ngomong, "Bosan disana" serunya singkat

"Lo Vik?" tanya orang itu, Elvin

Vika cuma ngangkat jarinya yang menunjukkan angka dua, lalu menurunkannya lagi

"Ayok pergi, udah di mobil semua tuh" seru Elvin

Vika dan Yoongi dengan malasnya berdiri dari posisi duduk mereka, mengikuti Elvin dari belakang

Dan bener aja, semuanya udah pada di mobil, Vika masuk tanpa dosa, terus langsung tidur

"Kita kemana?" tanya Elvin

Hening

"Vik?" seru Dimas

"Udah tidur" balas Elvin

"Terus gimana??" tanya Evan

"Cari" titah Elvin tegas

.

.

.

.

.

.

Lama ya? iya tau :)

Maaf :)

Sabar yak, beberapa chap lagi dah tamat kok, ditunggu lho yaaa, yang kabur digigit nanti ama Vika :v

Komen gih U-U