"Woy!" seseorang berteriak
Spontan, seorang gadis melihat ke arah orang itu
*Brak!
"Kerjain pr gue!" titah orang itu
Gadis itu hanya menggeleng
"Lo udah berani sama gue?!" orang itu berteriak, membuat seisi kelas memandangi mereka
Gadis kecil itu cuma diam, seketika, ia diseret ke taman belakang sekolahnya, lalu? Dipukuli, tentu saja. Gadis kecil itu ditinggal begitu saja setelah orang itu puas
"Setidaknya udah nolak..." gumamnya
Na na na na~
Bel pulang sekolah, gadis kecil itu celingak celinguk, 20 menit dia menunggu, tapi tidak ada yang menjemputnya
"Haish...jalan kaki lagi" gumamnya seraya mulai berjalan
Rumahnya dengan sekolah lumayan dekat sebenarnya, jadi hanya memerlukan 20 menit jalan kaki agar sampai rumah, dia memasuki rumah itu, ada 3 abang nya di ruang keluarga, mama papa nya tidak ada, itu berarti mereka masih kerja, tanpa basa basi gadis itu langsung memasuki kamarnya
10 menit, dia keluar
"Masak" titah anak pertama
"Aku...masih umur 8, bang...masih be-" ucapan gadis itu terpotong
"MASAK!!" teriak anak tadi
Tanpa basa basi, gadis itu berlari ke dapur, dia tidak tau mau masak apa, tapi jika tidak dituruti, mungkin dia akan pincang besok karena dipukuli
"Em...Vika pernah bantu mama masak, harusnya Vika bisa..." gumam anak itu
Dia ngambil 4 telur dari kulkas, lalu mulai memasak telur dadar, setelah selesai, dia langsung membawanya kepada ketiga abangnya
"Bang, i-" lagi lagi ucapannya terpotong
*Prang!
Kejam sekali...dia membuang semuanya begitu saja
"Gue mau yang lain" seru nya tanpa dosa
"Ta-tapi Vika gak bisa..." seru gadis kecil itu
*Plak!!
Hei! Dia masih kecil! Kenapa ditampar...?
*Bugh
*Duk
Apa yang gadis itu lakukan? Dia diam, air matanya mengalir, memar memenuhi tubuhnya sekarang
Setelah puas, laki laki itu duduk kembali di sofa tanpa rasa bersalah, "Pergi" serunya
Gadis itu berlari ke kamarnya, menangis sejadi jadinya dalam kamar bernuansa hitam itu
5 menit, isakannya berhenti, ia masih takut keluar, jadi ia memilih mengerjakan pr
Jam 16.00
Gadis itu pergi ke taman untuk menemui teman laki lakinya, satu satunya teman yang ia punya
"Vikaaa" anak laki laki itu berteriak, lalu memeluknya dari belakang dan mencium kening gadis kecil itu
"Hahah, Aaron kenapa? Ada yang seru yaaa?? Cerita donkk" seru Vika
"Enggak ah, males" balas cowok itu
"Huh!" gadis kecil itu melipat tangannya di depan dada
"Eh...?" anak cowok itu melihat seluruh badan temannya dari atas sampai bawah, "Sakit...?" tanyanya dengan nada khawatir
Gadis itu menggeleng cepat, membuat temannya tersenyum
"Vika gadis yang kuat ya" serunya seraya menepuk kepala temannya
Gadis itu hanya tertawa, 1 jam mereka habiskan bersama, lalu mereka pulang ke rumah masing masing
"Habis dari mana?" gadis itu disambut dengan ketiga abangnya
"Tadi...dari taman..." balas gadis itu dengan nada ketakutan
Hening
"Vika mau masuk ke kamar" seru gadis itu seraya menunduk
*Pluk
Telur? Untuk apa dilempar?
"Pergi" titah anak pertama
Vika langsung berlari, lalu mandi sendiri dengan damai
Perut gadis itu menghasilkan sebuah bunyi, jelas, dia belum makan dari siang, jika keluar sekarang, bukannya dikasih makan, dia malah akan dipukuli
"Yaudahlah" batin gadis itu pasrah
• • • • • •
"Woy Vik! Bangun! Makan kitee" Dimas membangunkan Vika
Vika membuka matanya sedikit, mobil itu kosong
"Aku gak makan, pergi" seru Vika dengan suara serak, jelas, pipinya basah, entah mengapa
Dimas cuma natap khawatir, akhirnya pergi juga, dia masuk ke restoran, iya, mereka sudah sampai dari 10 menit lalu, bahkan mereka sudah mulai makan tanpa Vika
"Gak mau bangun dia..." seru Dimas
Mereka hanya diam dan tetap makan
"Enak" komentar Yoongi
"True" balas Liona
Di mobil, Vika udah bangun, dia mengambil minuman dari tas kecil yang ia bawa, lalu menanggalkan sweater yang ia pakai, mengelap wajahnya dengan tisu basah, lalu diam di mobil
"Dia gak makan?" tanya Ethan
Mereka hanya diam, emang mau jawab apa?
*Klak
Vika akhirnya keluar dari mobil, melihat sekitar, "Restorannya bagus" gumam Vika
Ia kemudian memasuki restoran itu, ia melihat di salah satu meja panjang ada teman, abang dan abang angkatnya, begitu pula mereka, karena gak mau ngeganggu, dia duduk agak jauhan, lalu memesan udang dan lemon tea, iya, tanpa nasi
"Mayan" batin Vika, ia makan seraya memainkan hp nya
"Kenapa sih?" tanya Liona
Lagi lagi, mereka diam
25 menit, mereka kembali ke mobil, kecuali Vika, ia masih sibuk dengan hp nya, ia mau membayar, tapi katanya sudah dibayar
Dia akhirnya pergi keluar, mereka masih disana, Vika masuk
"Kenapa?" tanya Elvin
"Gak papa" balas Vika singkat
"Lo gak makan nasi kan? Kalau sakit gimana?" tanya Evan
"Gue dulu gak makan seharian penuh cuma gara gara takut dipukul, so, ya, sans bae lah" balas Vika acuh tak acuh
"Vik" panggil Avan
"Hm?" balas Vika
"Kok gitu?" tanya Avan, dia bertanya sedemikian rupa, tapi terdengar seperti 'kok berubah?' ditelinga Vika
Vika tidak membalas
"Kok mood nya cepet banget berubah?" tanya Dimas
"Perasaan tadi seneng seneng aja tuh? Pas ke kebun teh jadi pendiem, kenapa?" tanya Aaron
Vika tetep diem, 3 detik kemudian ia keluar dari mobil itu, lalu berjalan menjauh
Yang di mobil pada ngeliatin bingung
"Loh bang? Itu Vika..." seru Liona
"Gtw gue" balas Jimin
"Kejar sana" seru bang Yoongi
Lambat laun, Vika berlari, Liona auto keluar terus ngejar, ternyata Vika beli es krim ke indomaret
"Loh Li? Lo juga mau es krim?" tanya Vika seraya mengambil sebuah es krim
"Bangkek! Gue pikir lo pergi goblok!" seru Liona gak nyantai
"Enggak ah, jauh hotelnya, sayang uang klo pake ojol" balas Vika seraya mengambil beberapa snack
"Serah lo Vik, serahhh" seru Liona seraya jalan keluar
Vika cuma ngeliatin tanpa dosa, terus dia balek ke mobil
"Es krim ya Tuhan" seru Dimas
"Mau?" tawar Vika
"Kagak" balas Dimas kesel
"Yaudah ayo jalan, kawah putih kan?" seru Vika
"GPS mana sayang?" tanya Aaron
Vika langsung naruh hpnya ke laci, "Buruan" titahnya
Mereka pergi, foto foto, terus pulang sekitar jam 2 kurang dan nyampai hotel jam 2 lebih
"Enggak jalan lagi?" tanya bang Jin
"Jalan lagi yukk, bosenn" timpal Jimin
"Terus ngapain kita balek hotel?" tanya Liona kesal
"Pokoknya jalan!" seru maknae line ditambah Dimas
"Emang mau kemana?" tanya Liona
"Gak tau" balas mereka
"Terusss??" tanya Liona yang kembali kesal
Seketika, mereka semua melihat ke arah Vika, Vika ngeliat balik, dia lagi minum minuman yang dia beli tadi, 3 detik ngeliatin mereka, Vika cuma ngangkat bahu enteng
"Ayolah dekkk, kan di traktir, ya? Ya? Plisss" seru Tae
Vika nunjukin wajah polos, gak tau buat apa, "Yaudah ayo" serunya pelan seraya kembali masuk ke mobil
Sore itu mereka habiskan bareng, mood Vika gak naik turun setelah makan es krim, mungkin es krim sepenting itu untuk dirinya
Ya, beberapa hari berlalu, mereka habiskan dengan baik, liburan yang menyenangkan, setidaknya begitulah, lupakan kejadian malam itu, tidak penting, sungguh, Vika mendapat cukup banyak ingatan beberapa hari terakhir, malaikat cantik itu jarang muncul di mimpinya, well, kemarin malam dia datang dan membawa berita yang penting, tapi yasudahlah, kita lihat saja takdir mengarah ke mana, lalu, disinilah mereka sekarang, alun alun kota Bandung, tanggal 31 Desember 2019, malam tahun baru, mereka duduk di tikar yang digelar, melihat bintang dan bulan yang bersinar, sesekali berbicara, bercanda, dan bernyanyi bersama, 30 menit lagi menuju tahun baru
Vika sekarang sedang tiduran di paha Elvin, sementara Liona tiduran di paha bang Jin, kaki mereka bertemu
"Bagus anjay bintangnya" seru Liona
"Iya in" balas Dimas
"Beliin kembang api we, kemarin yang merasa sudah janji, silahkan" seru Vika
"Ngapain coba?" tanya Ethan
"Ya dimainin" balas Liona dan Vika bareng
"Ngabisin uang" cibir Aaron seraya memainkan gitar adek angkatnya, Dimas
"Ayolahhh" rengek Vika
Aaron cuma berdecak, akhirnya beli 3 kotak kembang api dan ngelempar gitu aja ke muka Vika
"Gak ikhlas" seru Vika, "Thanks ye" lanjutnya
"Terus nyalainnya?" tanya bang Jimin
"Nih" seru Liona seraya mengeluarkan lilin dan korek api, baru dibeli beberapa hari lalu, tapi gak ada yang tau selain Vika
"Darimana?" tanya bang Hoseok
"Beli" balas Lili seraya mengambil posisi duduk dan menyalakan lilin itu, begitu pula dengan Vika, ia mengambil posisi duduk dan membuka bungkus kembang apinya
"Woahhh" Vika natap kembang api yang dia pegang sekarang
"Wah weh wah weh, macam tak pernah pegang" cibir Liona
"Ati ati kena mata" seru bang Avan
Vika langsung berdiri, terus foto foto ama kembang api nya,begitu pula Liona, jiwa alay mereka dalam mode on sekarang
"Alay" cibir Dimas
Liona jadi adu argumen ama Dimas, sementara Vika bodo amat
1 kotak udah mereka habiskan, akhirnya duduk lagi di tikar bareng abang dan 2 sahabatnya
*Duar!
Kembang api pertama pertanda tahun baru diluncurkan, iya, ini sudah 1 Januari 2020
"Selamat tahun baruuu" ucap Vika dan Liona barengan
"Selamat tahun baru" balas mereka semua
"I love you all, I hope this year is better than before" seru Vika seraya melihat ke belakang, melihat mereka semua seraya tersenyum
"Love ya too, semoga tahun ini lebih baik, bareng terus ya?" timpal Liona seraya tertawa layaknya anak kecil
"Ululu, kenapa nih?" goda bang Jimin
"Seneng aja gitu" balas Liona seraya terkekeh
Kembang api yang meriah, begitu pula orang orangnya, Vika dan Liona kembali bermain kembang api
Habis, semuanya kembang api Vika dan Lili sudah habis, akhirnya mereka kembali tiduran
"Bang" bisik Vika pelan pada Elvin yang sedang mendongakkan kepalanya ke langit
"Hm?" balas Elvin acuh tak acuh
"Vika sayang abang" seru Vika seraya tersenyum layaknya anak kecil, "Abang sayang Vika kan?" tanya nya kemudian
Elvin menatap Vika, lalu tersenyum hangat, senyuman itu membuat air mata Vika mengalir, ia memeluk erat perut abangnya, sementara Elvin membalasnya dengan elusan lembut di kepala Vika
5 menit kejadian itu berlangsung, akhirnya Vika melonggarkan pelukannya
"Bang Avan" panggil Vika
"Iya?" balasnya
"Tanggal 4 beneran balek?" seru Vika
"Iya donk, kan abang masih kuliah" balas Avan lembut
"Kapan mampir lagi?" tanya Vika seraya mengambil posisi duduk, lalu gantian tiduran di paha bang Avan
"Abang lulus kita ketemu kan?" seru bang Avan seraya mengelus kepala Vika
Vika cuma ngangguk, "Tapi kan lama" seru Vika
"Lebaran kita ketemu juga" seru Avan lagi
Vika cuma menghela napas panjang
"Bang Ethan" seru Vika seraya pindah tiduran di kaki abangnya
"Hm?" balas Ethan hangat
"Nanti kalau udah punya pacar gak bakal ninggalin Vika kan?" tanya Vika dengan suara memelan
"Enggak donk, Vika kan perempuan kedua yang abang cintai" seru Ethan seraya tersenyum hangat
Harusnya dia senang, harusnya, tapi dia teringat sesuatu yang membuat jadi menangis, lagi, dia menenggelamkan wajahnya di perut abang nya
"Tahun ini kalian lulus" seru Vika di tengah isakannya
Ethan cuma natap Vika, begitu pula dengan Evan yang berada di samping mereka
"Terus?" tanya Ethan lembut
"Kalian bakal kerja, pulang malam, Vika bakal sendirian di rumah" lanjutnya
"Then?" tanya Evan tiba tiba
Vika cuma diem, berusaha menahan isakan
Aaron melihat semua kejadian itu, ia lalu berdiri, mengambil Vika begitu saja dari pangkuan abangnya, lalu menggendongnya seperti menggendong anak kecil, bukan bridal style
Aaron berjalan menjauh membawa Vika
"Kenapa?" tanya Aaron
Vika gak menjawab, dia membenamkan wajahnya di lekukan leher Aaron dan memeluk cowok itu erat erat
"Gue tau ada sesuatu, bilang" ucapnya seraya tetap berjalan, ia sadar mereka sedang dilihat oleh Lili dan yang lain
Vika menggelengkan kepalanya
"Kuat nahan semua sendiri? Lo bisa ngomong ke gue, gue gak bakal kasih tau siapa siapa" seru Aaron
Vika masih diam, atau mungkin lebih tepatnya menangis
"Vik" panggil Aaron kembali
"Engga..." itu yang Vika katakan di sela sela isakannya
"Enggak apa?" tanya Aaron
"Enggak mau, gue gak mau kasih tau" serunya seraya mengelap air mata nya yang terjatuh
"Kenapa?" tanya Aaron
"Rahasia" balas Vika
"Lo dulu juga bilang gitu sama gue, tapi akhirnya lo kasih tau juga semuanya" timpal Aaron
"Itu dulu" seru Vika
Aaron akhirnya berhenti berjalan, "Gue tanggal 6 udah gak ada di sekolah itu lagi, gue lanjut kuliah" buka Aaron, "Lo mau kan jalan jalan sama gue kalo lagi senggang?" tanya Aaron seraya menatap Vika
Vika mengangguk tanpa keraguan sedikit pun
"Rasanya belum muncul?" tanya Aaron, kali ini suaranya lirih
Vika diam, ada sesuatu, sesuatu yang malaikat cantik itu katakan semalam, itu sangat mengganggu Vika, dia ingin berbicara, berteriak sekeras yang ia bisa, tapi, mungkin saja orang lain akan menertawakannya, baiklah, sebenarnya Vika tidak terlalu percaya, namun hatinya berkata, 'Percayalah, yang ia katakan benar'
"Vik..." ucapan Aaron terdengar lirih
"Ron" balas Vika sama lirihnya
"Gue sungguh sungguh, please" seru Aaron kemudian
"Gue tau, gue tau itu, tapi mungkin enggak sekarang" seru Vika dengan suara memelan di akhir kalimatnya
"Terus kapan?? Vik, please, semua kejadian lalu ada alasannya, gue gak mau ninggalin lo, gue dipaksa, jelas kan?" seru Aaron
Vika kemudian beranjak turun dari gendongan cowok itu, "Vika tau, Vika ngerti, Vika tau rasanya" seru Vika seraya menunduk
"Lo gak tau, lo gak tau apa apa" tekan Aaron
"Ron" Vika mulai mendongak, menatap dalam dalam mata cowok yang ada di depannya sekarang, "Vika punya masalah, Vika mau ngasih tau, tapi Vika rasa gak perlu" jelas Vika
"Lo tinggal ngomong sama gue Vik! Gak susah!" tekan Aaron, entahlah, dia berubah menjadi sedikit...emosional...
Vika hanya diam, ia masih memandangi wajah cowok di depannya, sedetik kemudian, ia menunduk, lalu bergumam
***
"Hoamhhh" seseorang terbangun, ini pagi, pertanda hari yang baru di tahun yang baru, 1 Januari 2020
Ia melihat sekeliling, semuanya ada disana, kemarin mereka pulang sekitar jam 1 pagi, katanya sih gak bakal tidur, tapi ternyata mereka ketiduran di kamar Vika dan Liona
Gadis itu, Vika, berdiri dan langsung pergi ke toilet untuk mandi, dia masih ngantuk, tapi males kalau kembali tidur
15 menit kemudian dia keluar seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk
"Bangunin gak ya?" batinnya seraya melihat mereka yang tertidur dengan pulas, "Tapi kasian juga sih" serunya seraya mengambil sisir dan menyisir rambutnya, "Yaudahlah"
Jam 7.30, belum ada yang bangun, jelas, Vika menutup tirai dan menghidupkan 1 lampu kecil saja, akhirnya dia memutuskan untuk sarapan sendiri, orang orang kaya ini gak mungkin menyesal karena melewati jam sarapan, kan? Lagipula mereka terlihat sangat damai
Vika jalan aja gitu ngambil ngambil sarapan, dia ngambilnya banyak, lapar banget soalnya, makan sendiri, kasian sih, tapi mau gimana lagi coba?
1 jam dia habiskan disana, lalu kembali ke kamarnya
"Belum pada bangun, padahal semua alat elektroniknya mati lho, sukur orangnya gak ikutan" gumam Vika seraya duduk menghadap kaca, "Eh, beneran kan?" batinnya yang langsung melihat ke arah mereka. Ternyata masih bernapas, Vika lega tuh
Jam 10.00, mereka bangun, barengan
"Jam berapa...?" tanya Liona
"Sepuluh" balas Vika
"Kok gak bangunin sarapan?" tanya Ethan
"Makan diluar aja udah" balas Vika
5 menit kemudian mereka balik ke kamar masing masing, mandi, mau nyari sarapan
Jam 10.45, mereka pergi
Liona mesan semuanya, Vika sibuk ama hp
"Jadi kita kemana lagi?" tanya Liona
"Masih ada tempat yang belum dikunjungi?" tanya bang Namjoon
"Banyak bang, banyakkkk banget" balas Liona kesal
"Males we" balas Dimas
Vika ngelirik sebentar, lalu kembali fokus pada hp, ya, mereka pergi ke 2 sampai 3 tempat dalam 1 hari, bukannya gak menikmati, biar gak ada yang terlewat doank
"Lo makan sendiri tadi Vik?" tanya bang Jimin
Vika ngangguk, akhirnya mereka ngomongin hal random, ketawa ketiwi gak jelas
"Terus kemarin lo kenapa Vik?" tanya bang Jimin
Seketika mereka semua melihat ke arah Vika
Vika ngangkat bahunya layaknya anak polos, "Entah" balasnya, "Mood nangis, yaudah nangis" balas Vika
"Hiii, cengeng lo, jauh jauh lo sana!" seru bang Jimin
"Wah, ngajak gelud! Mari kita gelud" seru Vika seraya tersenyum
"Mager" balas Jimin
Vika berdecih, lalu kembali lagi pada hpnya
*Ting
Oke, itu notif
Gtw, glt
Spaj : Urutan we urutannnn
Spaj 2 : Gimana gimana??
Spaj 3 : Pasti Vika, dahlah, off
Spaj : Iya bjir, Vika no 1, terus...
Vika : Anjaeee, thenks weh, kakak abang kyuh
Spaj 4 : Sombong! Sombong! Huuu
Vika : Anjir... Sedih aku tuhhh :((
Spaj 5 : Vika mulu! Kesel bjir
***
Ya, begitulah, itu adalah grup tergaje yang dibuat asal asalan dan akan rame hanya pada saat tahun baru
"Senyum senyum bae lo" goda bang Jimin
Vika langsung natap datar, "Ngagel" gumamnya
"Ngagel paan?" tanya Dimas
"Ngajak gelud" balas Vika
"Bisa aja mbak nya" balas Tae
"Napa lo senyam senyum kek orgil?" tanya Lili
"Kepo lo" balas Vika
Mereka makan, kecuali Vika tentunya, dia cuma minum lemon tea, jam 12.10 mereka sampai di hotel, masuk ke kamar masing masing
~~~
Boleh kan kalau bilang semuanya berjalan lancar? Ya, gak selancar itu, tapi bisa dibilang cukup, ini tanggal 6, hari dimana mereka semua kembali beraktifitas seperti biasa, tanggal 4 kemarin mereka pulang, berpisah dengan bang Avan yang pulang ke lain kota, well, ini hari yang biasa saja, hari pertama masuk, namun pulang jam 4, full day, dan lain sebagainya, Vika rapat osis sebentar, oh iya, tentu, Aaron sudah tidak di sana, dia ternyata sekampus dengan abang Vika dan abang Liona, ya, satu fakultas juga sih
"Ini teh ngomongin apa?" tanya Dimas tiba tiba, mereka ada di ruang osis, rapat
Sebagai jawaban, mereka semua mengangkat bahu, Vika cuma diem, dan seluruh pasang mata menyorot padanya
"Kepsek yang mau ngomong, bukan saia" balasnya seraya duduk di kursi tempatnya
Mereka cuma ber-oh ria
*Ceklek
Itu kepsek
"Maaf saya mengumpulkan kalian di hari pertama begini" seru kepsek itu
"Ada apa pak?" tanya Liona
"Sebentar lagi sekolah kita merayakan hari jadi yang ke-8, ada usulan akan seperti apa?" tanya kepsek itu
"Undang artis, pak" seru seseorang
"Artis apa?" tanya kepsek itu
Mereka terlihat berpikir, lalu dibalas kembali oleh satu anak, ya, sore itu, mereka memikirkan tentang ultah sekolah yang akan berlangsung 26 hari lagi, iya, tanggal 1 Februari
"Oh iya nak, pemilik sekolah akan datang" seru kepsek itu
Mereka kaget, jelas, dadakan sekali datang nya, terutama, orang yang membangun gedung sekolah ini adalah orang berada
"Kenapa dadakan sekali, pak?" tanya Vika
"Saya juga tidak tau" balas kepsek itu
Ya, rapat itu dilanjutkan, sampai akhirnya di berhentikan jam 18.00 tepat
"Padahal hari pertama balek ke sekul" gumam Liona saat mereka bertiga- Vika, Lili, dan Dimas, jalan ke parkiran, mereka sepakat naik motor bareng mulai hari ini, walaupun tak searah ye kan
"Yaudahlah" balas Vika
"Berarti papa mama lo dateng donk Vik?" tanya Dimas tiba tiba tanpa memandang Vika
"Iya kali, gak tau juga sih" seru Vika
"Lah? Gimana sih?" protes Lili
"Ya saya tidak tau mbak nya, kita liat lah" balas Vika
Ya, mereka pulang, Dimas ama Vika ke arah kiri, sementara Liona ke arah kanan
Jam 18.15 Vika pulang
"Kok lama?" tanya bang Ethan begitu Vika memasuki ruang keluarga
"Tadi ada urusan di sekolah" balas Vika
"Gak boleh kemana mana ya, kalau pulangnya kemalaman motornya abang tarik" seru Ethan menasihati adiknya
"Iya abangku sayang" balas Vika seraya membuka pintu kamarnya, dia mandi selama 15 menit, lalu keluar kamar di jam 18.55
"Abang masak gak?" tanya nya
"Iya tuh" balas Ethan
Vika cuma ngangguk ngangguk gak jelas, "Katanya di ultah sekolah yang ke 8, pendiri sekolahnya mau datang, berarti papa ama mama datang?" tanya Vika
"Enggak, kita yang datang, mama papa ada urusan" seru Elvin
Vika berdecih pelan, lalu pergi ke dapur mengambil makanan, lapar. Dia makan sendiri, maybe mereka udah makan tadi
Jam 19.15, Riri selesai makan, gabung ama abangnya sambil mainin hp
Jam 20.30, Riri memasuki kamar, lalu tertidur pulas
.
.
.
.
.
.
Aku backkk😭😭😭
Maaf ya ampunnn😔
Sayang deh sama yang masih nunggu🥺❤️