Chereads / Legacy Falls / Chapter 8 - Masa Kelam

Chapter 8 - Masa Kelam

(POV CLARA)

"Baik. Dia sudah saya sembuhkan. Saya akan mengawasi kondisi dia terus sesuai dengan rencana kita."

"Bagus. jangan mengecewakan saya dokter."

"Baik… tuan."

—Beberapa tahun sebelumnya.

"Kita harus merahasiakan ini dari warga. Jangan sampai meraka tau, karena apabila mereka tau maka kita akan hancur."

"Baik!".

*ckritt

*brakk

"Dokter, silahkan duduk."

"hmm...."

Semenjak kejadian kemunculan mutan yang mulai meresahkan, aku diangkat oleh pemerintah untuk memimpin grup yang bertugas untuk mempelajari mutan dan menghentikan pertumbuhan mutan.akan tetapi tugas ini tidak mudah Karena yang bermutasi menjadi mutan adalah manusia.

"Jadi gimana menurut kalian? Gimana cara kita menghadapi para mutan."

"Bukankah kita sudah ada laskara yang dapat menghentikan mereka."

Hmm laskara ya… senjata itu emang sangat menguntungkan untuk melawan para mutan sekarang. Akan tetapi mutan makin lama akan terus bermutasi menjadi lebih kuat. Dan kita nggak tau kapan senjata Laskara mulai tidak efektif, apalagi kalo dibandingkan dengan perkembangbiakan manusia, mutan lebih cepat berkembang sehingga percuma kita mengandalkan senjata itu dengan jumlah manusia ada.

"Ada pendapat lain?".

"Bagaimana kalo kita mencoba mentranplantasi otak? Yang dimana kita bisa membuat mutan memiliki akal seperti manusia sehingga kita bisa melawan mereka secara seimbang."

Apa dia sudah gila?! mentransplantasi otak katanya?!.

"Menurut saya dokter, itu pemikiran yang tidak masuk akal. Kita tidak mungkin melakukan transplantasi otak karena itu tidak memungkinkan. Bahkan dengan teknologi seperti sekarang ini, transplantasi otak tetap mustahil dilakukan!," Bantahku dengan nada tinggi.

"Bagaimana tidak mungkin?! kita sudah memiliki teknologi laskara! Kemungkinan 50% itu berhasil dilakukan," Bantah dokter tadi.

"Tidak, selama ini laskara di bidang kesehatan hanya sebatas untuk sebagai proses percepatan kesembuhan.tidak lebih dari itu benarkan dokter."

Bantahan ku tadi didukung oleh dokter lainnya.

"Benar, sementara ini laskara hanya dilakukan sebagai sebagai mempercepat pertumbuhan. Dan juga otak tidak mungkin ditransplantasikan karena jika otak kehilangan aliran darah selama lima menit maka otak itu akan mati. Karena otak adalah berisi miliaran syaraf dan kita tidak mungkin menyambung itu semua satu persatu."

"..."

Semua langsung hening, tidak ada yang berbicara.

Mulai dari situ aku terus menerus mencari cara gimana agar dapat membalikkan keadaan yang dimana pertumbuhan dan kekuatan manusia bisa melebihi mutan, Sehingga membuat dunia ini kembali seperti dulu lagi. Hingga akhirnya terbentuk grup yang bernama Majapahit Lab yang berfungsi untuk mencari tahu cara agar menghentikan pertumbuhan mutan di negeri ini.

"Sudah berulang kali kita cari cara untuk menghentikannya akan tetapi tetap gagal!".

Apa yang harus kulakukan.... regenerasi sel!.

Aku pun langsung memanggil semua anggota grup untuk membahas soal temuanku yang dimana melakukan regenerasi sel terhadap manusia dengan menggunakan sel mutan.

"Jadi alasan saya mengumpulkan kalian disini adalah untuk membahas tentang regenerasi sel. Kita akan melakukan regenerasi sel manusia dengan menggunakan sel mutan."

"Tapi dokter, apa mungkin bisa melakukannya? Karena mutan adalah seorang manusia juga yang mana sel melakukan mutasi sehingga kemungkinan kita melakukan regenerasi itu sama saja kita membuat lebih banyak mutan!".

"Tidak. Selama masih ada sel manusia didalam tubuh manusia kemungkinan kecil manusia itu tidak sepenuhnya menjadi mutan. Dan apabila sel mutant itu mulai menyebar kita gunakan laskara untuk membantu sel manusia mempercepat imunitas sel mutant," Ucapku dengan penuh rasa percaya diri.

"....."

"....."

"...."

"Baiklah kalo begitu kita mulai uji labnya dan cari orang yang bersedia menjadi bahan percobaaan!".

Aku berdiri. "Biar aku saja...."

"Dokter Clara…."

Entah mengapa waktu itu aku bersedia mengajukan diri padahal kalo dilihat kemungkinan berhasilnya sangat kecil. Tapi ini juga adalah ideku untuk melakukan regenerasi sel terhadap manusia. Dan sepertinya aku juga tidak mau ada orang yang terluka karena aku apalagi kalo orang tersebut sampai merenggut nyawa.

"Apa dokter yakin?…."

"Iya!".

"Baiklah kalo begitu semuanya siapkan ruang lab!".

"Baik!".

Setelah itu aku pergi di ruang lab yang telah ditentukan untuk melakukan percobaan ini.

"Dokter apa kau siap?".

"Siap."

"Memulai masukan sel mutant kedalam sel manusia dalam hitungan 3, 2, 1. Mulai!".

*blub blub blub

Aku memejamkan mataku dan aku merasakan ada sesuatu yang memasuki tubuhku.

Tak berlangsung lama proses memasukan sel mutan pun selesai.

"Selesai."

"Dokter apa kau tidak apa apa?".

"Untuk saat ini baik-baik saja—arkhhhhh!!".

Tidak lama kemudian aku mulai merasakan kesakitan yang luar biasa, seperti akan merusak seluruh sel tubuhku. Dan kulihat para dokter mulai panik dan mempersiapkan laskara untuk mencegah aku menjadi mutant sepenuhnya. Dan saat itu kesadaranku mulai hilang secara perlahan lahan. Tapi aku masih mendengar suara para dokter.

"Dokter tingkat infeksinya sudah mencapai 80%!".

"Segera gunakan laskara untuk mempercepat imunitas dia, jangan sampai kita kehilangan Dr.Clara!".

"Baik!".

"Panggilkan tim rajawali untuk berjaga-jaga!".

"Baik dokter!".

"Arkhhh!".

Apa aku akan menjadi mutant? Sepertinya laskara tidak berhasil membantu mempercepat proses imunitas dan juga para dokter telah memanggil tim rajawali. Itu artinya kalo uji lab ini gagal maka aku akan mati?.

Kesadaranku makin lama makin hilang hingga akhirnya aku pingsan, entah apa yang terjadi selanjutnya kepadaku.

—Beberapa hari kemudian sejak uji lab itu.

Suara berisik robot perawat terdengar keras di telingaku.

Aku terbangun dan bersyukur bahwa aku masih hidup… dan aku tampak lebih muda? Mungkin uji lab regenerasi sel berhasil dilakukan. Aku sangat terharu karena berhasil melakukannya. Tiba tiba ada suara orang mengetuk pintu.

*tok tok tok

"Silahkan masuk."

*ckriittt

*tap tap tap

Seseorang yang nggak kukenal masuk kedalam ruang rawatku dan dia memakai baju khas pemerintah.

"Siapa anda? Dan apa keperluan anda menemui saya?".

"Perkenalkan nama saya Kario, saya adalah pemipin organisasi utama pemerintahan. Saya disini ingin memberitahu anda bawah uji lab yang anda lakukan sangat dikecam oleh pemerintahan karena melanggar beberapa peraturan yang ada. Oleh karena itu anda akan dipenjara seumur hidup."

Tidak mungkin… Apa yang telah kami lakukan itu adalah demi kebaikan kita semua. Kenapa pemerintah ingin menangkap kami semua?! Ini tidak adil! Bagaimana dengan dokter yang lainnya?!

"Bagaimana dengan para dokter yang lain?! Apa mereka ditangkap juga?!".

"Soal itu para dokter yang lain ditemukan tidak benyawa di lokasi uji lab. Apa anda tahu penyebabnya?".

Apa mereka mati? Tidak mungkin... Tidak mungkin mereka mati dan hanya aku saja yang hidup. Jangan jangan...

"Aku tidak mau mikirkannya. Aku tidak mau dipenjara. Apa kau masih memaksa?!".

"Sudah kuduga. Kalau begitu apakah anda ingin mendengar penawaran saya sebagai ganti hukuman anda?".

"Apa itu?".

"Kau tetap menjadi dokter dan tetap memimpin Majapahit Lab yang dimana menjadi cabang dari Organisasi Utama dan bertugas sebagai tempat untuk merawat orang orang yang terinfeksi. Tapi kau harus berada dibawah pengawasan pemerintah. Apa kau setuju?".

Hm. Penawaran yang menarik, daripada di penjara seumur hidup.

"Baiklah, aku akan mengambil penawaranmu!".

Orang yang bernama Kario itu tersenyum palsu kepadaku.

"Bagus lah kalo begitu, Dr.Clara."

———