Chereads / Legacy Falls / Chapter 9 - Rumah

Chapter 9 - Rumah

Setelah beberapa hari dirumah sakit aku dan Risa akhirnya kembali ke GajahMada Logistic karena kami dinyatakan sudah sembuh dan tidak terinfeksi mutan.

"Akhirnya kita kembali kesini lagi ya, Antara."

"Ya kamu benar Risa… seperti setahun kita nggak disini."

"Hadeh. Padahal hanya beberapa hari saja di Surabaya dan kamu udah merasa setahun? Dasar alay."

"Hahaha."

Walapun aku hanya beberapa hari saja dirumah sakit surabaya tapi aku merasa kalo udah pergi selama setahun. Mungkin sebabnya adalah aku tidak mempersiapkan barang logistik dan membawanya ke kota kota. Emang hobiku sih melakukan itu, hahaha.

"Jadi apakah besok kamu masih mau mengantarkan paket, Antara?".

"Iya, aku akan tetap mengantarkan logistik ke kota kota karena itu adalah tugasku di GajahMada Logistik."

Tiba-tiba ada yang memukul pundakku dari belakang dengan keras. aku pun kaget dan mengeluarkan laskara sambil menarik Risa untuk berdiri dibelakangku.

"Berlindung Risa! Laskara, sayap Garuda!".

Dua perisai sayap Garuda pun sudah siap ditanganku.

"Hah? B-Baiklah!".

Risa pun berlindung berlindung di belakangku dan aku sudah memasang kuda-kuda bertarung. Setelah aku melihat kedepan rupanya yang berdiri didepanku adalah paman Kairo.

Melihatku yang sedang memasang kuda-kuda bertarung, dia langsung memukul kepalaku

*Plak!

"Heh?! Paman?!".

*bukh

"Aakkhhh! Sakit paman! sakit!".

"Eh ayah????"

"APA KAU INGIN MEMBUNUH KU HAH??

DASAR BOCAH SIALAN,RASAKAN INI LAGI."

*bukh

"AAAKKHHH,AMPUN,SAKITTTT!".

"Risa tolong aku!!!"

"Padahal tadi udah berpose keren untuk melindungi ku. Sekarang tidak berdaya, dasar Antara kamu memang gak berubah dari dulu."

"Jangan gitu dong! Tolong pacarmu ini!" Teriakku kepada Risa.

"Dasar lemah! Gitu aja kesakitan! Gimana kamu mau melawan mutan S kalo gitu aja sudah kesakitan. Hahaha."

Cih! Siapa yang tidak sakit kalo tiba tiba ada orang yang mukul kepalanya?! Apalagi paman Kario... aku sebetulnya nggak terlalu sakit cuma terkaget saja dia tiba tiba memukulku. Dan juga buat apa kau ngelawan mutan S, aku kan seorang pengirim logistik bukan Rajawali atau Garuda. Dan juga kalo misalnya aku lawan mutan S seperti kemarin mungkin aku menang. Dasar paman Kario.

"Jadi, Ayah ada keperluan apa kesini?".

"Ayah disini hanya untuk menjenguk kalian berdua. Soalnya aku dapat kabar kalo kalian hari ini pulang dari rumah sakit."

"Oh begitu. Makasih ayah udah meluangkan waktunya untuk menjenguk kami disini"

emang hubungan anak dan ayah ini tidak bisa dipisahkan. ya begitulah, Risa merupakan anak dari paman Kario berbeda denganku yang sejak berumur lima tahun sudah kehilangan ibu dan ayah. sehingga aku dibesarkan oleh paman kairo. Walaupun dia selalu memukulku tapi aku tetap berterimakasih kepadanya karena tanpa dia mungkin aku tidak seperti ini sekarang.

"Hmm…makasih paman."

"Aku gak berharap rasa terima kasih darimu."

Sabar Antara sabar…

"Oh ya Antara, bukankah lenganmu putus waktu itu, kenapa bisa balik lagi?".

"Oh ini? Ini berkat si Dr.Clara itu. Dia yang membuat tanganku kembali lagi."

"Iya. Ini berkat dokter itu sehingga Antara bisa kembali mengantarkan logistic ke kota-kota besok."

Paman Kario terdiam sebentar.

"Dr.Clara ya. Yasudah syukurlah kalo begitu. Sehingga logistik tidak terhambat cuma gara gara kamu hahahah."

"nggak mungkin, kan ada Risa yang membantuku.x

"Hahaha. Iya-iya. kalo begitu paman balik dulu ya soalnya ada urusan penting."

"Hmph! Dasar ayah, sok sibuk"

"Kalo boleh tau paman urusan apa itu"

"Hmmm… aku sedang mengurung masalah dimana setiap manusia yang menghadapi pertarungan dengan para mutan pasti menghilang dan jika mati tubuh manusia yang kalah itu tidak pernah ditemukan, sehingga para peneliti ingin mencari tahu apakah tubuh itu hilang karena hancur atau menjadi mutan."

"Jika manusia itu menjadi mutan maka sangat berbahaya bagi kehidupan manusia," Ucapku.

"Kau benar."

"Kalo begitu lebih baik paman mengajak Dr.Clara. sepertinya dia dapat membantuku."

"Hmmm.. paman benar. Dia mungkin sangat membantu nanti sesuai dengan reputasinya."

"Kalo begitu aku akan menghubungi profesor Galih untuk menyuruhnya bekerja sama dengan Dr.Clara. Kalo begitu aku balik dulu, jaga diri kalian ya"

"Iya paman, hati-hati dijalan"

"Dadah ayah."

———