(POV YURA)
Seseorang menuju kemari. Dia menaiki motor dan…KENAPA TIBA-TIBA ADA BAU BUSUK?!.
Huek!. Busuk banget baunya! Aku gak tahan!.
"Se-selamat siang! B-bisa lihat kartu identitas anda?".
"Kartu identitas?" Dia meraba kantung jaketnya dan memberikan aku kartu identitasnya.
Aku mengambil kartu identitas nya yang penuh dengan darah. Saat aku mencium darah itu baunya minta ampun! Aku tidak tahan.
Demi kenyamanan bersama aku pun menyuruh orang itu mandi untuk membersihkan badannya dari darah-darah para mutan.
Kartu identitas nya juga ku cuci lalu ku periksa.
Antara Adagium. Umur 20 tahun. Golongan darah O. Laskara nya Alchemy, oh sama seperti ku. Riwayat penyakit… Asma.Pemimpin sekaligus kurir GajahMada Logistic?!.
Sungguh mengejutkan aku bertemu orang seperti dia. Sebagai penjaga gerbang Surabaya selama 2 tahun aku sangat tersanjung dapat bertemu Antara Adagium ini.
"Huh. Nikmatnya setelah mandi."
Dia sudah selesai mandi. Pakaian nya juga kotor dan sudah tidak layak lagi. Ini adalah satu-satunya kesempatan untuk membuatkan baju untuk orang penting seperti dirinya.
"Laskara, duplikasi."
Kemampuan Laskara ku adalah menduplikat barang yang pernah kusentuh dan pernah kupegang. Walaupun tidak terlalu berguna untuk pertarungan tapi tetap saja aku ingin Laskara ku berguna untuk orang lain.
"Jika anda bilang kalau anda adalah orang dari GajahMada Logistic maka saja akan membiarkan anda lewat."
"Hehe. Walaupun aku dibiarkan lewat tetap saja nanti orang-orang akan kabur saat mencium bau badanku."
Benar juga. Kalau tadi kubiarkan dia lewat maka aku kena omel sama Panglima Yudha.
Aku mendekatinya lalu memberikannya baju miliknya yang sudah ku duplikat.
"Loh kok?…."
Tentu saja dia terkejut. Bajunya tadi yang masih kotor dan penuh darah kok tiba-tiba jadi bagus seperti baru? Mungkin itu yang dia pikirkan sekarang.
"Ini adalah kemampuan Laskara ku."
"Baru kali ini aku melihat penggunaan Laskara peniru benda."
Dia memuji Laskara ku? Dia memuji Laskara ku yang sering dibilang sebagai Laskara yang tidak berguna?. Aku merasa sedikit senang.
Dia mengambil baju duplikat ku dan memakainya dengan cepat.
"Memang hanya baju dan jaket ini saja yang nyaman di tubuhku!".
Setelah itu dia kembali ke motornya dan aku membiarkannya lewat.
Sebelum dia pergi kami bersalaman tangan. Dan saat bersalaman dengan dia… aku merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya…
Aku membuka gerbang dan memberi laporan kepada Panglima Yudha jika pemimpin GajahMada Logistic sedang memasuki kota Surabaya.
Setelah itu aku kembali mengawasi orang-orang dan mutan yang ingin masuk ke kota Surabaya.
Untuk seseorang yang memiliki Laskara yang tidak cocok untuk pertarungan seperti ku hanya bisa menjaga gerbang dan menjaga keamanan di sekitar kota. Paling-paling aku bisa mengalahkan mutan kelas C dan pasti lari ngebirit ketika ketemu dengan mutan kelas B.
Jika ditanya apakah aku menikmati pekerjaan ku sebagai penjaga gerbang? Maka akan kujawab dengan jujur iya, aku menikmati pekerjaan ini.
"Yura! Masuk Yura!".
Panglima Yudha menghubungi ku lewat walkie talkie.
"A-ada apa Panglima Yudha?".
"Apakah ada mutan disekitar mu?".
"Sebentar saya periksa terlebih dahulu."
Aku mengambil teropong dan memeriksa keadaan sekitar, apakah ada mutan atau tidak.
…
"Panglima Yudha ada dua mutan yang mendekat…."
"Kelas nya?".
Kedua mutan itu semakin jelas menampakkan wujudnya. Teropong ku langsung memberikan sinyal peringatan kepadaku bahwa kedua mutan itu adalah mutan kelas S.
"K-kelasnya…S!".
Dalam sekejap, Panglima Yudha langsung berteleportasi di samping ku.
"Sial! Apa yang dilakukan Rook dan Knight ditempat seperti ini?! Pantas saja kata Tara tadi para mutan lebih agresif karena kehadiran dua mahluk ini ternyata!".
Paman Yudha keluar dari pos jagaku dan mulai memperhatikan kedua mutan kelas S itu.
"Oi Yura cepat evakuasi warga ke shelter bawah tanah!".
"Baiklah!".
Aku berlari masuk ke dalam gerbang dan langsung berlari menuju pos tanggap darurat. Sesampainya di sana aku langsung mengaktifkan sirine evakuasi lalu mengarahkan warga sekitar untuk masuk kedalam shelter bawah tanah.
Beberapa menit kemudian semua warga telah di evakuasi. Dan sekarang aku harus menuju tempat dimana yang lain bertarung dengan kedua mutan kelas S itu.
Suara "Itukan… Antara? Dan dia sedang bertarung melawan… Knight?".
Dari pada aku muncul dan tidak bisa membantunya lebih baik aku memperhatikan nya dari kejauhan.
Tapi tampaknya dia kesusahan. Tapi apa gunanya aku jika muncul ditengah pertarungan mereka. Lagian dimana panglima Yudha? Apa dia tidak ikut bertarung?.
Ada apa? Kenapa Antara terdiam? Oi Antara itu Knight akan menebaskan sesuatu ditangannya!.
Sial.
Aku tidak bisa melihatnya saja! Setidaknya aku ingin berguna!.
Aku berlari secepat mungkin lalu aku meloncat dan mendorong Antara agar dia tidak terkena tebasan Knight.
*slash!
…
"W-woi bangun!".
Mana bisa aku bangun kalau sudah begini. Tubuhku sudah terbelah dan kesadaranku mulai hilang. Aku merasakan dingin di bagian perut… jadi ini namanya kematian?.
Antara berlari mendekati tubuhku yang sudah terbelah jadi dua.
"K-Kenapa kau mendorongku?!".
"Syukurlah... anda selamat."
"S-sebentar aku akan—".
"T-tidak perlu…."
Kesadarannya ku mulai hilang tapi aku terus melawan kesadaranku untuk tidak hilang.
"Kenapa kau menolongku?! Harusnya kau lebih pentingkan keselamatan mu dari pada aku!".
"A-aku tidak bisa… tidak memperdulikan anda…." Aku memegang tangan Andara "Mu-Mungkin terlambat tapi namaku Yura Arian. Berkatmu… aku merasa beruntung karena memiliki Laskara ini… karena itu… A-Antara… kalahkan monster itu."
Setelah itu pandanganku mulai hilang. Suara Antara sudah tak kudengar lagi.
Syukurlah aku dapat berguna untuk orang lain sampai aku mati…
…
…
…
BOHONG SEMUA ITU BOHONG! HUWAHAHAHA!
Akhirnya aku bisa terlepas dari aktingku menjadi manusia. Tapi mati sama Knight membuatku sangat kesal! Aku merasa lebih lemah dibandingkan Knight saat dia menebas tubuh palsuku ini. Sial akan ku alas dia setelah pertarungan ini.
Aku menyatukan kembali tubuhku dan memastikan tidak ada orang lain yang melihatnya.
Antara sedang melawan Knight sekuat tenaganya. Tapi jika dia belum mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya maka dia tidak bisa mengalahkan Knight. Aku sih mau membantunya tapi aku udah enek jadi manusia yang baik.
Setelah bangkit kembali, aku membuat duplikasi tubuh ku yang terbelah dua dan menaruhnya di tanah.
Kemudian aku pergi dan terbang menggunakan kedua sayapku yang sudah lama tidak kupakai.
Sekali lagi aku perkenalkan diriku! Namaku Yura Arian atau lebih dikenal sebagai KING!.
Kenapa aku berpura-pura menjadi manusia? Karena aku sedang mencari anakku yang hilang diculik manusia!. Yah sejauh ini aku sudah menemukan dua orang yang sudah kupastikan dia adalah anakku.
Sekarang saatnya kembali ke istana serta tahtaku dan bertemu dengan ratu tercintaku.
"Lama tidak bertemu ratuku!".
"Sudah puas menjadi manusia?".
"Sangat puas. Bagaimana apa kau telah menjemput anak pertama kita?".
"Ya sudah" ratuku memanggil seseorang dari kegelapan.
Dia berjalan mendekati ku dan aku senang melihatnya. Wajahnya mirip denganku tapi aura agungnya seperti ibunya.
"Akhirnya kita bertemu kembali sebagai keluarga. Joker… selamat datang kembali di istanamu."