Setelah Ji Hanjiang, Ling Yunhuan lah yang datang menjenguk Yan Yiren. Kekhawatiran mereka berdua membuat Yan Yiren berjanji akan menjadi baik pada mereka.
Setelah beberapa perbincangan, Ling Yunhuan tertawa. Jari telunjuknya menyentuh kepala Yan Yiren, "Kenapa kau? Seperti orang mabuk cinta saja."
Yan Yiren menarik tangan Ling Yunhuan untuk duduk ke sofa. Kemudian ia duduk bersilah sambil memeluk bantal. Ia seperti berat untuk mengatakan sesuatu.
Ling Yunhuan tertawa terbahak-bahak, "Kau ini kenapa? Katakan."
"Yunhuan..." Yan Yiren mengumpulkan keberanian. Wajahnya memerah dan berkata, "Aku ingin menyerahkan diriku pada Ji Hanjiang."
"Kenapa?!" Ling Yunhuan tidak habis pikir, "Kau bilang, pengalaman pertamamu harus kau berikan ketika malam pertama setelah pernikahan, kan? Atau kau yakin akan menikah... dengan Ji Hanjiang?"
"Belum, dia juga belum melamarku."
"Kalau begitu, kenapa kau tiba-tiba ingin menyerahkan dirimu? Kalau begini, prinsip yang kau pertahankan selama ini hanya akan menjadi lelucon saja, kan?"
"Aku..." Yan Yiren mendesah, "Kalau bicara tentang masa lalu, dulu aku merasa aku tidak pantas dengan Ji Hanjiang. Tapi setelah kejadian ini, aku rasa, pantas atau tidaknya bukanlah syarat. Selama menjadi yang paling penting di hati Ji Hanjiang, aku rasa itu sudah cukup untukku mau menikahinya."
Ling Yunhuan tidak bicara apapun, atau mungkin dirinya juga tidak tahu harus merespon pernyataannya itu. Alhasil, ia pun tidak mampu memberikan pendapatnya.
Yan Yiren menyandarkan dagunya ke bantal. Ujung mata dan alisnya tampak malu-malu dan berkata lagi, "Apalagi, ujian di antara aku dan dia juga dirasa sudah lebih dari cukup. Dalam tiga tahun terakhir, dia bisa menahan semua derita dan tidak pernah memaksaku. Sekarang, aku harus membalas semua itu."
"Hehe, kau sudah benar-benar yakin?" Tanya Ling Yunhuan, "Sungguh kau tidak mau menunggu hingga hari pernikahanmu dengannya dulu baru kau memberikan kesucianmu padanya?"
Yan Yiren menggeleng. Wajahnya yang tersipu telah menjelaskan semuanya.
Ling Yunhuan hanya bisa mengangkat bahu dan tidak bisa berbuat apa-apa, "Kalau kau sudah yakin, ya lakukan saja. Tapi pendapatku masih sama seperti dulu, kamu mempertahankan semua ini sampai akhir. Kalau dia mencintaimu, dia akan mengerti dan menghargai keinginanmu."
Setelah mengatakan itu, Ling Yunhuan meminum sebotol air. Lalu ia meletakkan botol itu, "Karena kau sudah baik-baik saja, aku pergi kerja dulu ya? Sulit sekali izin dua jam saja."
Yan Yiren melepas bantal dalam pelukannya, "Biarkan aku mengantarmu."
"Tidak usah, jangan biarkan rumah ini kosong. Aku pergi dulu. Kau istirahat saja." Ling Yunhuan langsung memakai tas gaya terbarunya, lalu meninggalkan tempat tinggal Yan Yiren ini.
******
"Tuan Muda, kami masih belum menemukan jejak apapun."
Ji Hanjiang sedang terdiam sambil berdiri di depan jendela. Mendengar laporan itu, ia langsung menunjuk pengawal itu, "Dasar sampah! Apanya yang tidak bisa ditemukan?! Mereka itu menculik orang hidup, mana mungkin tidak bisa ditemukan jejak apapun?!"
Pengawal itu menunduk, "Tuan Muda, kami sudah berusaha yang terbaik."
Ji Hanjiang langsung mengambil asbak di meja kerjanya, lalu melemparkan ke arah si pengawal. Belum sampai kepada si pengawal, ia pun berusaha berjongkok menghindar. "Prank!!" Ia pun sudah terlempari asbak itu. Si pengawal hanya bisa mengerang, terhuyung-huyung mundur dua langkah.
"Lanjutkan pencarian! Tidak peduli lama waktu yang dibutuhkan, aku akan menunggunya! Tunggu apa lagi? Cepat lakukan!"
"Siap!" Pengawal itu menunduk dan bergegas pergi.
Ji Hanjiang mengeluarkan napas keruhnya. Dengan emosi, ia menarik dasinya "Dasar Brengsek!"
*****
Beberapa jam kemudian, tepatnya di sebuah hotel milik perusahaan Ji. Saat ini Ji Hanjiang sedang berada di kamar yang mewah dan megah.