"Kenapa dia bisa tergeletak di lantai? apa dia sudah mati?" tanya Arimbi akan merasa senang kalau benar Kinasih mati.
"Kinasih?" panggil Arimbi untuk meyakinkan kembali pemikirannya.
Tapi Kinasih masih tidak bergerak dan tidak memberikan respons, dan wajah Kinasih menjadi begitu pucat sehingga Arimbi yakin putrinya sudah tidak bernyawa.
Untuk memastikan kembali, Arimbi meletakkan telunjuk kanannya dibawah hidung Kinasih. Dan hembusan napas yang hangat sudah dirasakan pada telunjuk kanan Arimbi.
"Sialan! dia masih hidup!!" ucap Arimbi sambil menegakkan tubuhnya segera.
"Ternyata dia hanya pingsan! kenapa tidak mati saja!" ucap Arimbi dengan ekspresi kecewa menegakkan punggung dan berdiri dengan perasaan kecewa. Rasa bahagia yang awalnya ia rasakan menghilang begitu saja menjadi rasa kekesalan karena Kinasih masih bernyawa.
Dengan perasaan kesal Arimbi menggunakan salah satu kakinya untuk menggerakkan tubuh Kinasih.