"Memang bagaimana seharusnya aku menyambutmu? Aaahh… aku tahu, apa aku harus menyambutmu dengan wajah galak seperti ini?" ucap Kinasih segera mengerucutkan mulutnya, tatapannya menjadi begitu sinis, tapi di mata Arya justru Kinasih tidak terlihat galak sama sekali.
"Aku jamin tidak akan ada yang takut melihatmu seperti itu Ay. Dan… kamu masih terlihat cantik seperti dulu." ucap Arya dengan tersenyum membuat Kinasih menghilangkan ekspresi wajahnya yang tidak galak itu.
"Di saat seperti ini kamu masih saja merayuku, Arya! Jadi… kenapa kamu tiba-tiba datang? Apa kamu sudah berubah pikiran dan tidak akan pindah keluar kota?" tanya Kinasih merasa penasaran dengan kedatangan Arya yang tiba-tiba.
"Tidak juga Ay. Aku tetap akan bekerja di luar kota. Saat ini ada hal yang harus aku urus, beberapa barangku masih ada di apartemen dan ada beberapa dokumen penting yang harus aku tanda tangani," ucap Arya menjelaskan kedatangannya walau sebenarnya ia juga sangat merindukan Kinasih.