"Kamu tidak perlu setakut itu, Bara. Para pekerja sudah berisitirahat, dan perawat yang menjagamu juga sudah kusuruh pulang. Jadi… ini waktu bebas untuk kita berdua," ucap Arimbi sambil mengusap wajah Bara.
Dengan cepat Bara memalingkan wajahnya saat tangan Arimbi menyentuh wajahnya.
Arimbi menatap Bara dengan geram, namun perasaan cintanya pada Bara menahan kemarahannya.
"Bara, bagaimana kalau malam ini kita sedikit bersenang-senang? aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu." ucap Arimbi dengan nada menggoda dan sengaja membusungkan dadanya agar Bara bisa melihat jelas keindahan buah dadanya.
Kening Bara mengkerut dengan tatapan tak suka, semakin menegakkan posisi duduknya agar jauh dari Arimbi. Wajah Bara sudah menegang dengan otot rahang yang menonjol karena menahan amarah.