"Choi Jiho, kau masih di sini?"
Saat Fang Muxiu keluar dari ruangnya. Dia menemukan Choi Jiho sedang berpandangan dengan Han Yexi. Apa yang terjadi?
"Nona Fang!" Han Yexi bangkit berdiri dan memberi hormat, bersiap untuk menerima perintah dari Fang Muxiu.
"Kupikir kau sudah pulang. Apa kau melupakan sesuatu?" sudah cukup lama sejak Choi Jiho berpamitan dengan Fang Muxiu. Wanita pikir Choi Jiho sudah pergi dari kantornya, tapi pria itu masih ada untuk memandangi Han Yexi.
"Tidak, tidak ada. Aku hanya bertukar pendapat dengan Nona Han." Choi Jiho agak sedikit gugup saat menjawab Fang Muxiu. Sial, mengapa rasanya aneh seperti ini?
"Bertukar pendapat?"
"Nona Fang, tuan Choi baru saja menanyakan beberapa saran dariku untuk kejutan yang sedang dia persiapkan untuk anda."
"Benarkah? Kau sedang menyiapkan sebuah kejutan untukku?"
"Oh, iya, tapi itu seharusnya rahasia. Sekarang setelah Nona Han mengatakannya itu bukan kejutan lagi namanya. Lupakanlah! Sejak awal aku telah khawatir rencana ku ini tidak akan berhasil."
"Ah, sayang sekali. Han Yexi, seharusnya kamu tidak memberi tahu aku." Fang Muxiu pura-pura memarahi Han Yexi dengan gemas.
Dalam hatinya ada sedikit pengharapan. Memangnya apa yang sedang Choi Jiho rencanakan? Fang Muxiu ingin diberi kejutan oleh Choi Jiho.
"Berhati-hatilah saat mengemudi, cuacanya mungkin tidak cukup baik siang ini."
"Ya, sayang." Choi Jiho memagut bibir Fang Muxiu lagi sebelum dia benar-benar pergi.
Lihatlah kemesraannya yang mereka pertujukan. Han Yexi sudah terbiasa dengan pertunjukan kasih sayang Choi Jiho pada Fang Muxiu.
Bahkan senyuman Fang muxiu masih tersisa di bibirnya setelah Choi Jiho pergi. Fang Muxiu tampak bahagia bisa memiliki Choi Jiho, begitu pun sebaliknya.
Choi Jiho mungkin terlalu 'dominan' dalam hubungan itu tetapi tidak dapatkah Fang Muxiu menjadi wanita pengertian? Dia hanya harus menikmati semua perlakuan manis Choi Jiho dengan hati dan pikiran yang terbuka. Fang Muxiu seharusnya bersedia mengatasi setiap rintangan dalam hubungannya dengan Choi Jiho.
Bagaimana mungkin dia bisa mengakhiri hubungan yang manis ini? Han Yexi bahkan tidak merelakannya.
Fang Muxiu melirik Han Yexi dengan sisa senyumannya. Ada kebingungan sejenak. Mungkinkah sesuatu telah dimulai antara Han Yexi dan Choi Jiho?
Fang Muxiu tidak berharap itu terjadi secepat ini.
"Kerja bagus nona Han." Kata Fang Muxiu sebelum dia kembali ke ruangannya.
Han Yexi dapat menangkap sesuatu tersirat dalam kata-kata Fang Muxiu. Tidak, tidak yang tadi bukan rencana Han Yexi. Sayang sekali dia tidak bisa menjelaskannya.
***
Cuaca tidak cukup bagus saat Choi Jiho keluar dari Fang Hwa Corporation. Hujan besar turun dan ada lumpur di sepanjang jalan pulang Choi Jiho. Mobil Choi Jiho tampak sedikit mengerikan saat dia parkir di basement perusahaannya.
"Tolong bawa mobilku untuk dicuci." Choi Jiho meleparkan kunci mobilnya pada salah seorang asisten yang menyambutnya di dekat lift.
Sederet pekerjaan telah menunggu kedatangan Choi Jiho. Satu persatu asisten memberikan laporan mereka. Choi Jiho cukup sibuk sebagai direktur pengembangan bisnis. Asisten Choi Jiho harus mengaturnya sedemikian rupa sehingga bosnya itu bisa mencuri satu atau dua jam setiap harinya untuk pergi menemui Fang Muxiu.
Mungkin inilah salah satu pesona Choi Jiho yang memikat hati Fang Muxiu. Choi Jiho bisa dikategorikan sebagai seorang pekerja keras. Dia cukup pintar dalam usahanya. Satu-satunya hal yang kurang darinya adalah angka dalam usianya.
Kedewasaan Choi Jiho masih teruji dan perlu untuk berkembang. Sifat alaminya yang impulsif selalu meresahkan orang-orang di sekitarnya.
"Kau pergi menemui Fang Muxiu lagi?"
"Menyingkirlah dari meja kerjaku !" Choi Jiho mencoba mengusir mahkluk asing yang duduk di kursi kebesarannya.
Apakah ruangnya kerjanya sekarang sudah tidak memiliki privasi lagi sehingga orang-orang bisa keluar masuk sesuka hati mereka ?
"Fokuslah dengan pekerjaanmu dan biarkan Fang Muxiu menikmati hidupnya. Tidak pernah kah wanita itu memprotes kunjunganmu? Apakah dia tidak bosan melihat wajahmu setiap hari?" Hanya pria ini yang bisa mengomentari Choi Jiho seperti ini. Tidak ada yang lain.
Jika ada, orang itu pasti akan segera dikirim ke rumah sakit dengan ambulan.
"Kurangilah kunjunganmu ke kantor Fang Muxiu." Entah sudah berapa kali nasihat seperti ini Choi Jiho dengarkan.
"Choi Jian Heeng! Pikirkan saja urusanmu sendiri dan segera menyingkir dari meja ku." Choi Jiho memelototi seniornya itu.
"Choi Jiho! Aku mengatakan hal ini sebagai seorang kakak yang baik untukmu. Jangan terlalu sering menemui Fang Muxiu, wanita itu akan bosan padamu. Tidakkah kau takut hal itu akan terjadi?"
Choi Jian Heeng memang bukan hanya sekedar seniornya di kantor. Dia adalah kakak laki-laki Choi Jiho. Seharusnya Choi Jiho mendengarkan kakaknya saat dia masih punya kesempatan. Di masa depan Choi Jiho mungkin akan memikirkan kembali nasihat Choi Jianheeng kepadanya.
23 Januari 2021