Chereads / TOLONG CURI TUNANGANKU / Chapter 32 - Kau bukan Xiao Ye

Chapter 32 - Kau bukan Xiao Ye

Malam ini Han Yexi pulang dengan aman. Choi Jiho mati-matin menahan hasrat dalam dirinya. Untungnya hari ini aroma Han Yexi tidak seperti kemarin, jika tidak maka sudah di pastikan dia akan menerkamnya saat dia punya kesempatan.

Tetap saja, Choi Jiho dibuat kewalahan karena wanita kecil itu mendadak mengusai pikiran liarnya.

"Sedang apa tuan Choi di tempat ini, mengapa kau ada disini di jam ini? Dimana Fang Muxiu? Bukan kah seharusnya kalian menghabiskan malam bersama?"

Choi Jiho menyentak gelas vodkanya ke atas meja. Tanda bagi Guan Xiyi untuk tidak melanjutkan komentarnya. Pria Itu kemudian hanya menemani Choi Jiho duduk di bar.

Setelah menjadi kekasih Fang Muxiu, jarang sekali bagi Choi Jiho untuk duduk di bar dan minum sampai mabuk. Dia hampir jadi biksu karena mencoba menjauhi minuman keras atas permintaan Fang Muxiu.

Untungnya Fang Muxiu masih memberi sedikit kelonggaran dan pengecualian bagi Choi Jiho. Pengecualian itu juga termasuk saat sesuatu terjadi antara mereka.

Choi Jiho akan kehilangan kendalinya dan persetan dengan permintaan wanita itu untuk menjauhi minuman. Minum adalah salah satu sarana pelampiasan teraman yang dapat Choi Jiho lakukan.

Apakah mereka berdua bertengkar? Guan Xiyi tidak punya keberanian untuk bertanya. Apalagi Choi Jiho sudah mulai terpengaruhi oleh minuman.

"Tuan muda Guan, anda datang dengan tuan muda Choi? Kenapa tidak memanggil kami?" beberapa wanita penghibur menghampiri Guan Xiyi yang tampak bosan setengah mati.

Guan Xiyi bukan pelanggan tetap di bar atau tetapi para wanita itu mengenali dia sebagai teman minum Choi Jiho. Tentu saja mereka tidak akan berani mendekat apabila Choi Jiho dalam keadaan sadar. Mereka mungkin akan di tendang keluar dari bar dan dimasukan dalam daftar hitam. Setelah itu jangan berharap kau bisa menginjakan kaki tempat yang sama dengan Choi Jiho lagi.

Tetapi melihat keadaan Choi JIho yang sekarang, keberanian dan tekat wanita-wanita bodoh itu muncul.

"Tuan Guan, tidak kah anda minum begitu sedikit? Anda harus minum dengan benar seperti tuan Choi, lihatlah bagaimana pria sejati minum." Para wanita itu mencoba menggoda Guan Xiyi untuk minum lebih banyak.

Semakin banyak semakin bagus. Jika Guan Xiyi kehilangan kesadaraan maka pria itu mungkin akan melepaskan penjagaannya dari Choi Jiho. Pria itu selalu bertingkah seperti anjing penjaga di sekitar Choi Jiho.

Para wanita tidak tahu malu ini tentu telah mempersiapkan diri mereka untuk menangkap pot emas malam ini. Berharap Choi Jiho tumbang dalam pelukan mereka.

Pria itu menyesap minuman seperti. Tidak banyak yang mampu dia minum. Guan Xiyi cukup tahu diri kalau toleransinya terhadap alkohol

"Tuan Choi, sepertinya butuh untuk di temani." Salah seorang wanita maju dan mulai menyentuh Choi Jiho.

"Apa kalian tidak ada pekerjaan lain selain mengganggu tuan muda Choi?" Guan Xiyi memperhatikan wanita itu, jika dia berani bertindak lebih jauh, Guan Xiyi akan menyingkirkannya dari Choi Jiho.

"Bagimana dengan dirimu sendiri Tuan Guan? Kau terus menempeli tuan muda Choi seperti lalat, apakah kau tidak punya pekerjaan lain ?" Wanita ini bahkan berani menanggapi Guan Xiyi.

Meski tidak setingkat dengan Choi Jiho, tidak kah seharusnya jalang itu menunjukan sedikit penghargaannya pada tuan muda Guan.

"Xiao Ye, jangan kasar dengan tuan Guan!" Wanita di sebelah Guan Xiyi sepertinya lebih senior dari pada jalang di sebelah Choi JIho.

Namun keberanian wanita yang di panggil Xiao Ye itu tidak dapat dibandingkan dengan wanita-wanita di bar malam ini. Sejauh ini hanya dia yang berani menempel pada Choi Jiho sedekat ini.

Sudah umum bila wanita-wanita itu saling berseteru memperebutkan klien mereka. Hanya ada sedikit wanita pintar dari antara jalang-jalang ini yang mengerti bagaimana mereka harus bersikap kepada pengunjung kelas atas.

"Xiao Ye?" Choi Jiho mengangkat kepalanya, menyipitkn matanya untuk melihat figur didepnnya dengan jelas.

Xiao Ye? kedengaranya seperti panggilan Han Yexi. Choi Jiho begitu antusias mendengarnya.

"Benar, Tuan Choi. Saya Shen Ye, ada bisa memanggil saya Xiao Ye. Apakah anda mengingat saya?" wanita jalang itu begitu girang karena Choi Jiho menyebutkan namanya. Dia bertingkah seperti seseorng yang bertemu dengan kerabat jauh mereka. Sepertinya bukan pertama kali wanita itu mendekati Choi Jiho.

Apakah mungkin Choi Jiho mengenali jalang kecil itu?

"Tidak, kau bukan Xiao Ye." Setelah beberapa saat memperhatikan figur di depannya. Choi Jiho meneguk minumnanya dan menatap wanita itu dengan dingin.

Shen Ye tampak kecewa, dia pikir Choi Jiho mengenali dia. "Tidak apa-apa jika Tuan Choi tidak mengingat saya." Shen Ye pikir ini hanya kesalah pahaman biasa. Cukup masuk akal jika Choi Jiho melupakan dia.

Choi Jiho punya banyak wanita di waktu kebelakang. Shen Ye masih sangat muda kala itu dan pelayanannya yang belum cukup baik pasti tidak meninggalkan kesan bagi CHoi Jiho untuk bisa mengingatnya.

Hanya karena Choi Jiho menyebut namanya dan berbicara dengannya, Shen Ye pikir tuan muda Choi ini telah menerimanya. Jadi dia dengan berani meletakan tanganya di bahu Choi Jiho." Saya akan jadi Xiao Ye untuk anda."

Choi Jiho melirik wanita itu malang itu. Pencahayaan dibar pasti cukup buruk karena Shen Ye tidak dapat melihat dengan jelas pandangan gelap Choi Jiho padanya.

Wanita itu seharusnya tahu kalau ada bahaya yang sedang mengintainya.

"Kau hanya Shen Ye!" Choi Jiho mengelus wajah Shen Ye dengan tangan dinginnya. Wanita ini pikir dirinya sedang di belai oleh Choi Jiho dan menikmati sensasinya. Dia terlalu dibodohi oleh hawa nafsu.

Terlambat untuk menghindari iblis yang merasuki Choi Jiho. Tangan Choi Jiho sudah ada di leher wanita itu dan menekannya di sana.

"Jangan pernah menyebut dirimu Xiao Ye!"

Choi Jiho mencekik Shen Ye dengan tangannya.

22 Februari 2021