Chereads / TOGETHERNESS / Chapter 10 - FREYA HILANG

Chapter 10 - FREYA HILANG

Freya yang sedari tadi bingung dengan kepala yang terus bergerak menengok kanan kiri menjadi tersentak kaget saat seseorang menepuk pundaknya.

"Ngapain Frey?"

"Eh? Aldo"

"Ngapain?" tanyanya lagi.

Mata Freya melirik kanan kiri kemudian menengok ke arah belakang Aldo. Aldo yang merasa bingung pun ikut menoleh ke belakang namun ia tidak melihat siapa-siapa selain dirinya yang berada di depan gadis ini.

"Kak Bara mana?"

"Oh lo nyari Bara." gumamya, namun ia jadi teringat "Bara udah balik dari tadi." katanya.

"Pulang?"

Aldo mengangguk. "Iya katanya ada urusan mendadak. Emangnya kenapa?"

"Eh? Ah nggak ada apa-apa. Em! Kalo gitu Frey pulang dulu yah, bye!"

"Frey." panggil Aldo.

"Kenapa Do?"

"Lo pulang sama siapa?"

Freya menggeleng.

"Yaudah gue anter pulang "

"Emangnya Aldo udah pulang?"

Aldo menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Belom sih cuma—"

"Nggak papa Do, Freya bisa pulang sendiri kok."

"Serius?"

"Dua rius malah."

Aldo mengangguk. "Hati-hati kalo gitu, soalnya kalo lo kenapa-napa gue yang di marahin Dara nanti karena nggak nganter lo pulang."

"Oke, paling Freya cuma bilang kalo Aldo nggak mau."

"Sialan."

Freya terkekeh pelan. "Kalo gitu Freya pulang dulu, bye."

Aldo tersenyum dan hanya mengangkat tangan.

****

"Suka tuh bilang jangan di pandangin aja tu foto, nggak bakal ngaruh."

Ezra yang tengah duduk di balkon kamar pun tersentak kaget saat melihat Fazri sudah berdiri di belakangnya dengan tubuh bersadar di pintu.

"Apaan sih lo!"

"Selow bro." ucapnya terkekeh. "Ada telpon dari Ameera, katanya penting" kata Fazri melempar ponselnya.

"Gila!" seru Ezra dengan gesit menangkap ponsel Fazri jika tidak hancur sudah.

"Ameera telpon. Katanya hp lo kenapa nggak aktif."

Ezra berdecak sebal menatap ponsel yang masih terhubung dengan nama 'Meera'.

"Apaan?" tanyanya dengan menempelkan ponsel di telinganya.

"Bisa alus dikit nggak sih lo." sungut suara Ameera di sebrang.

"Nggak penting gue matiin nih"

"Ezraaaa, Freya belum pulang!"

Ezra mengangkat alisnya sebelah. "Bukannya latihan band."

"Nah justru itu. Tadi tante Emis telpon gue, dia nanya gue lagi sama Freya nggak? Gue jawab aja nggak. Terus kata tante Emis biasanya jam segini dia tuh udah pulang dan—"

"Lagi maen kali sama Bara." cetusnya.

"Masalahnya Bara udah pulang duluan, Za. Udah gitu hp Freya nggak aktif."

"Ha?"

"Jangan banyak omong deh! Sekarang lo cari Freya, gue hubungin yang lain dulu." kata Ameera yang langsung memutuskan secara sepihak.

"Gimana bisa!" geram Ezra kemudian bangkit dan di lihatnya Fazri tengah berbaring di kasurnya.

"Anjir." teriak Fazri saat mendapat leparan ponselnya tepat di pipinya.

"Gue keluar bentar" ucap Ezra seraya meraih jaket dan kunci mobil.

"Kemana lo ujan-ujan gini"

"Bukan urusan lo!"

"Dih gue juga nanya doang kali" kesal Fazri melempar bantal ke arah pintu yang sudah tertutup.

****

"Lo kenapa langsung kesini?" tanya Nosi menatap Dara yang tengah makan.

"Lo kayanya nggak seneng banget yah gue dateng." jawabnya sinis.

"Bukan gitu oncom."

"Tenang aja Ci, gue bayar ini semuanya."

"Dih gaya lo! Biasanya juga dibayarin." cibirnya. "Emang bokap lo nggak nyariin?"

"Bokap lagi nugas."

"Oh."

"NOSI ANGKATIN JEMURAN DULU."

"IYA, BU."

"Suka iri deh sama jemuran, ujan dikit dia langsung di angkat. Lah gue masih aja di gantungin dari dulu."

"Lah curhat bu?" tanya Nosi yang terkekeh.

"Bukan! Tapi ceramah!"

Nosi tertawa seraya melempar kulit jeruk. "Udah ah gue angkatin jemuran dulu."

"Apasih telpon mulu!" gerutu Dara yang terus mendengar ponselnya berdering tak henti-hentinya dari Aldo.

Dengan kesal Dara mengangkatnya tanpa melihat siapa peneleponnya. "Apaaan sih telpon mulu! Baru nyesel lo ngebiarin gue pulang duluan."

"Lah apa sih anjir." sahut suara di sebrang.

Dara yang kaget langsung melihat siapa nama peneleponnya dan di layar tertera dengan nama 'Aksableng'.

"Hehe, Aksa."

"Dimana lo?"

"Di rumah Oci, kenapa?"

"Ada Freya nggak di situ?"

"Freya? Bukannya latihan band."

"Justru itu gue di kabarin sama Meera, katanya dia di telpon sama tante Emis nanyain Freya kenapa belum pulang."

"Ya telpon Freya nya lah, tanya ada di mana sekarang."

"Lama-lama gue tabok lu ya, Ra! Kalo nomor si Frey aktif, ngapain juga gue telpon lo mending langsung ke orangnya aja."

"Udahlah jangan banyak bacot, lo bantuin cari Freya aja. Gue sama yang lain udah di jalan."

"Eh..Tapi—" Dara mendecih sebal saat sambungan sudah teputus secara sepihak, padahal dirinya belum selesai berbicara.

"OCI, KITA DI SURUH CARI FREYA, BURUAN! KATANYA DIA HILANG DI CULIK."

****

Di sisi lain Freya yang tengah berteduh di depan toko kecil yang sudah tutup menggigil karena kedinginan, ia bingung harus meminta tolong dengan siapa? Sedangkan baterai ponselnya sudah habis jadi ia tak bisa memberi kabar ataupun meminta untuk menjemputnya.

Jika sedang hujan begini mana ada angkutan umum yang melintas, bahkan taksi pun jarang meskipun sekalinya ada sudah terisi orang.

"Permisi pak, boleh pinjem hpnya nggak buat telpon? Soalnya hp saya kehabisan baterai." ucap Freya kepada seseorang yang sedang baru saja keluar dari dalam toko, mungkin si pemilik toko.

"Waduh maaf dek, tapi saya lagi buru-buru." orang tersebut langsung berlari ke arah mobilnya.

"Oh iya, terimakasih ya pak."

Freya memutarkan pandangannya dan tak ada siapapun selain dirinya dan kasir yang berada di dalam.

Freya menundukan kepalanya lemas, bagaimana ia akan pulang kalau hujan saja semakin deras membasahi bumi.

Freya tersentak kaget dan langsung mengambil tisu yang berada di tasnya.

"Bundaa." lirih Freya saat melihat darah menetes pada bajunya.

"Aw..shh" rintih Freya dengan tangan kanan memegang kepala dan tangan kiri yang memegang dinding indomaret.

Dengan mata yang sudah terasa buram, Freya dapat melihat seseorang yang tengah berlari menghampirinya. Freya tersenyum saat mengetahui orang yang menghampirinya adalah sahabatnya.

"Sa.." panggil Freya pelan, kemudian ia merasa kepalanya menjadi berat dan semuanya menjadi gelap.

•••••

A/N :

Mana nih yang hubungannya masih di gantungin? Masa kalah sih sama jemuran. haha

Gimana sama part yang ini? Lucu? Kesel? Atau...apa nih? Hehe.

Terimakasih banyak yang sudah membaca, togetherness.

Salam ,

Sriwulandarii8