Chereads / Suara Ku Berharap / Chapter 9 - #9 Obat Badmood

Chapter 9 - #9 Obat Badmood

Setelah pentas seni kemarin berjalan dengan lancar dan pengumuman penampilan terbaik telah disebutkan, saatnya kembali pada kegiatan sekolah yang normal. Kami selaku siswa yang tinggal di asrama menjalani kehidupan yang normal kembali yaitu sekolah lalu kembali ke asrama. Karena kami sudah terbiasa dengan latihan setiap hari jadi terasa ada yang bilang saja dalam keseharian kita.

Pagi itu aku dan teman-teman lainnya, pergi ke sekolah dengan santai. Aku berjalan mengikuti teman-teman di belakang, lalu tiba-tiba terdengar suara seseorang yang sedang berjalan mengikuti ku dibelakang.

Awalnya tak menyangka orang itu mengikuti di belakangku, aku mengira itu adalah siswa lain yang juga terburu-buru untuk pergi ke sekolah. namun langkah kakinya seperti sengaja mengikuti langkahku, dan hampir menyenggol ujung sepatuku. Aku pun menoleh kebelakang, untuk memastikan bahwa orang yang di belakangku tidak sengaja.

Ketika aku menoleh ke belakang, orang tersebut malah memalingkan wajahnya. Lalu aku pura-pura tak tahu saja. Ternyata orang itu adalah Rizky, si adek kelas jail yang memang sengaja mengikutiku dari belakang.

Saat dia kembali mau menyentuh kakiku dengan kakinya, aku sengaja menjauh.

Lalu aku menoleh ke belakang lagi, dia malah menertawakan aku.

Aku "Heh Rizky ngapain sih lu ngikutin di belakang gue"

Rizky "Yeee siapa yang ngikutin kamu, orang saya mau ke sekolah"

Lalu Rizky berjalan mendahului aku.

Aku "Halah, ngaku aja deh. Tadi kaki lu hampir nyengkat kaki gue"

Rizky "Eng... siapa yang mau nyengkat? Geer banget sih"

Aku "Isshh..."

Aku terus mengintrogasi Rizky namun dia tetap tak mau mengaku.

Kemudian teman-temanku yang berjalan di depanku, telah jauh meninggalkan aku.

Rizky "Eh temen kamu udah duluan tuh, kok kamu malah jalan belakangan? jangan jangan lagi pada berantem ya?"

Aku "hah? siapa yang berantem, sok tau lu"

Rizky "Hmmm ya kali, abisnya kamu jalan belakangan"

Aku "Suka-suka gue dong, mau jalan dibelakang kek, didepan kek, bukan urusan lu"

Rizky "Isshh... galak banget sih ni cewek satu"

Aku "lagian lu usil banget sih jadi orang"

Rizky "usil kenapa?"

Aku "Iya ngeledekin gue terus"

Rizky "Hmmm emang saya ngeledekin kamu doang?

Aku "mana gue tau, soalnya setiap kita ketemu lu selalu ngeledekin gue"

Rizky "ah masa sih, boong kali"

Aku "ih gak jelas, dah ah gue mau ke kelas"

Rizky "ye saya juga sama kali... mau ke kelas"

Aku "Ya udah lu jangan ikutin gue"

Rizky "siapa yang ngikutin sih, kan ini emang arahnya mau ke sekolah"

Aku "Iya tapi jangan dekat-dekat sama gue sana-sana menjauhhh"

Rizky "kamu nya aja yang deket-deket sama saya"

Aku "lah kan tadi gue yang jalan duluan"

Rizky "ya tapi bebas dong, ini kan jalanan umum"

Aku "au ah bete"

Perjalanan menuju sekolah terasa jauh karena sedari tadi aku berdebat terus dengan Rizky.

teman-temanku yang sudah duluan mungkin sudah sampai di sekolah dan tak sadar kalau aku tak ada di belakang mereka.

Rindy "eh si Pawla mana nih?"

Siska 'palingan dia mampir dulu"

Rindy "gue kira dari tadi dia jalan di belakang kita"

Siska "Ya udahlah entar juga dia sampai kelas"

Rindy "hmm dasar ya tu anak"

sesampainya di gerbang sekolah, Rizky menggodaku kembali.

Rizky "nih kan udah sampai gerbang sekolah. saya mau kelas saya, kamu juga kelas kamu ya, ga usah ngikutin saya oke !!"

Aku "ih dasar nggak jelas, bukannya dari tadi lu yang ikutin gue. harusnya yang bilang itu tuh gue"

Rizky "oh ya udah nggak usah kangen"

Aku "hah nggak salah dengar???"

Rizky "Emang tadi saya ngomong apaan?"

Aku "nggak usah kangen? maksudnya apa coba?"

Rizky "makanya punya kuping itu dipakai buat denger, mungkin kamu salah dengar kali"

Aku "iih gue denger kok, jelas-jelas lu tadi bilang "kangen" kan?"

Rizky "oh kamu kangen sama saya ?"

Aku "Rizkyyyyy"

Tanganku bersiap untuk memukul Rizky. Namun dia menjauh dan pergi meninggalkan aku dengan tampang ngeselinnya.

Lalu aku bergegas pergi ke kelas, karena bel sudah berbunyi.

Aku tiba dikelas dengan wajah yang berkeringat, kelihatan habis berlari-lari mengelilingi lapangan 5x putaran.

Rindy dan Bila melihatku dengan wajah-wajah seperti detektif yang siap mengintrogasiku.

Rindy "Heh Pawla, lu darimana sih? kok tadi jalan dibelakang gue tiba-tiba ngilang?"

Bila "Iya nih, lu abis mampir ke mana?"

Aku "tunggu... tunggu... gue nafas dulu guys"

Rindy "hah lu keliatan kecapean gitu lagi"

Aku "iyalah gue lari dari gerbang ke kelas"

Bila "ngapain lari, kan lu bisa jalan?"

Aku "huh gapapa kok, gue cuma pengen lari aja"

Rindy "jawab dulu pertanyaan gue lu dari mana?"

Aku "Iya bentar gue ngatur nafas dulu nih"

Tak lama kemudian guru datang, pelajaran pertama pun segera dimulai.

Aku tak sempat bercerita kepada rindy dan bila tentang kejadian pagi ini.

Tapi sebenarnya tidak begitu penting sih, karena pasti mereka akan meledekku juga.

Bel istirahat pun berbunyi, para siswa dikelas bergegas untuk pergi keluar ruangan.

Rindy "kantin yuk!"

Bila "hayu"

Aku "Gue nitip aja deh, beliin minuman"

Rindy "Lah emang lu ga pengen jajan makanan?"

Aku "Ga deh, masih kenyang"

Bila "Perasaan lu tadi makan sarapan sedikit deh"

Aku "Hmm iya tapi entahlah masih ngerasa kenyang aja gitu"

Rindy "Okey, kita ke kantin dulu ya"

Aku "Siap"

Bila "Serius lu gamau ikut ke kantin?"

Aku "Iya ciuss"

Bila "Oh ya udah"

Lalu mereka pergi ke kantin, sedangkan aku menunggu mereka diruang kelas.

Kenapa tiba-tiba perasaan badmood datang. Sehingga aku tak ingin pergi ke kantin.

--Dikantin--

#POV author

Saat berjalan menuju kantin Bila menanyakan sesuatu kepada Rindy.

Bila "Lu ngerasa si Pawla aneh ga sih hari ini?"

Rindy "Emmm engga sih, biasa aja. Bukannya emang dia orangnya begitu"

Bila "Iyasi, tapi gue ngerasa aneh aja. Tadi dia dateng ke kelas kek abis kecapean gitu. Dia belom sempet cerita kan kenapa"

Rindy "Hmm ya juga, ya udah entar kita tanya lagi"

Lalu mereka bertemu Rizky dikantin. Dan rindy menyapa duluan. Rizky seperti sedang kebingungan sendiri

Rindy "Hey Rizky?"

Rizky "Hey..."

Rindy "Lu mau jajan ?"

Rizky "Enggak saya cuma mau nyamperin temen"

Rindy "Oh, siapa?"

Rizky "Ya ada lah temen saya. Oya tumben kalian cuma berdua?"

Rindy "Oh... iya nih cuma berdua"

Bila "Pasti lu mau nanyain si Pawla ya?"

Rizky "Hah? Pawla?"

Bila "Iya, si Pawla sekarang lagi dikelas tuh"

Rizky "Lah lagian, siapa yang nanyain"

Rindy "Dah yuk, kita jajan. Gue udah laper nih"

Rindy "Duluan ya ky, kita mau jajan dulu"

Lalu Rizky hanya membalasnya dengan tersenyum. Bila merasa aneh dengan sikap Rindy yang sikapnya menjadi sok perhatian kepada Rizky.

Bila "Lu kenapa rin, kok tiba-tiba ngajakin jajan?"

Rindy "Lah kan gue laper, wajar dong gue ngajakin jajan"

Bila "Oh gue kira, lu kenapa-kenapa"

Bila "Gue yakin, tadi Rizky mau nanyain pawla cuma dia gengsi"

Rindy "Kok lu jadi sotoy sih, lagian Rizky juga bilang tadi ga nanyain si Pawla."

Bila "Ya biasanya kan kalo ada si Pawla tuh si Rizky ngeledekin gitu"

Rindy "Ga juga, kalo ada gue juga kadang di ngeledekin kok"

Bila "Tapi lebih sering ngeledekin si Pawla kayaknya"

Rindy "Hmm tau ah, udah ga usah bahas si Rizky si Pawla"

Bila "Okey"

Selesai membeli makanan dan minuman untuk Pawla, kemudian rindy dan bila kembali ke kelas.

--Dikelas--

Sebelum Rindy dan Bila datang, Pawla yang sedari tadi menunggu mereka sembari mengisi beberapa soal pada LKS. Agar tidak terlalu bosan menunggu mereka.

Kemudian Rindy dan Bila datang, membawa minuman pesanan Pawla.

Bila "Pawla, sorry ya lama"

Pawla "Iya gapapa, kalian udah selesai jajannya?"

Bila "Udah kok, Oya nih pesenan lu"

Pawla "Thank you, nih uangnya gue ganti"

Bila "Ini pake uang rindy"

Pawla "Oh gitu... ya udah nih rindy, uang minuman nya gue ganti" memberikan uang kepada rindy.

Rindy "Thanks" menerima uang dariku.

Bila "Oya tadi dikantin ada yang nanyain lu Paw"

Aku "Siapa?"

Bila "Si manusia jail"

Aku "Hah? maksudnya si riz....." belum selesai menyebutkan namanya, tiba-tiba rindy memotong pembicaraan Pawla.

Rindy "Ehemm Siska kemana ya, dia sibuk banget kali ya sampe gamau nyamperin kita"

Bila "Enggg... tadi kan dia WA katanya mau presentasi. jadi ga sempet kesini"

Rindy "Hmm gitu ya"

Lalu Pawla terdiam, tak jadi melanjutkan obrolannya dengan Bila. Perihal Rizky yang katanya tadi mencarinya dikantin.

Kemudian Rindy sibuk dengan ponselnya, Bila juga demikian. Akhirnya Pawla melanjutkan mengerjakan soal-soal di LKS.

#POV Pawla

Aku kira semua baik-baik saja, tak ada yang aneh. Hanya saja obrolanku dengan Bila tadi belum selesai, aku harus menanyakan lagi sepulang sekolah.

Bel berbunyi tanda pulang sekolah tiba. Semua siswa sudah bergegas untuk pulang ke asrama.

Rindy lebih dulu keluar ruangan, sedangkan aku sengaja menunggu Bila beranjak dari kursinya.

Ketika Bila sudah beranjak dari kursi, aku buru-buru mencegahnya.

Aku "Bil... Tadi kenapa si? Maksudnya si rizky nanyain gue gitu?"

Bila "Emmm iya sih kayaknya, tapi gatau juga hehee"

Aku "Ishhh, emang gimana dia nanyainnya?"

Bila "Dia cuma nanya tumben gue sama rindy cuma berdua, kan biasa nya ada Lu sama Siska"

Aku "Oh, terus kenapa lu tadi bilang nanyain gue?"

Bila "Iseng aja, soalnya kan si Rizky biasa ngeledekin lu"

Aku "Hmm gitu... tadi pagi dia udah ngeledekin gue"

Bila "Hah serius? dimana?"

Aku "Tadi, pas kita perjalanan ke sekolah. Tiba-tiba dia muncul dibelakang gue"

Bila "Widih, terus dia ngeledekin gimana?"

Aku "Ya gitu aneh, gue malah dikira lagi berantem sama lu dan yang lain"

Bila "Hah? "

Aku "Iya gara-gara gue jalan belakangan, kan aneh ya mikirnya"

Bila "Oalah hahaaa"

Aku "Sepanjang jalan gue diledekin, akhirnya tadi gue telat dateng kan sambil lari-lari ke kelas"

Bila "Oh itu penyebabnya"

Aku "Gangerti lagi gue sama dia, kenapa dia rese banget. Terus dia bilang, jangan kangen sama gue. Idih"

Bila "Hahaha gue curiga nih"

Aku "Curiga gimana?"

Bila "Iya jangan... jangan si Rizky"

Aku "Kenapa? "

Bila "Hehehe gapapa deh, gue takut lu marah"

Aku "Hemmmm au ah"

Lalu Aku dan Bila kembali ke asrama, menyusul Rindy yang sudah duluan meninggalkan dikelas.