Chereads / Suara Ku Berharap / Chapter 10 - #10 Oh jadi gitu

Chapter 10 - #10 Oh jadi gitu

Aku jadi kepikiran soal pernyataan Bila sepulang sekolah tadi.

Aku bergumam "masa iya sih, sosok ngeselin seperti Rizky diam-diam nanyain aku"

Walaupun Bila berkata tidak secara langsung bahwa Rizky mencari aku, tapi rasanya aneh saja.

Sore itu aku duduk di taman, tanpa teman-teman yang lainnya.

Aku menyendiri bukan karena aku sedang musuhan dengan mereka, tapi seharian ini perasaanku sedang tidak karuan.

Sejak tadi pagi, setelah Rizky meledekku saat berangkat sekolah.

Ada perasaan senang namun gelisah, tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Kenapa fikiranku malah teralihkan kepada Rizky?

Selama aku mengenal Rizky, dia memang anak yang rese. Disisi lain aku pernah kagum terhadap suaranya yang merdu.

Perasaan antara benci dan suka ini membuatku bimbang. Andai saja dia tak memulai perkenalan dengan tingkahnya yang ngeselin, pasti semua akan baik-baik saja. Namun ketika aku mengetahui suara yang ku dengar itu adalah dirinya, sontak aku tak menyangka. Dibalik tingkah ngeselin, ada sesuatu yang mengagumkan darinya.

Tapi aku yang orangnya gengsian seperti ini tak bisa mengungkapkan kekagumanku padanya.

Karena hari sudah semakin sore, akhirnya aku kembali ke asrama.

Sesampainya di kamar, aku melihat Bila, Rindy dan Siska nampak sedang asyik-asyiknya melihat layar ponsel. Aneh, mereka melihat ponsel sambil histeris seperti itu. Akupun penasaran dan menghampiri mereka.

Aku "Woy pada ngeliatin apasi, seru amat"

Siska "Eeeitttss....kepo deh"

Lalu Siska menyembunyikan ponselnya dariku. Agar aku tak boleh melihat ponselnya.

Aku "Dih jahat, masa gue ga boleh liat"

Jika ku lihat satu persatu ekspresi mereka seperti mendapat "give away" dari akun Instagram.

Bila "Pengen tau banget ya?"

Aku "Engga tuh"

Siska "Uluuuh tayang ngambekkk"

Aku "Bodoamat gue mau mandi, gerahh"

Siska "Oh ya udah sana mandi biar cakeppp"

Lalu aku segera mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Namun dari dalam kamar mandi, aku mendengar percakapan mereka.

Rindy "Sis, gue udah follow loh"

Bila "Widih garcep banget lu"

Rindy "Hehee... iya dong, nanti gue DM deh minta di follow back"

Siska "Gue udah duluan DM nih, pengen tau dia follow back gue ga ya"

Bila "Ssssttt si Pawla kasih tau ga nih?"

Siska "Pawla mana perduli, dia kan sebel sama si Rizky"

Rindy "Hmmm... Dahlah, ga usah"

Siska "Ga nyangka ya, si Rizky keren juga foto-foto nya. Udah kayak selebgram"

Bila "Wah Lu naksir sama dia sis?"

Siska "Ya kali cewek mana yang ga naksir hahahaa"

Bila "Lah itu temen kita tuh yang dikamar mandi "

Walaupun suara gemericik air dari kamar mandi lumayan keras, namun aku masih bisa mendengar percakapan mereka. Ternyata mereka sedang meributkan Rizky.

"Hih, apaan sih dari tadi mereka ngomongin si Rizky" gumamku.

Akhirnya aku selesai mandi dan ganti pakaian.

Aku "Oh jadi gitu...."

Siska "Gitu ? apaan Paw?"

Bila "Gitu kenapa Paw?"

Aku "Ya gitu..."

Rindy "Ga jelas dah"

Aku "Itu kalian daritadi heboh abis stalking Instagram si Rizky?"

Siska "Hehehe kok lu tau "

Aku "Kedengeran lah dari kamar mandi"

Bila "Wih salut, Pawla Pendengaran nya bagus"

Aku "Iya dong"

Siska "Jadi gini sis, tadi gue tau akunnya si Rizky karna di tag sama temen kelas gue"

Aku "Oh..."

Bila "Not good news, for Pawla"

Siska "Santay, Pawla gue tau lu musuhan sama Rizky tapi izinin kita buat ngefans sama dia hahaha"

Aku "Lah lah lah... ngapain mesti izin sama gue???"

Bila "Ya karna takutnya lu ga suka?"

Aku "Itu kan hak kalian, tapi lagian kalian terlalu berlebihan sih kalo sampe mikir gue sama Rizky musuhan."

Bila "Oh berarti lu sama Rizky udah.....???"

Rindy "Hmmm bagus deh, udah ada yang akur nih"

Lagi lagi rindy memotong pembicaraan bila.

Bila "Bener nih udah baean?"

Siska "Alhamdulillah... Gue mau syukuran kayaknya"

Aku "Eh apasih kalian, ya gue sama Rizky emang ga separah itu musuhan atau apa. Karena emang gue tau dia orangnya jail, suka ngeledekin, tapi gue santay aja ga gimana-gimana"

Rindy "Tapi lu pernah sampe marah banget loh sama Rizky?"

Aku "Ya emang pernah, mungkin kondisinya dulu gue lagi PMS"

Rindy "Atau jangan jangan sekarang lu udah jatuh cinta sama dia?"

Siska dan Bila "Wadawwww jatuh cinta....."

Seketika kumandang adzan magrib pun tiba. Kami berempat pun membubarkan obrolan receh itu.

Belum sempat aku balas perkataan Rindy, aku mengalihkan untuk mengajak mereka beribadah.

Aku "Yuk udahan yuk, gue mau ke mushola"

Bila "Nanti kita lanjutin lagi ngomongin Rizky nya"

Aku "Apaan sih ga penting"

Siska "Ya udah kita ke mushola yuk, biar ketemu sama Rizky"

Rindy "Yahhh gue lagi PMS, ga bisa ikut"

Bila "Ikut aja, tapi lu tunggu dikantin depan mushola"

Rindy "Okeee"

Aku "Tuhkan, niat ibadahnya jadi belok-belok gara-gara Rizky"

Siska "Ehhh engga kok, kita beneran niat mau ibadah."

Bila "Gapapa.... kan yang penting arahnya baik"

Aku "Ya udah sana kalian ke mushola, gue sholat di sini aja"

Siska "Serius lu ga mau ikut?"

Aku "Serius....."

Siska "Ayolah, disana aja... nanti kalo ga kesana nyesel loh?"

Rindy "Ya udah lah, lagian kalian kok jadi maksa Pawla... kan dia maunya sholat disini"

Aku "Cukup...cukup... yah kalian mau sholat mah sholat aja"

Siska "Iya deh, yuk Bila kita cuss entar kita malah ketinggalan jama'ah"

Rindy "Gue jadi ikut, nanti tunggu dikantin"

Siska "Okeeee...."

Lalu mereka pergi ke mushola, walaupun suara iqomah sudah terdengar.

Akhirnya aku beribadah di kamar saja, sesungguhnya wanita lebih baik beribadah didalam ruangan.

Selesai sholat, aku melanjutkan membaca ayat suci Al-Qur'an.

Beberapa saat kemudian, teman-temanku kembali ke kamar.

"Assalamualaikum...." membuka pintu.

"Walaikumsalam..." sahutku.

Siska "Paw.... kita kecewa deh"

Aku "Hah? Kecewa kenapa?"

Bila "Kita ga ketemu si Rizky disana"

Aku "Oh...."

Siska "Lah dia jawab "oh" doang"

Aku "Ya terus gue jawab apa dong?"

Siska "Jawab yang lain kek"

Aku "Yang lain"

Bila "Lu tau ga si Rizky kemana?"

Aku "Hah? Kenapa nanya sama gue?"

Bila "Ya kali aja lu tau"

Aku "Siska, Bila, dengerin gue ya... Allah tuh ga suka kalian beribadah karna seseorang. Makanya Allah ga mempertemukan kalian"

Rindy "Widih, Pawla"

Aku "Bener kan?"

Siska "Mantap Bu ustadzah"

Bila "Bener apa kata Bu ustadzah"

Aku "Aaminn.... terimakasih para jamaah "

Siska "Emang lu dapet bisikan dari Allah kalo si Rizky ga bakalan ke mushola?"

Aku "Astaghfirullah... mana gue tau Rizky ga Dateng"

Bila "Kayaknya insting lu lebih kuat deh"

Aku "Insting?"

Bila "Iya soalnya tadi lu diajakin ga mau, ehh jadinya si Rizky juga ga ada"

Aku "Ngaco lu semuaa, kalo udah beribadah tuh harusnya pikiran normal, hati tenang, lah ini malah pada ngaco"

Rindy "Udah dah.... intinya hari ini Rizky ga ke mushola, mungkin karna dia sibuk, atau dia ada ujian praktek dikelasnya terus belom selesai"

Aku "Nah... "

Bila "Masuk akal sih"

Siska "Atau dia jalan sama gebetannya, terus belom pulang ke asrama"

Rindy "Siskaaaa... mana mungkin, Rizky kan belom punya gebetan"

Siska "Hahaa.. serius serius amat, gue juga bercandanya ga relaaa"

Bila "Kalo perkataan lu beneran gimana sis?"

Aku "Siap-siap makan malam yuk"

Siska "Siapppp.... gue udah laper nih"

Rindy "Ah lu mah soal makanan aja fast respon"

Siska "Hahaa daripada berharap yang tidak pasti, mending makan"

Bila "Iya bener, berharap sama Rizky "

Aku "Ayo anak-anak, jangan lupa kunci pintu kamar" aku sudah duluan berjalan.

Sesampainya ditempat makan, seperti biasa antri terlebih dahulu.

Saat sedang mengantri mengambil makan, aku melihat sosok Rizky yang duduk dipojokan ruangan. Tampak dia sedang makan dengan lahap.

Aku sengaja tak memberi tahu teman-teman, seakan-akan aku tak melihat keberadaan Rizky. Aku hanya terdiam, sambil mengalihkan obrolan dengan Siska yang berada di depanku.

Saat aku sedang mengambil makanan, Bila yang berada di belakangku tiba-tiba mencolek punggungku. Ternyata dia sadar keberadaan Rizky dipojokan ruangan itu. Padahal Rizky tak begitu kelihatan, karena teman yang berada didepannya menutupi keberadaannya.

Bila "ehhh, liat tuh ada si Rizky"

Aku "Hmmm "

Bila "yah Rindy sama Siska udah duluan aja"

Aku "Jaga image plis, kita kan mau makan"

Bila "Hehe iya deh"

Selesai mengantri dan mengambil makanan, aku duduk menghampiri Rindy dan Siska.

Bila buru-buru menghampiri kami, dia seperti tak tahan ingin memberikan informasi.

Bila "Gaesss liat deh"

Siska "Kenapa sih lu bila?"

Rindy "Tau tuh ga jelas"

Bila "Itu tuh, kalian daritadi ga nyadar yah ada si Rizky"

Rindy "Hah? mana Rizky mana ?" sambil clingak clinguk mencari keberadaan Rizky.

Bila "Itu rindy, dipojokan"

Siska "Duh mata gue minus lagi, ga jelas dari jauh"

Rindy "Wah iya bener itu Rizky"

Siska "Iya sih keliatan sedikit"

Bila "Sayangnya dia ketutupan temennya tuh"

Rindy "Suruh minggir dong mereka, ngalangin pemandangan indah hahaha"

Aku "Heuhhhh kalian makan dulu aja, jangan pada heboh dulu"

Bila "Speechless"

Rindy "Jadi pengen makan disampingnya"

Siska "Lebay lu rindy, padahal kita juga sering ketemu dia. Tapi kenapa sekarang kita jadi begini ya ke dia aneh sih hahaha"

Rindy "Karena kita baru nyadar aja kalo Rizky tuh terbaik"

Bila "Bener"

Entah kenapa, ada perasaan tak nyaman ketika mereka terus-menerus memperhatikan Rizky seperti itu. Padahal Rizky juga pasti tak suka kalau ada cewek-cewek yang menggodanya. Bagaimana kalau nanti Rizky malah menjauh dari aku karena ulah teman-temanku yang seakan-akan mendewakannya.