Chereads / Pernikahan Pura-pura (lanjutan dari akun ayla_amethyst) / Chapter 38 - Ulang Tahun Perusahaan (1)

Chapter 38 - Ulang Tahun Perusahaan (1)

Hari ini adalah hari yang di nantikan semua karyawan Pt. Maju Jaya. Yup.....sekarang adalah perayaan ulang tahun ke 25 berdirinya Pt. Maju Jaya. Dan setelah sebulan persiapan yang melelahkan akhirnya sekarang saatnya jerih lelah mereka di bayar.

Acara di mulai jam 18.00 jadi Marco, Chloe dan Stefan masih pergi bekerja seperti biasa.

Setelah makan siang Chloe kembali ke balik counter dan melayani pelanggan seperti biasa.

Namun tak lama kemudian Ny. Suri datang dan menyeretnya meninggalkan toko.

"kita mau kemana ma ?" tanya Chloe setelah duduk di mobil.

"salon" jawab Ny. Suri dengan senyum bahagia.

Chloe melihat jam di ponselnya, baru jam 14.00 "apa tidak terlalu awal ma ? acaranya baru di mulai jam 18.00"

"tidak, kita akan selesai tepat waktu" jawab Ny. Suri santai.

πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž

Mereka sudah hampir tiga jam di salon, rambut Chloe sementara di tata, ponselnya berbunyi. Tangan Chloe sudah bersiap untuk meraih ponsel yang tergeletak di meja depannya, namun Ny. Suri meraihnya lebih dulu.

"kamu di mana ?" tanya Marco tanpa salam pembuka

"kami di salon, setengah jam lagi kamu bisa datang, nanti mama kirim alamatnya...tut...tut...." jawab Ny. Suri singkat, padat, jelas, tanpa basa basi.

Sudut bibir Chloe berkedut melihat ibu mertuanya.

Setengah jam kemudian Chloe berdiri di depan cermin terpana. Benarkah gadis yang di dalam cermin adalah dirinya ? Rambut ikalnya tergerai indah sebuah jepit rambut bertabur swarovki tersemat di rambutnya, anting berlian menggantung indah di telinganya, mata bulatnya tampak semakin menawan dengan bulu mata tebal dan lentik tanpa tambahan bulu mata palsu, bibirnya berwarna pink, jam tangan berkilau yang lagi-lagi bertabur swarovki melingkari tangannya, gaun silver yang dia coba kemarin membuat dia tampak berkilau, belum lagi sepatu dengan heel setinggi tujuh senti. Intinya Chloe tampak berkilau dari kepala sampai kaki, riasan wajahnya yang natural membuat dia tampak seperti puteri Indonesia, dan dia tampak seperti anak gadis berumur 19 tahun.

Ny. Suri juga terpana ketika melihat menantunya, ini benar-benar efek yang dia harapkan. Menantunya yang biasanya tampil sederhana sekarang tampak glamor namun tidak norak, dia terlihat seperti puteri dari negeri dongeng yang ada dalam cerita pengantar tidur.

Ny. Suri berdiri di samping Chloe, menatap cermin bersama dan senyum bahagia memenuhi wajahnya, mereka tampak sangat serasi berdiri bersama, sepasang ibu dan anak perempuan.

Ny. Suri menggandeng tangan Chloe keluar dari ruang ganti, di lobi sudah duduk Marco yang bolak-balik melihat jam tangannya tidak sabar.

Mendengar langkah kaki menuju ke arahnya Marco mengangkat kepalanya, dan saat melihat orang yang dia tunggu keluar dia langsung terpana.

Istri 'landaknya' terlihat sangat mempesona. Tatapan mata Marco tidak beralih dari istrinya, mulutnya terasa kering dengan setiap langkah yang diambil istrinya saat berjalan makin dekat padanya.

Lesung pipinya membuatnya makin menawan saat dia tersenyum. Jakun Marco bergerak naik turun.

Mata Marco hanya tertuju pada wajah cantik istrinya, matanya melekat pada setiap langkah anggun istrinya yang bergerak makin jauh darinya. Tunggu...! bergerak makin jauh ?

Seperti baru sadar dari hipnotis Marco menyadari istrinya keluar dari salon bersama Ny. Suri. Marco melompat dari tempat duduk dan berlari menyusul istrinya, tapi terlambat istrinya sudah masuk ke dalam mobil mersedez yang terparkir di depan salon dan melesat pergi, meninggalkan Marco yang mengumpat dengan semua sumpah serapah. Apa-apaan ini, apa maksud Ny. Suri ? menyuruhnya datang ke salon untuk menjemput tapi akhirnya dia di tinggalkan begitu saja.

Marco berjalan masuk ke mobil dan memacunya keluar dari halaman parkir salon, meninggalkan debu yang beterbangan.

πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž

Marco sampai di hotel dan melemparkan kunci mobilnya pada petugas parkir, dan berlari masuk ke dalam.

Di lobi dia bertemu dengan Laura

"Kamu lihat Chloe ?" tanya Marco tanpa basa-basi.

"en....."

"dimana dia ?"

"sudah masuk di aula dengan pak Jason dan Ny. Suri" jelas Laura

Tanpa mengucapkan terima kasih Marco meninggalkan Laura dan berderap menuju aula.

Natasya sedang berdiri di depan pintu aula, dia melihat Marco berjalan ke arahnya, dia merapikan gaun dan rambutnya lalu tersenyum

"Marco" sapanya begitu Marco di depannya, tapi dia merasakan hembusan angin melewatinya.

Marco mengabaikan Natasya bahkan tidak meliriknya sama sekali. Marco berdiri di pintu masuk dan mengedarkan pandangan, dan menemukan orang yang dia cari, dengan wajah murung dia berjalan ke kursi deretan depan.

Sampai di sana dia melihat istrinya duduk di antara Ny. Suri dan Jason, wajahnya makin hitam.

"pindah !" Marco berdiri di depan Jason dengan arogan.

Sudah banyak kursi yang terisi, sebagian besar karyawan dan tamu undangan juga sudah datang dan duduk di tempat mereka, sikap Marco tentu saja menjadi perhatian semua orang.

Jason tidak bergeming dari tempat duduknya.

"pindah !" ulang Marco

Jason tetap duduk namun dia menarik punggungnya dan menunjuk punggung kursi yang bertuliskan namanya.

Marco melihat tulisan itu, mengerutkan keningnya dan menoleh menatap Ny. Suri.

Ny. Suri menghindari tatapan anak sulungnya yang sedingin kulkas dan pura-pura tidak melihatnya.

"aku tidak perduli, pindah !" Marco tetap tidak mengalah.

Jason juga dengan keras kepala tetap duduk di tempatnya, bahkan sekarang dia menyandarkan punggungnya dan menyilangkan kakinya.

Marco menarik kerah baju Jason

"Jason kita tukar tempat" sela Chloe.

Mendengar kakak iparnya yang meminta untuk pindah dengan patuh dia bertukar tempat duduk.

Namun Marco masih merasa tidak puas, dia memberi kode pada istrinya untuk bergeser ke kursi di sebelahnya lagi, tapi Chloe menarik menepuk kursi di sebelah kirinya dan berkata "jadilah baik dan jangan membuat ulah"

Marco masih berdiri dan menatap istrinya dengan keras kepala.

"kamu duduk atau aku pulang ?" ancam Chloe, dia berharap dengan ancaman itu suaminya akan menurut, namun jawaban yang di terima sungguh membuat dia bisa memuntahkan darah.

Dengan seringai Marco menjawab "oke, kita pulang saja"

Chloe melotot "jangan bercanda, aku sudah setengah hari di culik mama ke salon, sekarang dengan santai kamu ngajak pulang, rugi aku dandan cantik, duduk ! semua orang memperhatikan kita" Chloe bukan jenis orang yang suka menjadi pusat perhatian, jadi tingkah suaminya saat ini benar-benar membuatnya malu.

Akhirnya Marco menurut dan duduk di sebelah kiri istrinya.

Tak lama pembawa acara naik ke atas panggung dan memulai acara.

Sebagai pembuka seorang artis ibu kota yang dua tahun belakangan sedang naik daun. Wajah cantiknya, body bak biola, dan suaranya lembut menggetarkan jiwa. Dia bisa di gambarkan sebagai bidadari yang sempurna. Nama panggungnya Putri Dewi.

Ketika Putri Dewi naik ke atas panggung dan menyapa beberapa nafas tertahan, suaranya yang merdu mengalun.

Jason mencondongkan kepalanya ke arah kakak iparnya dan berbisik "dia adalah mantan kakak"

Chloe menatap biduan cantik di atas panggung dan mengagumi kecantikan dan talentanya. Tidak mengherankan kalau pria akan jatuh cinta padanya, karna dia adalah tipe ideal kekasih para pria.

Lalu Chloe melirik Marco ingin melihat reaksinya ketika melihat mantannya yang menurut Chloe adalah paling cantik di antara dua mantannya yang pernah bertemu dengannya. Namun sejak duduk sampai sekarang Marco menggenggam tangannya dan meliriknya sepanjang waktu.

Chloe menarik tangannya dari genggaman suaminya, tapi Marco menahannya, sekalu lagi Chloe menarik tangannya dan Marco berbisik di telinganya "kalau kamu menarik tanganmu lagi, aku tidak segan-segan menciummu"

Chloe melotot mendengar ancaman suaminya "apa yang kamu pikirkan ?" tanya Chloe sambil mengerutkan keningnya

"menciummu" jawab Marco tanpa mengalihkan mata dari bibir pink istrinya.

"serius, Marco bisakah kamu lebih mesum ?"

"memakanmu" mata Marco berpindah ke leher istrinya

"Marco" geram Chloe

"ayo kita pulang !" kata Marco sungguh-sungguh

Chloe memijat pelipisnya, apa yang salah dengan suaminya, memang dia terbiasa bertingkah mesum, tapi ini dia melakukannya di depan banyak orang.

"Marco apa kamu meminum sesuatu yang membuatmu makin tak tahu malu ? berhenti jadi cabul, 'omes'" kata Chloe sambil menarik tangannya dari genggaman orang cabul ini, tapi tetap tidak berhasil.

"apa itu 'omes' ?"

"otak mesum"

"hhmmm....." Marco bergumam "aku suka sebutan itu, mulai sekarang kamu boleh memanggilku 'omes'" lanjut Marco.

Mendengar jawaban suaminya Chloe hampir tersedak liurnya sendiri, sepertinya memang ada masalah serius dengan otak suaminya.

"sayang mengapa hari ini kamu mengabaikanku ?" tanya Marco dengan wajah melas.

"mengabaikan bagaimana ? bukankah tadi siang kita makan bersama ?"

"tapi setelah itu kamu pergi tanpa kabar"

"Marco jangan bertingkah seperti anak kecil, aku hanya ke salon dengan mama"

"jadi itu Ny. Suri lagi, lain kali kamu di larang bergaul dengannya" Chloe melongo "dia membawa pengaruh buruk padamu"

"pengaruh buruk bagaimana ?" Chloe bingung

"lihat semakin kamu bergaul dengannya kamu semakin cantik, apa lagi hari ini, banyak pria melirikmu, kamu tidak boleh tersenyum di depan orang lain, lesung pipimu hanya milikku" kata Marco tegas.

Ah....akhirnya Chloe paham, omong kosong yang di semburkan suaminya sejak tadi adalah karna dia cemburu.