Akhirnya acara hiburan berakhir dan di lanjutkan dengan makan malam di lantai tiga, Chloe menghela nafas lega.
Sepanjang acara berlangsung Chloe tidak bisa konsentrasi, dia bahkan tidak tahu apa yang terjadi di atas panggung, suaminya membuat ulah, tidak berhenti menganggunya hanya untuk menarik perhatiannya. Chloe merasa ingin menghajarnya.
Sekarang semua orang sudah mulai berjalan keluar dari aula, tapi Marco masih menahan Chloe di kursinya.
Setelah semua kursi kosong dan hanya tertinggal beberapa orang saja Chloe berdiri namun Marco menarik tangannya membuatnya terjatuh di pangkuannya, dan tanpa basa basi Marco langsung mencium istrinya seakan dunia akan berakhir.
Chloe membelalakkan matanya tanda protes. Tapi Marco mengabaikannya. Setelah puas Marco melepaskan bibir istrinya.
Begitu Marco melepaskan bibirnya Chloe langsung lompat dari pangkuan suaminya dan pergi dengan wajah merah antara malu dan marah.
Marco menyeringai puas, sejak tadi dia sudah berusaha sekuat tenaga menahan diri untuk tidak mencium istrinya, tentu saja sedikit kesempatan tidak akan dia lewatkan.
Pasangan ini tidak menyadari bahwa adegan yang mereka lakukan diawasi oleh sepasang mata cantik dari balik panggung. Pemilik sepasang mata cantik ini menatap mereka dengan mata penuh amarah dan dendam.
Chloe pergi ke lantai tiga tanpa menggunakan lift, dia menaiki tangga dengan marah.
Baru saja dia masuk di di aula, tangannya langsung di tarik oleh seseorang.
Saat mengenali orang yang menariknya Chloe mengayunkan kakinya tapi berhasil di hindari.
"apa yang kamu inginkan ?" tanya Chloe masih marah.
"hei.....ada apa denganmu ? kenapa kamu marah-marah, lihat kamu terlihat sangat cantik, tidak sesuai dengan wajah marahmu" Stefan tidak untuk tidak menggoda Chloe "hei...kenapa bibirmu bengkak ? apa yang terjadi di bawah ? apakah suamimu tidak sabar ingin melahapmu ?" bisik Stefan
Chloe melotot "kalian memang saudara, isi otak kalian sama" gerutu Chloe sambil berjalan meninggalkan Stefan, namun Stefan terus menempel padanya.
Natasya mengamati Chloe dan mencibir. Ternyata dia bukan hanya menggoda Marco dan seorang pengusaha tua, dia juga menggoda sepupu dan adik Marco. "ck.....ck.....ck.....gadis yang ambisius" decak Natasya "lihat saja nanti, aku akan mengeksposmu"
Natasya berdiri di dekat pintu masuk aula dan terus menatap pintu, saat melihat Marco masuk dia langsung bergegas menghampirinya.
"pak Marco saya punya sesuatu untuk anda"
Marco mengabaikan Natasya, bahkan melirik saja tidak.
"ini tentang Chloe" Marco langsung berhenti dan melihat Natasya acuh.
"apa hubunganmu dengannya ?" tanya Marco dingin.
"eh.....tidak ada, kami hanya beberapa kali bertemu
"berarti kamu tidak akrab dengannya" kata Marco sambil berbalik, tapi Natasya menahan tangannya.
"bapak lihat ini" Natasya menyerahkan ponselnya pada Marco.
Marco melihat video yang terputar di ponsel memang itu istrinya.
Marco mengambil ponsel dan melihat rekaman istrinya sedang menerima telpon di toilet, gambar di ambil dari belakang, jadi ekspresi Chloe terpantul dari cermin saat dia berbicara di telpon. Percakapan Chloe di telpon juga terdengar cukup jelas.
Setelah melihat isi video Marco mengembalikan ponsel pada Natasya dan bertanya "apa kompensasi yang kamu inginkan dengan menunjukkan ini padaku ?" Marco sudah terbiasa menghadapi orang-orang yang suka mencari muka seperti ini.
Mendengar pertanyaan yang di lontarkan Marco, Natasya menundukkan kepalanya malu-malu dan menjawab "saya tidak mengharapkan imbalan apa-apa, saya hanya ingin menyelamatkan bapak dari gadis licik seperti Chloe"
"oh.....kamu baik hati sekali" sindir Marco, pipi Natasya memerah karna malu. "lalu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya ? hanya menunjukkan ini padaku saja atau kamu punya rencana lain ?" dalam hati Marco berpikir kalau sampai wanita di depannya ini beranu membuat rencana untuk mencelakai istrinya dia akan menanggung akibatnya.
"en.....saya sudah menyelidiki bahwa tuan Margono yang di tipu oleh Chloe adalah seorang pengusaha yang sudah berumur, dan beliau hari ini juga di undang ke acara, bahkan beliau datang bersama istrinya, saya ingin membongkar kelicikan Chloe, supaya tidak ada lagi pria kaya baik-baik yang akan di tipu olehnya lagi, tadi saya juga melihat kalau dia juga merayu sepupu bapak pak Stefan"
"hhmmm....kamu kenal Stefan ?"
"tidak pak, saya tau kalau pak Stefan sepupy bapak dari rekan-rekan kerja"
"oh...." Marco mengangguk seakan-akan paham "oke kalau kamu ingin membongkar kedok Chloe aku akan temani"
Natasya tidak percaya dengan apa yang di dengarnya, Marco percaya padanya dan akan menemaninya membongkar kelicikan pacarnya.
💞💞💞💞💞
Chloe menyangga piring berisi makanan pencuci mulut dan Stefan terus menganggunya, merebut setiap kue yang akan dia gigit. Karna sebal Chloe meraih tangan Stefan meletakkan piring di tangannya dan meninggalkannya.
Stefan terkekeh dengan kepergian Chloe.
Chloe mengambil piring baru dan mengisinya dengan beberapa makanan dan berjalan ke arah nenek Margono yang sedang mengobrol dengan Ny. Suri.
"lihat gadis kecil Chloe tampil cantik sekali hari ini" puji nenek Margono begitu melihat Chloe mendekati mereka
"ibu benar, bukankah dia terlihat seperti gadis remaja ? siapa yang menyangka kalau umurnya sudah hampir kepala tiga" tambah Ny. Suri.
"saya berterimakasih dia mendapatkan mama mertua sepertimu" kata nenek Margono tulus dengan mata berkaca-kaca
"saya juga bersyukur dia adalah wanita yang di nikahi Marco, saya seperti mendapatkan anak gadis yang telah saya idam-idamkan" ekspresi bahagia tergambar jelas di wajah cantik Ny. Suri.
Chloe berjalan makin dekat dan melihat kedua wanita itu menatapnya dengan bahagia.
"apakah kalian sangat mengagumi kecantikanku sampai tidak bisa mengalihkan pandangan dariku ?" goda Chloe dengan tingkah centil.
Kedua wanita beda generasi itu mengangguk dan tersenyum setuju.
"gadis kecil kamu terlihat sangat menawan, lihat banyak pria yang melirikmu" goda nenek Margono.
"ah...Ny. Margono terlalu menyanjung saya, tapi saya akan lebih berterimakasih kalau ada beberapa juta yang di transfer ke rekening saya"
"ck...ck....ck....lihat matamu penuh dengan gambar uang, apa kamu tidak di beri uang saku oleh suamimu sampai kamu harus merampok orang lain ?" kata nenek Margono jijik
"bah...suami saya tidak pernah memberikan sepeser uang pun pada saya, bahkan saya harus bekerja sebagai barista dan dia masih menyuruh saya bekerja untuknya tanpa gaji, untuk ke salon dan baju pesta ini pun saya harus mengandalkan mertua saya" kata Chloe dengan wajah memelas, orang yang melihat ekspresinya saat ini tentu akan percaya dan kasihan padanya.
"oh gadis baik...jangan sedih....." Ny. Suri menepuk punggung Chloe untuk menghibur, dia memutuskan untuk bergabung dalam drama nenek dan cucu ini.
"hhmmm.....maaf boleh saya ikut bergabung ?" tiba-tiba Natasya muncul entah dari mana untuk memeriahkan suasana.
"oh....Natasya....ayo silakan bergabung dengan kami" kata Ny. Suri bahagia
Natasya tersenyum dia mengulurkan tangan menyalami Ny. Suri dan mengulurkan tangan pada nenek Margono "Hallo Ny. Margono kenalkan saya Natasya, saya salah satu manager pak Marco"
Nenek Margono menerima uluran tangan Natasya dan tersenyum "Hallo....."
Chloe melirik Marco yang berdiri di belakang Natasya dengan senyum licik.
"saya senang bisa kenal Ny. Margono, ketika saya membaca biografi tuan Margono saya sangat kagum, karna sebagai seorang pengusaha sukses beliau memiliki hubungan keluarga yang harmonis, jarang ada pengusaha yang bisa setia sama pasangannya setelah bertemu daun muda, tapi sebagaian besar daun muda mengejar pengusaha sukses hanya untuk mengeruk hartanya" kata Natasya panjang lebar sambil melirik Chloe.
Ny. Suri dan nenek Margono saling pandang, tidak mengerti dan tidak bisa menebak apa niat sebenarnya Natasya mendekati mereka.
Ny. Suri menatap putranya seakan bertanya "apa maksudnya ?" karna tadi Natasya menghampiri mereka bersama Marco.
Marco menangkap mata Ny. Suri dan mengangkat kedua bahunya.
"Ny. Margono saya tidak bermaksud menyinggung anda dan tidak menyembunyikan niat apa pun, saya hanya ingin menyelamatkan keluarga anda dari seorang penipu, saya punya sebuah Video yang tidak sengaja saya rekam sebagai bukti, silakan lihat" Natasya menyerahkan ponselnya pada nenek Margono.
Dengan tatapan bingung nenek Margono menerima ponsel Natasya dan memutar video yang di maksud.
Saat mendengar suara di dalam video Chloe berusaha menebak siapa yang di rekam Natasya, suaranya terdengar familiar. Namun saat dia mendengar isi obrolan Chloe menjadi panik dan berusaha merebut ponsel, tapi Marco meraih tangannya dan menahannya.
"Nyonya Margono yang cantik dan baik hati, jangan percaya dengan isi video itu, saya bisa menjelaskan, itu hanya main-main" kata Chloe mencoba menghalangi nenek Margono menyelesaikan menonton video tersebut, karna dia ingat bahwa di akhir percakapan dia menyebutkan tentang taruhan, bisa gawat kalau nenek mendengar dia di jadikan bahan taruhan.
Tapi nenek Margono mengenal cucunya dengan baik, semakin dia berusaha menyembunyikan sesuatu berarti ada sesuatu yang salah. Jadi nenek Margono mengabaikan permintaan Chloe dan melanjutkan menonton video.
Chloe mengedarkan pandangan dengan cemas, mencari keberadaan kakek Margono, dengan harapan kakek Margono bisa menyelamatkan mereka berdua.
Tapi sebelum Chloe berhasil menemukannya, nenek Margono telah selesai menonton video tersebut, beliau mengembalikan ponsel Natasya dan mengucapkan terimakasih, lalu tatapan dinginnya beralih pada Chloe yang sudah mengkerut ketakutan.
"bagus, kalian berani melakukan itu di belakangku, jadi bagaimana kamu menjelaskan itu ?" kata-kata nenek Margono dingin dan mengintimidasi.
Chloe bersembunyi di belakang punggung suaminya, tidak berani menatap nenek Margono, dia hanya berani mengintip dari balik punggung suaminya.
Natasya menatap Chloe penuh ejekan 'heh.....itulah karma bagi gadis serakah, lihat saja Marco akan mencampakkanmu dan berterimakasih padaku' batin Natasya. Jejak kemenangan dan kepuasan tergambar di matanya.