"Gimana penampilan gue? Udah spektakuler nggak, nih?" kata Meta sebelum ia benar-benar turun dari mobil.
Malam ini dia diantar oleh Kinan, sebab Kinan benar-benar tidak yakin kalau Meta sampai benar-benar menyewa sebuah mobil hanya karena tidak ingin dijelekkan oleh Almira. Terlebih, Kinan benar-benar kesal, seharusnya Meta tinggal membawa Yoga maka semuanya akan beres. Tapi sahabatnya itu, lebih suka memilih jalur terjal, dan berliku untuk mencapai tujuannya itu.
"Udah, udah... elo udah kayak ondel-ondel yang naik odong-odong," jawab Kinan sekenanya.
"Gue serius, Kinan!" dengus Meta. "Oh ya, gaun ini elo dapet dari mana? Elo nggak nypolong atau ngerampok bank, kan?" selidik Meta lagi.
Bagaimana dia tidak curiga, setibanya ia di kontrakan. Tepat di ranjang Kinan sudah tersedia gaun cantik, lengkap dengan tas, dan sepatunya.
"Oh, itu... ehm... milik gue," jawab Kinan sambil matanya terus mencari-cari sesuatu.