Malam ini agaknya Meta tak bisa tidur. Dia hanya bisa duduk di tepi ranjang milik Kinan dalam diam. Sambil memandang langit malam yang penuh dengan bintang, sisi kanan jendela Kinan tampak dengan megah ribuan lampu-lampu dari gedung pencakar langit kota Jakarta. Sementara di sisi kiri adalah biang lala besar milik salah satu dari tempat wisata. Lagi, Meta kembali memandang jendela luar, kemudian melihat jarum jam dinding di atas pintu kamar Kinan. Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, dan sampai detik ini matanya belum terpejam. Padahal, besok ia harus berangkat ke kantor pagi-pagi, karena ada beberpa berkas penting yang harus disiapkan.
Dia kemudian berdiri, melangkah menuju sofa krem yang berada di sisi kiri kamar Kinan, bersandar lemari berwarna biru milik Kinan, sambil memeluk boneka babi Meta kembali mendengus.