"Lo itu berengsek, Bi! Elo tahu akibat dari perbuatan elo, hah? Hidup gue hancur, Bi. Dan semua itu karena elo!"
Meta berjalan cepat, saat mendengar dari ujung matanya Kinan, dan Fabian tampak berdiri tepat di luar pintu masuk perusahaan. Suasana di sana cukup tegang, Kinan yang sedari tadi menunjuk-nunjuk wajah Fabian, dan Fabian yang tampak emosi dengan apa yang dilakukan oleh Kinan.
"Gue udah minta maaf. Jadi, nggak usah lo bahas-bahas ini lagi!"
"Hah, apa lo bilang, nggak usah bahas? Glen mutusin gue, dan gue nggak jadi nikah ama dia semua karena elo, dan lo bilang nggak usah bahas lagi? Enak banget, ya, lo!" teriak Kinan lagi, mendorong tubuh Fabian sampai cowok itu mundur ke belakang.
"Gue nggak peduli! Itu urusan lo ama Glen, bukan gue!"
"Berengsek lo, Bi. Lo udah ngancurin idup gue dan lo lepas tangan gitu aja. Berengsek, lo!"