Ini adalah hari ke empat Ningrum ada di rumah, dia sama sekali enggan keluar dari kamar. Meski kata Rianti kondisinya jauh lebih baik dari hari sebelumnya, namun tetap saja melihat pemandangan sosok itu tengah melamun di balik jendela kamar benar-benar membuatku risau. Di usianya ini, bukanlah hal yang wajar jika dia harus berduka, di usianya ini bukanlah waktunya untuk dia memikul beban mengerikan ini. Seharusnya yang ia tahu hanyalah bersekolah, kemudian bermain, dan menghabiskan sisa setiap harinya dengan bahagia bersama dengan keluarganya tercinta.
Kuhelakan napas beratku sebelum kuketuk pintu kamar itu dengan pelan. Rianti sudah pergi ke rumah Manis bersama dengan Biung, dan beberapa abdi dalem lainnya. Membuat suasana rumah menjadi sepi. Yang berada di balai ini mungkin hanya aku dan Ningrum, sementara abdi dalem yang tersisa, sibuk membersihkan atau melakukan kegiatan mereka di balai lainnya.