Minto diam, tapi aku yakin, lewat tatapannya yang busuk itu, tersimpan banyak amarah di sana. Dia membenciku, oleh sebab itu dia ingin sekali untuk mengulitiku, mungkin. Tapi aku ndhak peduli, persetan dengan siapa? Toh, di mataku dia ndhak ubahnya seorang laki-laki mata keranjang yang ingin menjebak seorang perempuan demi hasrat berahinya. Dengan dalih, jika dia memiliki banyak harta, dan pasti harta itu akan membuat semua perempuan bahagia. Bangsat!