Kurang ajar benar adik perempuanku satu itu. Kenapa bisa, kalau dia jauh aku rindu. Tapi kalau dekat menyebalkan seperti ini. Bagaimana bisa, dia menuduh kangmasnya meraba-raba perempuan? Dasar, ndhak sopan! Terlebih, perempuan itu adalah Ningrum?!
"Kamu—"
"Oke, cukup... cukup!" katanya, seolah melarangku untuk berbicara. "Kangmas ditunggu Romo, dan Biung di ruang kerja Romo. Setelah itu sarapan." setelah mengatakan itu, Rianti langsung pergi. Membuatku pelan-pelan turun dari dipan untuk menemui orangtuaku.
Ada apa? Aku langsung terduduk mendengar kata Rianti jika Romo ingin menemuiku. Kehela napasku yang mendadak berat.
Aku benar-benar penasaran kenapa Romo, dan Biung ingin bertemu denganku. Apakah ini ada kaitannya dengan rapat desa yang akan diadakan nanti siang?