Malam ini, lurah berkunjung ke tempatku. Ndhak tahu kenapa, tumben benar dia ada di sini. Biasanya, dia berkunjung untuk membicarakan hal-hal penting dengan Romo. Tapi kali ini, tujuannya adalah aku. Aku yang baru saja pulang dari rumah Manis pun masuk, melihatnya berdiri karena menangkap sosokku, bersamaan dengan Romo Nathan, yang kini tampak sibuk dengan korannya. Kemudian, Bulik Sari pun datang, sambil membawa tiga cangkir kopi, kemudian ia taruh di atas meja, membuatku ndhak jadi beranjak dari sana, kemudian mendekat ke arah lurah itu.
Aku duduk menemaninya minum kopi yang baru saja Bulik Sari sajikan di meja, sementara salah satu tangan kanannya duduk dengan patuh di sampingnya. Bercakap-cakap sebentar dengan Paklik Sobirin sebelum fokusnya kembali kepadaku. Sementara aku, memilih diam, memilah-milah beberapa rokok yang ia bawa untukku nikmati.