Chereads / Sagitarius Girl / Chapter 13 - Chapter 10. Konklusi Pertarungan dan Pertemuan Tidak Biasa (Part 2)

Chapter 13 - Chapter 10. Konklusi Pertarungan dan Pertemuan Tidak Biasa (Part 2)

[Hyperdimension] memang penuh kehampaan. Tidak ada warna apapun kecuali putih. Hewan, manusia maupun tumbuhan tidak tumbuh di sini. Bagi Keeper Timeline, ruangan ini mirip seperti penjara. Ditambah waktu apabila di dalam sana. Cocok bagi orang-orang yang mendapatkan kekecewaan atau putus asa di dunia nyata.

Ketiga orang sedang bertarung sengit. Antara senjata melawan tidak menggunakan senjata. Goro Tsukishima terus mengayunkan kapaknya tanpa henti. Begitu juga dengan Sakurachi. Mereka berdua terus menekan laki-laki bertopeng badut. Dia di balik serangan dadakan dan menargetkan korban hingga tidak sadarkan diri. Untuk saat ini, keduanya tidak tahu motif apa yang digunakan olehnya. Tapi tetap saja meningkatkan kewaspadaan.

"Apa segini saja kemampuan kalian, Keeper Timeline?" katanya bernada sindiran.

Sakurachi berdecih kesal. Tidak menyangka pertarungan di [Hyperdimension] benar-benar hampa. Bagi Goro, hal itu sudah biasa karena terbiasa diisolasi oleh Gufron. Tapi berbeda dengan Sakurachi. Dia belum terbiasa karena baru bergabung akhir-akhir ini. Oleh sebab itulah gadis berambut merah muda mencoba beradapatasi dengan medan baru.

Gada miliknya diayunkan cepat. Lalu mengarahkan pukulan ke laki-laki bertopeng badut. Tapi dia berhasil menghindarinya. Kedua telapak tangan ditepuk, mengeluarkan ratusan kartu emas. Sakurachi melirik pergerakan kartu. Goro mengayunkan kapak besar ke bagian leher. Tapi ditepis mudah.

Ratusan kartu menghampiri mereka. Sakurachi menggunakan kepala di pinggangnya. Sinar matahari menyilaukan mata laki-laki bertopeng badut. Goro melihat itu sebagai kesempatan.

"Aku sudah memprediksi pergerakanmu, Goro Tsukishima," ucapnya bernada santai.

Goro terkejut dengan perkataannya. Kapaknya berhasil mengenai leher samping kanan. Tapi berhasil dihentikan. Malahan, dia mematahkan tongkat pada bagian kapak hingga terbelah jadi dua. Goro ternganga melihatnya. Saat itulah dia bergumam sesuatu. Tiba-tiba ratusan kartu berubah wujud menjadi sebuah tombak emas tajam. Sakurachi mundur diiringi Goro.

Tombak emas meluncur ke arah mereka berdua. Goro yang tidak memiliki senjata apapun, menggunakan kemampuan reflex menghindari sebisa mungkin. Sakurachi mengayunkan gada miliknya.

Namun laki-laki bertopeng badut meninju gada tersebut hingga melayang di udara. Sakurachi berdecih kesal. Dia melangkah maju ke depan. Menyerang balik tanpa menggunakan gada miliknya. Laki-laki bertopeng badut menangkis serangan Sakurachi. Seketika sebuah portal terbuka kembali. Sakurachi dan Goro terkejut dengan muncul Gufron tiba-tiba.

"Hoo … sudah lama tidak bertemu Gufron,"

"Seperti biasa kau selalu berbuat keonaran …"

Mereka berdua terkejut dengan nama yang disebutkan oleh Gufron. Laki-laki bertopeng badut membuka topengnya. Betapa terkejutnya mereka melihat wajahnya. Sayangnya, hanya sekilas dia tunjukkan kepada Sakurachi dan Goro Tsukishima.

"Kenapa kau mengkhianati kami?"

Laki-laki bertopeng badut menyeringai. Tangan kanan menjentikkan jari. Membuka portal seperti Gufron lakukan.

"Sampai jumpa lagi, kawan lama. Kuharap kalian tidak mengganggu rencanaku,"

"Tidak akan kok," ucap Gufron tersenyum.

Langkah kaki laki-laki bertopeng badut berhenti di tengah jalan. Dia menoleh ke arah Gufron.

"Kenapa begitu?"

Gufron merangkul Sakurachi dan Goro Tsukishima. Menyeringai senyuman penuh misterius. Membuat laki-laki bertopeng badut memasang muka datar sekaligus berpikir. Dia pasti merencanakan sesuatu terhadapnya. Tapi tidak tahu rencana atau skema apa yang digunakan.

"Kau akan mengerti begitu menghadapi Aisyah dan kawan-kawan,"

Hanya kalimat itulah laki-laki bertopeng badut memasang muka cemberut di balik topeng. Dia pergi begitu saja, memikirkan sebuah rencana supaya menggagalkan skema Gufron.