Chereads / Sagitarius Girl / Chapter 15 - Chapter 11. Berbaikan (Part 2)

Chapter 15 - Chapter 11. Berbaikan (Part 2)

Keesokan harinya, Fanesya dan Aisyah saling bertemu. Mereka berbincang di kantin. Semua orang yang melihat keakraban keduanya perlahan menjaga jarak. Aisyah melihat Rachel untuk menyapa. Tapi diabaikan olehnya. Karena gadis berhijab tidak terima, langsung mencengkram bahu Rachel.

"Aku barusan menyapa. Tapi kenapa kok diabaikan?"

"Lepaskan aku!" Rachel mencoba melepaskan diri.

"Atau aku akan membongkar rahasia memalukanmu bersama teman-temanmu di depan mereka. Saat kita sedang—" ancaman Aisyah belum selesai bicara, langsung dibungkam mulut oleh Rachel.

Sikap barusan tidak mencerminkan seorang muslimah. Malahan, Rachel dan teman-temannya merasa ketakutan dengan ancaman tersebut. Fanesya hanya tidak bisa menahan tertawa. Sampai-sampai memukul meja berkali-kali.

"Baiklah, Baiklah! Aku minta maaf! Katakan apa maumu? Mau kami minta maaf atau bagaimana?"

"Aku cuma berharap satu saja," Aisyah mimiknya berubah serius.

"Florensia adalah temanku. Tapi yang jadi permasalahannya adalah silsilah keluarganya dia. Bagaimana cara menyebarkan aliran Templar Knight di Indonesia dan siapa nenek moyangnya. Itu yang jadi pertanyaanku selama ini,"

"Jadi kau menyadarinya ya?" tanya Rachel.

"Bukan kau saja. Fanesya juga sama sepertiku. Hanya … aku membutuhkan bantuanmu sebagai seorang teman. Karena … kau dan temanmu tidak bisa tergantikan," katanya membungkukkan badan.

Ditambah Aisyah sedikit menunjukkan kemampuan sihirnya kepada Rachel. Memang mereka sudah mengetahuinya saat menghadapi Florensia. Tapi tidak menyangka bahwa itu beneran anda. Api, air, tanah dan angin. Semua dikuasai olehnya.

Telapak tangan setiap waktu berubah dengan sendirinya. Ekspresi Rachel ketakutan. Begitu juga dengan teman-temannya. Tapi melihat ketulusan Aisyah untuk berteman dengannya, seketika merasa sedikit lega. Bahwa Aisyah tidak berubah sedikit pun.

Rachel menghampirinya. Memeluk lebih erat dengan bahu melorot lemas. Bau rambut Aisyah begitu harum.

"Kurasa berteman denganmu tidak buruk amat,"

"Apa maksudmu?" Aisyah memasang muka cemberut.

Semua orang tertawa mendengarnya. Termasuk Fanesya sendiri. Tapi senyumannya menghilang ketika bertemu dengan Florensia. Dia menggandeng tangan Aisyah dan Fanesya. Lalu berbisik ke telinga Rachel.

"Jika kau ingin serius berteman dengannya, lebih baik jangan di sekolah. …. Orang itu akan membunuhmu,"

Rachel terkejut dengan perkataannya. Dia menengok teman-temannya untuk pergi. Membiarkan mereka bertiga berbincang. Raut wajah Rachel pucat mendengar perkataannya. Jika dikatakan Florensia benar, maka satu persatu mulai terkuak. Oleh sebab itulah, dia akan mulai menyelidikinya.

"Aku harus segera menghindar dari Aisyah dulu. Berbahaya jika nyawanya diincar oleh orang itu," gumamnya dalam hati.

Rachel melirik orang tersebut. Senyuman misterius mengambang di bibirnya. Rachel menduga dirinya akan diincar bersama Fanesya dan Florensia. Bibir gadis itu berdecih. Lalu pergi meninggalkan kerumuman halaman sekolah.