Tian-tian mengerakkan tangan nya ke dada Luhan dan mendorong nya pelan " Aku.. aku.. aku…" Semua orang menatap Tian-tian dengan penuh perhatian " Aku belum gosok gigi" Tian-tiang langsung memalingkan kepala nya ke sisi kiri dan memejamkan mata nya dengan erat, tangan nya masih di dada Luhan , membuat jarak kecil antara mereka
" PFFTTT…" Luhan menahan tawa nya.., alasan itu membuat isi perut nya tergelitik geli. Ia mulai tertawa kecil, wajah nya memerah karena tawa tersebut, setelah mengambil nafas panjang…, Luhan memegang dagu Tian-tian kearah nya…, dengan sangat cepat.. ia menempelkan lembut bibir nya ke bibir Tian-tian yang mungil.
Wajah Tian-tian berpaling ke hadapan Luhan, dan mata nya membelalak besar ketika sesuatu yang lembut terasa di bibirnya, tindakan itu sangat cepat.. hingga ia tidak sempat melakukan perlawanan… sangkin cepat nya.. ia tidak tahu apa yang sedang terjadi..
Luhan mengeratkan pelukan nya.., bibir nya bergerak lembut di bawah sana.. sangat pelan dan lembut.. , jantung nya mulai berdetak dengan sangat cepat.. entah itu karena naluri lelaki nya.. atau.. ada perasaan lain di sana.., aku tahu… ini sebenar nya ini salah.. tapi….
Jantung ku berdetak dengan sangat cepat.., nafas ku tersenggal-sengal.., hembusan nafas nya terasa di bibir ku…, gerakan bibir nya semakin lama semakin cepat…, lembut… basah…, ada perasaan memburu di dalam diri ku…, Perlahan Tian-tian memejamkan mata nya.. menikmati permainan bibir Luhan, perlahan Luhan menghisap bibir bawah Tian-tian…, tangan Tian-tian meremas kecil baju Luhan. Mereka berdua menikmati sensasi ciuman tersebut..
" Ah… seperti nya kalian terlalu menikmati nya..."
Suara tersebut menyadarkan mereka berdua, dan serentak membuka mata mereka.. menghentikan aktivitas mereka…, perlahan gerakan bibir itu lenyap…., menjauh sedikit demi sedikit.. dan menyisakan rasa keinginan untuk merasakan lebih dari itu…, nafas mereka berdua memburu…
"Sebenar nya.. itu tidak termasuk uji materi dari kami.., kami hanya ingin melihat kemesraan kalian berdua saja" Tawa mereka berdua…
" Hah?" Tian-tian terkaget.., ia sampai tidak dapat berkata apapun lagi..
Rasa bersalah langsung menyerang Luhan ketika mendengar perkataan mereka berdua.., ia benar-benar mengkhianati Xian-xian.. karena bukan hanya melakukan nya.. tetapi juga menikmati nya.., ia bahkan hampir hilang kesadaran.., jantung nya masih berdegup kencang
Muka Tian-tian memerah.., ia merasa sangat malu.. hingga tidak berani menatap Luhan.., karena dia juga menikmati nya.., itu membuat nya merasa amat-amat memalukan.., wajah dan kepala nya terasa sangat panas karena hal itu.., apa yang di pikirkan nya? Apa dia menyadari jika aku menikmati nya?
" Mari kita mulai pertanyaan pertama.. , ceritakan di mana kalian bertemu?"
Luhan dan Tian-tian saling menatap dan menganggukan kepala satu sama lain dan mulai membuka mulut mereka " Bar" jawab Tian-tian yang yakin dengan gaya hidup Luhan dan secara serempak Luhan mengatakan " Airport"
Kedua penguji tersebut saling menatap , begitu juga dengan Luhan dan Tian-tian " Yang mana yang benar… "
" Secara resmi kami bertemu di airport.., secara tidak resmi kami bertemu di bar.., maksud ku.. . kami bertemu tidak sengaja di airport .. kami belum kenal satu sama lain, dan kami bertemu lagi di bar.. dan di sana kami mulai tertarik satu sama lain" Tian-tian hanya diam dan mengangguk kan kepala berkali-kali setuju dengan Luhan
" Ah.. baiklah kami seperti nya mengerti…, apa warna favorit satu sama lain…"
Otak Luhan kembali berputar , mengingat kertas yang ia pegang dulu…, ingatan nya yang fotogenik.. benar-benar membantu nya untuk mengingat warna favorite Tian-tian.
Tian-tian menatap Luhan dengan cemas.., ia sama sekali tidak tahu apapun tentang lelaki ini.., ia berharap Luhan dapat menolong nya.., apa warna favorit nya…? Ayo kita pikirkan sesuatu yang bisa untuk di jawab.., baju yang bisa ia kenakan selalu bewarna gelap.. hanya sesekali pakaian rumah nya bewarna putih.., warna jam tangan nya pun gelap, kaos kaki yang ia gunakan juga bernada sama
" Hitam…" Jawab Tian-tian
" Biru " Jawab Luhan