Chereads / Shitty World & Heroes / Chapter 4 - Chapter 03 : Great United Nation & Great Association

Chapter 4 - Chapter 03 : Great United Nation & Great Association

Pulau Garena terletak di antara Pulau Kalimantan dan Jawa. Ia muncul karena distorsi yang disebabkan perpaduan dua dunia. Pulau ini memiliki kondisi yang paling ideal untuk diadakannya sebuah pertemuan antara perwakilan Bumi dan Elysium.

Berikut ini beberapa alasan mengapa pulau Garena yang dijadikan tempat Pertemuan tingkat tinggi :

Pulau Garena terletak di wilayah independen yang tidak dikuasai oleh pihak Pimpinan GUN

Pulau tersebut memiliki tingkat keamanan yang baik karena terisolir oleh dampak distorsi sehingga tidak bisa diserang dari luar pulau

Pulau tersebut memiliki kondisi alam yang sesuai untuk kedua pihak

Pulau tersebut dihuni oleh ras Leaveland, ras yang memiliki tato unik seluruh tubuhnya. Dikabarkan mereka memiliki kekuatan sangat unik yang bisa mengubah keseimbangan alam di Earsyia.

Di pulau ini hanya ada satu bangunan utama yakni Grand Hall Center. Bangunan ini telah ada tanpa diketahui siapa yang telah membangunnya bahkan oleh ras Leaveland sekalipun. Terlihat begitu alami seolah bagian dari alam ini sendiri. Grand Hall Center memiliki teknologi yang masih tidak diketahui. Begitu juga dengan bahasa yang tertera di teknologi tersebut. Hanya ras Leaveland sajalah yang bisa menerjemahkannya.

Hari ini tepatnya 23 Desember 2746 SK, pertemuan tingkat tinggi Great United Nation (GUN), akan digelar.

~000~

Pesisir pantai Pulau Garena dipenuhi oleh Discord Ship. Discord Ship merupakan alat transportasi khusus yang diperbolehkan untuk berlabuh di sini. Bentuknya seperti kapal laut namun bisa terbang tanpa menggunakan mesin. Alat transportasi yang serupa biasa disebut sebagai skyship. Untuk ukurannya mungkin sebesar kapal titanic yang pernah dibuat. Sementara corak Discord Ship tersebut sangat mirip dengan tato yang melekat di kulit para Leaveland.

Sebagai pengemudi dari Discord Ship sendiri adalah mereka yang berasal dari ras Leaveland. Sementara ras yang lain baik dari bumi maupun Elysium tidak akan mampu melakukannya.

5 buah Discord Ship yang telah berlabuh itu membukakan pintu dari bagian sisi kanannya. Kemudian muncul anak – anak tangga yang berwarna kebiruan yang menghubungkan skyship dengan pantai tersebut. Beranjaklah mereka keluar, para perwakilan dari seluruh negeri di Earsyia. Mereka pun bergerak menuju ke sebuah tempat yang lantainya terbuat dari batu berwarna kebiruan. Ini adalah tata krama bagi mereka yang hendak masuk ke pulau Garena.

Di antara mereka tidak ada terlihat tegur sapa. Mereka hanya diam dan menunggu datangnya pemandu.

"Lagi – lagi kita harus melakukan hal ini? Apa tidak sebaiknya kita ganti saja?" ujar salah seorang yang berpakaian hitam berdasi.

Ucapan ini ternyata didengar oleh Great Elzardian, pemimpian kerajaan Elzardian.

"Adat ini harus tetap dilaksanakan walau dunia retak sekalipun." Ia melirik lelaki itu dengan tatapannya yang karismatik.

"Heh …Aku rasa tidak perlu sampai segitunya. Elzar," balas pria tersebut.

"Hoi! Jaga bicara Tuan terhadap Yang Mulia Great Elzardian—" Salah seorang pengawal dari Great Elzardian protes.

"Sudahlah, Niel. Manusia memang makhluk yang sombong dari zaman ke zaman." Perkataan Great Elzardian membungkam mulut pengawalnya tersebut.

Sementara El Marica, pria yang memakai jas hitam berdasi itu, tertawa kecil.

"El Marica!" cetus lelaki yang ada di depan El Marica "Bisa tidak kau jaga sopan santunmu? Dunia bukan mainan anak kecil."

Perkataan lelaki itu membuat El Marica terperanjat.

"Y-Ya. Tuan Robert."

Ia tidak bisa membalas ucapan Robert Zing Guan. Robert merupakan pemimpin dari Republic of America Continent. Merupakan negara terbesar di Earsyia. Rumornya, bahwa ia memiliki senjata pemusnah masal yang dapat menghancurkan negara kecil dengan sekali serangan.

Tak berapa lama, seseorang muncul dari depan mereka. Lelaki itu memakai baju serba putih dengan rambut yang terkepang. Tato yang ada di tubuh dan wajahnya itu menandakan ia seorang Leaveland. Pria itu kemudian berhenti di depan mereka.

"Namaku adalah Terse. Karena semua perwakilan sudah berkumpul, maka kita akan langsung menuju Grand Hall Center. Diharapkan semuanya memijak batu biru ini."

Semua perwakilan mengikuti instruksi darinya. Kemudian ia menghentakkan kakinya dua kali. Tiba tiba saja batu itu bergetar dan bergerak. Semua perwakilan terkejut.

"Lagi – lagi metode pengantaran yang lain ya, Terse?" Robert mengelus – elus kumisnya.

"Ini semua agar Anda sekalian tidak pernah bosan, Tuan Robert Zing Guan," jelasnya sembari tersenyum. "Baiklah akan saya tambah kecepatannya."

Kemudian ia menempelkan kedua telapak tangannya. Seketika aura kebiruan menyelimuti Terse dan semua perwakilan. Seolah memiliki mesin jet, batu biru itu bergerak sangat kencang. Membuat baju mereka bergoyang keras sekali. Tampak sekali kalau mereka semua takjub dengan hal ini.

Namun ada dua orang yang tetap memasang wajah datar. Yang pertama adalah perwakilan dari Elf Forest, Raiza Cla Selvi. Dan yang kedua adalah Getter, perwakilan dari Wizard Island. Seolah mereka sedang memikirkan sesuatu yang sangat krusial.

Alat transportasi tersebut mengantarkan mereka langsung menuju ruangan pertemuan. Seolah seperti lift, yang mengangkat mereka dari lantai terbawah menuju lantai teratas.

Di sekeliling mereka telah tersedia kursi yang tersusun melingkar. Masing masing sudah diberi tanda di mana perwakilan dapat duduk. Ada lima belas kursi yang tersedia. Enam kursi disediakan untuk perwakilan Bumi dan enam kursi untuk perwakilan Elysium. Satu kursi untuk Pimpinan Leaveland, Grandorus. Satu kursi untuk Pusat Penelitian Dunia (World Research Center) dan satu kursi lagi untuk perwakilan Great Association.

Setelah semuanya duduk di kursi yang telah disediakan khusus untuk setiap perwakilan. Begitu pula para asisten atau pengawal duduk tepat di belakang pimpinannya masing – masing. Grandorus berdiri dan mengangkat kedua tangannya.

"Wahai para perwakilan Earsyia. Di sinilah keseimbangan dunia akan ditentukan oleh keputusan kalian. Aku, Grandorus, akan menjadi hakim sekaligus saksi dalam pertemuan tingkat tinggi kali ini," ujarnya.

Sebuah cahaya muncul di dalam kepalan tangan kanan Grandorus. Yang secara perlahan membentuk sebuah palu yang bermotifkan timbangan di kedua sisinya.

"Dengan ini, Pertemuan Tingkat Tinggi Great United Nation, akan dilaksanakan." Grandorus pun memukul palu tersebut ke mejanya.

Seketika itu seluruh ruangan diselimuti cahaya yang menyilaukan. Tidak satu pun yang tahu apa yang sedang terjadi. Saat membuka mata, mereka seolah berada di tempat yang sangat asing.

Grandorus tersenyum dan berteriak, "Selamat datang di Reir Judgement!"

~000~

Aku hanya bisa terkagum melihat bangunan yang terlihat begitu sci-fi. Saat memasukinya, aku mengira ini hanya akan menjadi bangunan yang sama seperti di kotaku. Namun, ini benar – benar tak ada tandingannya.

Untuk bisa pergi ke Great Association, biasanya para orang kaya bisa melakukan perjalanan hanya lima menit menggunakan Jetpit. Sebuah kendaraan berbentuk peluru yang mampu menempuh jarak 3000 km dalam waktu dua menit. Jetpit sendiri dikembangkan oleh kedua ilmuan dari bumi dan Elysium. Dengan bantuan sihir dan Essence Stone.

Namun bagi seorang job-hunter, diperlukan waktu berhari – hari untuk bisa sampai. Dengan sedikit sokongan dana dari Alisha, membuatku mampu untuk naik angkutan umum untuk bisa tiba di sana.

Dari depan gerbangnya, telah disediakan lantai yang berjalan secara sistematis. Kita hanya tinggal berdiri dan melihat ke arah mana kita tuju. Selain teknologinya yang canggih, para gadis di sini juga seksi – seksi. Mantab!

Di dalam gedung utama, penampakan yang terlihat seperti kota dalam ruangan ketimbang sebuah perkantoran. Gile bener. Berapa banyak anggaran yang mereka gunakan untuk membangun ini semua. Seandainya dana itu dialokasikan untuk seorang penganggu—maksudku, seorang job-hunter sepertiku, pastilah hidup di dunia ini tidak begitu membuat frustasi.

Dengan kepala yang dipenuhi angan – angan, aku hanya bisa terus melanjutkan perjalanan menuju alamat yang telah tertera pada kertas yang kupegang. Sembari melihat peta yang diberikan oleh gadis resepsionis, aku mencari letak kantor administrasi awal.

"Kamu ingin mencari ruang administrasi awal, ya?" Suara itu mengejutkanku.

Aku menoleh ke belakang. Ada sesosok gadis berambut pirang dengan pakaian training berwarna kuning. Wajahnya benar – benar cantik.

Aku hanya bisa mengangguk karena terpesona olehnya.

"Kalau begitu kita satu tujuan. Mari ikut denganku," ujarnya sambil memegang tanganku. Walau ia memakai sarung tangan, namun untuk pertama kalinya hal ini bisa kurasakan.

Kami pun berlari di dalam bangunan yang seperti labirin ini.

Tapi kalau bersama wanita secantik ini pasti, hidupku benar – benar menyenangkan.

Tunggu dulu. Kenapa ia pergi ke ruang administrasi awal? Ataukah ia juga senasib sepertiku. Ataukah?

Hadeh. Memikirkan hal – hal semacam itu membuatku tersipu malu sendiri.

Setibanya di ruangan tersebut, aku hanya diberi semacam ID Card. Tertulis di situ, Heroes in Training.

Buset! Jangan – jangan aku jadi pahlawan?! Eh, yang bener nih?

Khayalan – khayalan tak masuk akal terus merasuki pikiranku. Membuatku semakin ngiler dan halu.

Gadis itu pun mengambil kartu yang sama denganku, walau aku tidak tahu persis isinya.

"Sekarang kita pergi ke Hero Lobby yang tertera di kartu masing – masing. Aku pergi ke Lobby no 3. Kamu?"

"Aku …ke no 4."

"Wah kalau begitu, kita sejalan. Ayo segera berangkat." Lagi – lagi kami berlari bersama. Aduhai!

Setibanya kami di lobi tersebut, gadis itu langsung pergi masuk ke dalamnya sambil menunjukkan di mana lobi yang kutuju berada.

"Sampai jumpa lagi." Ia tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Oh …Qyuuute-nya ...,"ucapku pelan.

Setelah cukup lama terhanyut dengan senyumannya itu, aku segera memasuki lobi no 4. Di dalamnya, aku melihat sebuah ruangan. Sebuah tulisan hologram terpampang di depan pintunya.

Entah mengapa, aku punya firasat buruk.

Pintu itu kubuka. Tampak punggung sosok yang sangat kukenal. Lebih tepatnya baru kulihat beberapa waktu yang lalu.

Keringatku mulai keluar. Kakiku gemetar tanpa sebab. Orang ini jangan – jangan—

Pria itu berbalik dan tampak senyuman bagaikan iblis di wajahnya. Seolah ia sedari tadi menungguku. Mungkin, untuk dimangsa olehnya.

Aku hanya bisa menelan ludah.

"Yo … Super Job-Hunter Aku menunggu lho," ucapnya dengan nada yang seramah raja iblis.

—Ren Rerera, Hero yang telah kutinju di Central Job. Dan dia akan menjadi pimpinanku mulai detik ini.

Dunia … benar – benar menyebalkan! Goodbye, My Life?