Asisten yang berada di samping wanita itu, tiba-tiba dengan cepat menghampirinya. "Direktur Mu, Tuan Besar berpesan agar setelah turun dari pesawat Anda harus meneleponnya."
"..." Wanita itu tidak menjawab, langkah kakinya justru semakin cepat.
"Tuan Sheng Yuchen, CEO Grup Perusahaan Shengshi yang terkenal di dunia akan mengadakan perjamuan pertunangan dengan Chang Chu, satu-satunya putri dari Chang enterprise di Century Hotel malam Sabtu depan. Dan sahabat baik ini akhirnya akan menikah…" Terdengar suara pembawa berita di televisi.
Langkah wanita itu terhenti, dia berdiri di tengah-tengah ruangan yang penuh sesak dan menatap televisi besar yang ada di sana. Bibirnya lalu menyunggingkan senyuman pahit.
Bertunangan? Batin wanita itu.
Melalui kacamata hitamnya, dirinya menatap televisi tersebut, tampak wajah pria yang dingin dan tidak berekspresi. Lalu, mata di balik kacamata tersebut disipitkan olehnya saat menatap wanita cantik yang ada di pelukan pria itu. Tatapan matanya pun menjadi serius dan sekeliling tubuhnya terasa dingin.
Wanita itu menyibakkan rambutnya dan menatap dua puluh orang yang dari tadi mengikutinya, lalu berkata, "Kalian, jangan ikuti aku lagi!"
Beberapa pengawal yang bertubuh tinggi saling berpandangan, tetapi tidak bergerak. Wanita itu, Mu Chuqing, menutup rapat bibirnya, lalu terdengar suara hentakan dari sepatu hak tinggi yang dikenakannya,.
"Aku sudah berada di sini, maka aku tidak akan pergi dengan mudah. Ada lagi, tidak peduli di mana dan kapan pun, aku tidak ingin melihat kalian lagi," gumam Mu Chuqing.
Setelah itu, Mu Chuqing memutar tubuhnya dan pergi keluar. Sementara kerumunan orang-orang di terminal itu melihatnya melangkah pergi.
Sebuah mobil lengkap dengan sang sopir telah menunggu Mu Chuqing di luar bandara. Namun, dia tidak membiarkan sopir untuk mengantarnya dan malah menyetirnya sendiri.
Mu Chuqing mengenakan headset bluetooth dan menelepon seseorang. "Halo, Tuan Li, seperti keinginanmu, aku telah tiba!"
"Semangat! Lakukan dengan baik!" kata pria di seberang telepon.
Mu Chuqing menggigit bibirnya, lalu saat lampu merah di depan menyala, dia pun menginjak rem. "Sesuai dengan kesepakatan, aku hanya membantu perusahaan untuk sementara waktu. Jadi, segera pikirkan cara untuk menyuruh putramu kembali, paling lama satu tahun. Kalau tidak, jangan salahkan aku meninggalkan pekerjaan ini."
"Xiao Doudou, apakah mau berbicara dengan ibu?"
"Ibu, selamat pagi..."
Begitu mendengar suara itu, Mu Chuqing dapat membayangkan Xiao Doudou yang sedang menggosok matanya menggunakan tangannya yang bulat. Walaupun dia kesal karena Li Zhenghua tidak memperdulikan kata-katanya, tetapi begitu mendengar suara lembut putri kecilnya, perasaan itu pun langsung menghilang.
"Selamat pagi, anakku!" sapa Mu Chuqing.
Benar, Xiao Doudou adalah putrinya. Bahkan Mu Chuqing pun tidak percaya, setelah satu bulan melakukan operasi pembersihan rahim, sebuah nyawa bagaikan cahaya terang datang pada malam yang gelap itu. Setelah mengetahui kehadiran anak ini, tidak pernah terpikirkan olehnya untuk membuangnya.
Mu Chuqing telah menikah lebih dari setahun dengan pria itu. Tidak peduli betapa keras mereka berusaha, dirinya tidak juga hamil. Dokter juga mengatakan sebelumnya bahwa dirinya akan sulit untuk hamil.
Sulit, tidak berarti tidak mungkin. Tetapi, yang sulit adalah ketika Mu Chuqing begitu sedih kehilangan anak pertamanya, justru satu bulan kemudian dirinya kembali hamil. Hanya saja, kali ini dirinya memilih untuk pergi meninggalkan semua tempat dan orang-orang yang mengancam keberadaannya dan bayinya.
Mu Chuqing merasa senang, karena pilihannya sangat tepat.
"Ibu, kapan kamu membawaku kembali? Kamu tinggal sendirian, aku merasa khawatir!"
Mu Chuqing mengerutkan bibirnya, lalu tertawa, "Sayangku, anak kecil harus jujur. Kalau rindu kepada ibu katakan saja!"
Setelah mendengar perkataan Mu Chuqing, terdapat jeda dari seberang telepon. Dia merasa senang, akhirnya dirinya bisa menang satu kali dari putrinya. Asal tahu saja, dia selalu kalah setiap kali perang mulut dengan putrinya itu.