Chereads / Kesalahpahaman Tak Berujung / Chapter 13 - Chuqing, Kamu Telah Sukses?

Chapter 13 - Chuqing, Kamu Telah Sukses?

Mu Chuqing tidak membiarkan Gu Yian mengantarnya ke apartemen. Dalasan ingin berjalan-jalan, dia pun turun dari mobil pria itu. Apartemennya berada di komunitas kelas atas dengan properti berkualitas tinggi. Di sana terdapat pula area hijau yang besar dan juga danau buatan.

Saat ini waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam lewat, namun Mu Chuqing sama sekali tidak mengantuk. Dia selalu mengingatnya kebaikan Gu Yian terhadapnya tiga tahun yang lalu dan juga sekarang.

Mu Chuqing memang menolak perasaan Gu Yian selama delapan tahun. Namun, rasa terima kasihnya terhadap pria itu melebihi apa pun. Dirinya tidak tahu bagaimana mengubah perasaan ini menjadi rasa cinta. Selain itu, dia berpikir, bagaimana dirinya bisa percaya pada cinta setelah mengalami kisah cinta yang begitu mendalam dan memilukan dalam hidupnya.

Mu Chuqing mengetahui bahwa itu tidak adil untuk Gu Yian dan seharusnya tidak secara langsung mengubah pria itu menjadi pelampiasan dari emosi yang gagal tersebut. Namun, dia tidak percaya diri, bahkan jika bertemu orang dengan orang terbaik pun, dia tidak bisa memberikan perasaan yang sama seperti dulu yang pernah dia berikan kepada Sheng Yuchen. Dirinya sungguh merasa takut.

Di malam musim panas ini, masih terasa agak dingin. Angin yang berhembus dari danau terasa lebih dingin lagi. Mu Chuqing menggosok tangannya karena kedinginan, dia menghela napas panjang dan berjalan cepat menuju apartemennya.

***

Bird Song Entertainment Club memang bukanlah satu-satunya klub di Kota Fu, tetapi bukanlah klub dengan level rendah. Di malam hari, cahaya warna-warni dari klub menyala hingga bangunan megah yang terletak di pusat kota tersebut terlihat jelas.

Di pintu depan, terdapat beberapa mobil yang berhenti. Semua orang yang turun dari mobil tersebut mengenakan pakaian yang indah dengan penuh percaya diri dan terlihat senang.

Setelah Mu Chuqing memarkirkan mobil, dia pun turun.

"Chuqing!"

Begitu Mu Chuqing keluar dari mobil, suara bersemangat Su Nuan terdengar. Hari ini, dia mengenakan gaun hijau muda di tubuhnya tinggi dan ramping, dia juga mengenakan sedikit riasan tipis di wajahnya. Dirinya tampak bergairah dan cantik.

Su Nuan berlari kecil menghampiri Mu Chuqing. Saat melihat mobil yang dikendarai temannya itu, matanya membelalak lebar. Dia menunjuk mobil, lalu berganti menunjuk wajah temannya dengan raut yang terlihat tidak percaya.

"Chu… Chuqing, kamu telah sukses?"

Melihat wajah Su Nuan yang terkejut, Mu Chuqing tertawa dan menggelengkan kepala sambil berkata, "Ayo jalan, mari segera masuk!"

"Oh, betul! Betul!" dengan wajah kagum Su Nuan memutari mobil, lalu menarik Mu Chuqing berjalan ke arah pintu masuk.

Orang-orang yang berkumpul di pintu masuk sebagian besar adalah teman sekolah mereka di universitas. Beberapa orang saling mengenali dan bertegur sapa, teman sekolah yang telah lama tidak bertemu itu mulai mengobrol di depan pintu.

Beberapa teman sekolah yang tidak mereka kenal tiba-tiba berseru. Lalu, tatapan kagum semua orang tertuju pada sebuah mobil yang berhenti di depan pintu, mereka pun berbisik-bisik dan mengarahkan jarinya pada mobil tersebut.

Mu Chuqing juga mendengar suara rem mobil di belakangnya. Tanpa sadar dia mengikuti pandangan mata orang-orang, kemudian senyum yang menggantung di wajahnya perlahan menghilang.

Sebuah mobil Aston Martin One-77 berhenti di pintu depan Bird Song Entertainment Club, lalu si pengemudi bergegas turun dan berlari ke belakang untuk membuka pintu.

Sebuah kaki jenjang keluar terlebih dahulu, kemudian pada detik berikutnya, seluruh tubuh pria itu berdiri di luar mobil. Dia memiliki wajah tampan yang didambakan oleh semua wanita. Leher kemeja hitam mahal yang dikenakannya sedikit terbuka dan lengan bajunya ditarik ke atas dengan asal. Walaupun pria itu terlihat santai, tetapi tetap memberikan kesan mewah kepada orang lain.

Pandangan mata Mu Chuqing jatuh ke wajah tampan pria itu. Dia menyaksikannya tersenyum dan membantu wanita yang berada di dalam mobil itu untuk keluar, kemudian dengan tatapan yang lembut membantu wanita cantik itu untuk merapikan rambutnya.

"Masuklah, setelah selesai aku akan datang menjemputmu," kata pria itu. Suaranya pun terdengar lembut dan dalam.

"Ya, aku tahu," jawab wanita itu dengan suara lembut. Lalu, dia memeluk leher pria itu dan mencium wajahnya.

Pria itu, Sheng Yuchen, hanya membalas dengan senyum menawan.

Mata Mu Chuqing bagaikan telah tertusuk sesuatu. Sejak tadi, dia tidak dapat menarik pandangannya dari kedua orang itu, namun akhirnya matanya beralih ke arah lain. Rasa sakit di hatinya membuat dirinya sulit untuk bernapas.

Mu Chuqing dengan erat menggenggam tangan Su Nuan dan buru-buru berjalan masuk ke dalam klub.

Sementara wanita tadi, Chang Chu, mengucapkan selamat tinggal pada Sheng Yuchen, selangkah demi selangkah dia berjalan dan berbalik tiga kali. Pria itu pun dengan sabar berdiri di sana dan menatap punggungnya untuk mengantarnya.

Chang Chu tersenyum manis, tetapi dirinya tidak tahu bahwa pandangan mata Sheng Yuchen telah melewati bahunya dan jatuh pada sosok ramping yang melarikan diri dengan tergesa-gesa. 

Senyuman di wajah Sheng Yuchen pun berubah menjadi dingin.