Acara reuni tersebut menggunakan satu lantai penuh dari Bird Song Entertainment Club. Ketika Mu Chuqing menarik Su Nuan ke sebuah sudut, terdapat beberapa meja dengan dekorasi dan berbagai makanan ringan di atasnya.
Mu Chuqing tercengang. Awalnya, dia berpikir bahwa yang disebut reuni adalah semua orang berkumpul di sebuah meja untuk makan dan mengobrol. Tanpa diduga, itu terlihat seperti pesta. Melihat dirinya hanya mengenakan pakaian santai, dia jadi tak berdaya.
Di belakangnya terdengar suara sepatu hak tinggi, diikuti dengan rombongan teman sekolah pria dan wanita yang mengikutinya ke tempat acara tersebut. Tanpa disangka-sangka, orang yang diikuti oleh para teman sekolah mereka itu bukan lah orang lain, melainkan Chang Chu.
Tidak tahu apakah disengaja atau tidak, ketika Chang Chu melewati Mu Chuqing, seseorang menabraknya. Dia pun tersandung sedikit, lalu langsung dipapah oleh Su Nuan.
"Hei, kalian..."
"Nuan Nuan…"
Tentu saja Su Nuan merasa kesal, tidak peduli apakah orang itu sengaja atau tidak, setelah menabrak Mu Chuqing, seharusnya dia mengucapkan kata maaf. Namun, wanita yang ditabrak itu tidak ingin membuat masalah. Dia meraih tangan temannya itu dan menggelengkan kepalanya.
Dengan sangat kesal, Su Nuan membelalakan matanya menatap Mu Chuqing, lalu dengan sekuat tenaga dia menepis tangannya. Kemudian, dia berdiri di samping dengan tangan yang dilipat di depan dada, dia menatap Chang Chu dengan tatapan mengejek dan kembali melihat Mu Chuqing dengan datar.
Sementara Chang Chu melihat Mu Chuqing dari atas ke bawah, lalu dengan senyum mencemooh, dia berlalu dari hadapan mereka berdua dengan sombong.
Dengan kesal Su Nuan mengertakan giginya, lalu menatap punggung Chang Chu dan memakinya, "Bangsat!"
"Nuan Nuan…" Mengetahui bahwa Su Nuan kesal pada dirinya, Mu Chuqing merendahkan suaranya dan membujuk dengan mengguncang lengan temannya itu.
Dan Su Nuan benar-benar marah padanya, dia menatap Mu Chuqing, lalu menghela napas dan dengan tanpa berdaya berkata, "Lihat, kamu yang seperti ini, sebenarnya kapan kamu mau berubah? Orang sudah menginjak kepalamu dan melakukan semua hal buruk terhadapmu, tetapi kamu masih menahan dirimu!"
"..." Mu Chuqing hanya terdiam, dia memegang erat lengan Su Nuan dan seluruh tubuhnya kini terasa dingin.
"Chuqing…" Su Nuan tahu bahwa apa yang baru saja dikatakannya tidak enak didengar. Dia menatap temannya dengan cemas.
"Bukannya aku ingin menahan diriku, aku hanya tidak ingin memiliki hubungan lagi dengan mereka…"
"Sudahlah sudahlah, ayo masuk!" ajak Su Nuan. Dia menggandeng tangan Mu Chuqing yang hatinya merasa sedih dan tak berdaya.
Musik mengalir dengan merdu di tempat acara tersebut berlangsung diiringi lampu-lampu yang terang.
Ketika Mu Chuqing memasuki ruang acara, mungkin karena pakaiannya yang tidak tepat atau mungkin karena hal lainya, beberapa orang menatapnya, mereka semua berkumpul bersama dan bergunjing. Dia pun merapatkan bibirnya dan tidak peduli. Begitu pula dengan Su Nuan, dia mengajak Mu Chuqing untuk menyapa para siswa yang memiliki hubungan baik semasa sekolah.
Tiba-tiba, Mu Chuqing merasa lambungnya terasa sedikit sakit karena tadi tidak makan malam. Sebagian besar yang tersedia di atas meja adalah kue berkrim, karena saat ini lambungnya terasa panas, dia tidak berani menyentuh makanan itu.
Setelah berjalan-jalan, terdapat beberapa seafood dan ayam goreng. Mu Chuqing pun merasa gembira karena dia menyukai ayam goreng. Dia pun mengambil satu dan meletakkannya di atas piring. Setelah mencicipi, ternyata rasanya cukup enak. Itu adalah menu ayam lada yang dia suka. Tampaknya orang yang bertanggung jawab atas pesta reuni ini pasti teman baiknya. Dia pun kembali memasukkan dua potong ayam ke piringnya. Hatinya merasa senang hingga membuat bibirnya tersenyum.
"Chu Chu, kamu membuat semua orang sangat iri karena kamu segera akan menjadi 'permaisuri' di Kota Fu. Jangan melupakan teman-teman sekolahmu ini ya…"
"Betul, sungguh membuat iri. Tidak perlu melihat harta yang dimiliki CEO Sheng, tetapi lihat wajah dan tubuhnya saja sudah membuat kita terpana. Chu Chu, apakah itu karena seksnya?
Para wanita yang mengatakan hal ini pasti merupakan teman sepermainan Chang Chu saat bersekolah. Tidak heran jika mereka berani mengatakan hal seperti itu.
"Apa yang kamu katakan?" Dengan wajah merah Chang Chu memukul pelan wanita itu, lalu semua orang tertawa.