Chereads / Peluk Aku Plis / Chapter 36 - Seorang Laki-Laki Tua

Chapter 36 - Seorang Laki-Laki Tua

Mendengar teriakan Ye Jiaqi, You Pianran pun langsung berlari dan segera memegang tangan Ye Jiaqi, "Jiaqi, kamu datang?" tanyanya.

"Ehm, aku barusan datang. Untung ada kamu," jawab Ye Jiaqi sambil menarik tangan sahabatnya. Dia lalu melihat penampilan You Pianran. 

Perempuan itu mengenakan baju yang sangat sederhana. Dia mengenakan T-shirt berwarna putih, dengan topi bisbol yang bersanding di kepalanya. Penutup topi itu menutupi sebagian wajah kecil You Pianran. Dia memiliki tipe wajah yang baby face, orang yang melihatnya pasti akan mengira kalau dia anak yang masih sekolah.

Liang Haotian lalu terlihat berjalan menuju mereka dan bertanya, "Temanmu?" 

Namun, pertanyaan Liang Haotian terasa terbang bersama angin yang berhembus. Sebab, You Pianran tidak menjawabnya.

"Jiaqi, aku antar kamu menemui kakak Zhou. Dia bilang kalau baru-baru ini Hong Huadan baru saja kembali dari luar negeri. Kebetulan dia memerlukan seorang asisten," kata You Pianran.

"Baiklah. Hong Huadan? Siapa dia?" tanya Ye Jiaqi dengan wajah yang penasaran. Ketika masih kuliah, dia dan You Pianran selalu mencari tahu semua kalangan artis. Aktris mana yang pernah tidur dengan orang kaya lah… Aktor mana yang pernah tidur dengan direktor filmnya lah… Artis rendahan mana yang ternyata memiliki hubungan dekat dengan orang-orang berkuasa lah…

Semuanya mereka tahu.

"Itu loh, yang beberapa tahun ini dia terkenal di luar negeri dengan sebutan Beibei, Bei Ying," kata You Pianran. 

Lalu Ye Jiaqi pun berpikir, dia tidak terlalu mengenal siapa Bei Ying ini. Dengar-dengar, Bei Ying adalah orang yang rendah hati, keluarganya pun memiliki pengaruh yang besar. Gosip atau rumor yang menerjang dirinya juga terbilang sedikit. Dia pun kemudian menyetujuinya, 

"Baiklah, kalau begitu tunggu sebentar. Baru kita pergi." kata You Pianran.

"Kakak Bei adalah orang yang ramah, kalian santai saja," kata Liang Haotian sambil berbisik.

"Lebih baik daripada melayani seseorang," jawab You Pianran dengan ketus. Perempuan itu terlihat benar-benar mengabaikan Liang Haotian.

Ye Jiaqi memelankan suaranya, tapi dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraan yang membuncah di hatinya saat ini. "Pianran, boleh tidak aku meminta tanda tangan Liang Hoatian?" tanyanya sambil berbisik kepada You Pianran.

"Tanda tangan apanya. Mungkin setahun dua tahun sudah berakhir. Kita itu harus mengikuti artis besar yang memiliki peluang di masa depan, yang bisa berkembang." jawab You Pianran.

"..."

Pupus sudah harapan Ye Jiaqi dengan Liang Haotian. Orang biasa sepertinya, seketika sudah mati kutu kalau You Pianran bersikap seperti ini.

Siapa yang tahu, ternyata seseorang yang berada di belakang Liang Haotian tidak menganggap enteng perkataan You Pianran, "You Pianran, kamu bicara yang sopan sedikit ke Tuan Liang. Aku belum pernah menemui perempuan yang sembrono seperti ini." katanya.

Seketika You Pianran ingin marah. Namun, ketika dia ingin menjawab, Liang Haotian justru memotong ucapannya. "Aku suka begini."

"..."

"..."

Hening. Tidak ada siapapun yang berbicara.

"Ranran, kamu bawa temanmu dulu menemui kakak Zhou. Urusan kita, nanti kita bicarakan lagi," kata Liang Haotian ke You Pianran. Wajah laki-laki itu tampak menghangat saat melihat You Pianran.

You Pianran kemudian melirik ke Liang Haotian dan berkata, "Kamu tunggu saja, Liang Haotian." Setelah itu, dia menarik tangan Ye Jiaqi untuk pergi.

Sambil berjalan, Ye Jiaqi juga menanyakan sesuatu kepada You Pianran, "Pianran, apa kamu pernah merayakan sesuatu bersama Liang Haotian?"

"Siapa yang merayakan dengan dia. Dia itu orang bawah dan aku orang kelas atas. Memangnya kita bisa dibandingkan?" tanya You Pianran dengan kesal.

"..."

Itu semua hanyalah obrolan tidak penting.

"Pianran, kalau jadi asisten biasanya melakukan apa?" tanya Ye Jiaqi yang penasaran.

"Agak berat sih. Kamu terus bersamanya saja sambil belajar itu sudah bagus. Tidak sulit kok," kata You Pianran. "Oh iya, sebenarnya apa yang terjadi antara kamu dengan Tuan Qiao?" tanyanya kemudian.

"Aduh, pelankan sedikit suaramu. Tidak ada masalah apa-apa…" jawab Ye Jiaqi.

"Astaga. Tuan Qiao tampan tidak? Kamu katakan padaku, Tuan Qiao sangat tampan, iya kan?" tanya You Pianran yang hanya bisa melihat Qiao Qinian dari koran tentang perekonomian. Bahkan itu pun sangat jarang sekali. 

Dengar-dengar, Qiao Qinian orang yang ramah kepada orang lain. Melihat fotonya saja sudah sangat tampan. Tapi, You Pianran masih amat sangat penasaran dengan wajah aslinya. Meskipun kota Jing ini besar, tapi orang yang pernah bertemu dengan Qiao Qinian hanya bisa dihitung dengan jari.

"Jelek," jawab Ye Jiaqi dengan singkat.

"Ha? Jelek? Jelek katamu?" tanya You Pianran yang tampak kaget. Bagaimana mungkin orang setampan Qiao Qinian dibilang jelek?! batinnya.

"Semuanya jelek. Dia hanya seorang laki-laki tua." kata Ye Jiaqi dengan ketus.

"Apa? Kamu bicara apa, sih? Ye Jiaqi, apa kamu tidak salah lihat orang?" tanya You Pianran dengan penasaran.