"..." Qiao Qinian terperangah. Laki-laki itu kemudian memicingkan matanya ke arah Ye Jiaqi, Perempuan ini benar-benar berlebihan! batinnya sambil menatap Ye Jiaqi dengan ekspresi seperti memperingatinya.
Ye Jiaqi juga menatap balik laki-laki itu, tapi dia tidak berani berbuat gegabah. Dia takut kalau Qiao Qinian marah dan justru melakukan sesuatu kepadanya.
Ketika kedua orang itu sedang saling memicingkan pandangan, tiba-tiba anjing besar malamut alaska terlihat berlari ke arah mereka. Fan Tuan yang tidak tahu apa yang sedang terjadi di antara mereka, hanya bisa menjulurkan lidahnya dan mengusap-usap kepalanya. Sebentar melihat majikannya, dan sebentar melihat Ye Jiaqi.
Ye Jiaqi yang masih kesal, kemudian berjalan ke arah rak buku. Lalu, dia membereskan buku-buku dan barang-barang kecil sebelumnya. Karena terlalu kesal, pergerakannya pun juga tampak terlalu keras. Sehingga, barang-barang yang dia bereskan terdengar suara bruk bruk bruk.
Mendengar suara itu, Fan Tuan pun langsung berlari ke arah Ye Jiaqi dan berputar-putar di sekelilingnya. Namun, karena amarah yang terlalu besar dan belum bisa terkendali, dia pun secara tidak sengaja berteriak kepada Fan Tuan, "Pergi sana!" katanya.
Fan Tuan kemudian melihat Ye Jiaqi dengan bingung, karena dia saja tidak melakukan apa-apa, bahkan tidak menarik roknya. Ye Jiaqi lalu dengan sengaja menggebrak buku yang ada di tangannya. Perempuan itu juga mengeluarkan semua buku yang ada di rak buku dan membantingnya ke lantai.
"Aku tidak membutuhkan barang-barang ini. Tuan Qiao, suruh orang lain saja untuk membuangnya. Aku rasa sudah cukup bersih membereskannya, aku mau pergi ke taman untuk mencari udara segar." kata Ye Jiaqi.
Ye Jiaqi terlihat tidak mengangkat kepalanya, dia hanya menepuk pundak Qiao Qinian dan langsung berjalan keluar. Karena dia sama sekali tidak tertarik dengan laki-laki mesum yang sudah menikah seperti Qiao Qinian. Entah mengapa laki-laki itu masih berkata bahwa dia biasanya suka menggoda perempuan.
Fan Tuan lalu terlihat mengangkat kepala dan melihat majikannya, Eh, ternyata masih ada orang yang berani melemparkan wajahnya ke majikanku? batinnya.
Ye Jiaqi terus berjalan menuruni tangga dengan kesal. Lalu, ketika dia membuka pintu, dirinya kebetulan bertemu dengan pengurus rumah, Tuan Tang. Dia pun segera menundukkan kepalanya dan berkata, "Maaf."
Di rumah Qiao Qinian, Ye Jiaqi lumayan takut kepada kepada Tuan Tang, karena dia termasuk orang lama di rumah ini. Dengar-dengar, dulu dia adalah seorang pelayan pribadi Ibu Qiao Qinian. Namun setelah Ibu Qiao Qinian meninggal, dia pun tinggal di rumah ini.
Jadi, ketika Ye Jiaqi memasuki rumah Qiao Qinian, saat itu ibu Qiao Qinian sudah meninggal. Sehingga, dia belum pernah melihat ibunya. Sedangkan ayah Qiao Qinian sudah bertahun-tahun menetap di luar negeri dan tidak pernah kembali.
Di hari-hari biasa, Tuan Tang tidak terlalu banyak bicara. Wajahnya pun juga tidak menunjukkan ekspresi senyum atau ramah. Berbeda dengan Bibi Lu, Tuan Tang tidak terlalu suka membiarkan orang dekat dengannya. Tapi, dia adalah satu-satunya orang yang mengetahui hubungan antara Ye Jiaqi dan Qiao Qinian.
Ketika berhadapan dengan Tuan Tang, Ye Jiaqi akhirnya menjadi tidak seberapa natural. Dan seperti yang diduga, Tuan Tang hanya bergumam 'ehem'. Tanpa berbicara apa-apa lagi dan tidak mengajak Ye Jiaqi berbicara.
Ye Jiaqi pun terus berjalan ke taman, karena dia hanya tidak ingin berlama-lama dengan Qiao Qinian. Dia terus berjalan… Kemudian sesampainya di taman, dia langsung duduk. Dadanya sesak, butiran-butiran keringatpun bercucuran dari telapak tangannya. Pikirannya masih terngiang ucapan Qiao Qinian, 'Masih suka pakai warna merah muda…' Apanya yang masih suka? Sialan!!! Bukankah perhatiannya terlalu tidak normal?! batinnya.
Ye Jiaqi marah. Sangat marah. Apa jangan-jangan laki-laki itu sama sekali tidak memiliki perasaan sebagai suami atau seorang ayah? tanyanya dalam hati. Semakin dipikirkan, hal itu membuat dirinya semakin marah. Perempuan itu kemudian seperti tidak tahan untuk menginjak-injak bunga mawar yang berada di sebelah kakinya.
Angin yang berhembus, perlahan terlihat menyapu rambut lembut Ye Jiaqi. Kemudian dia pun bertekad, setelah makan siang, dirinya sudah harus pergi dari sini. Sekarang, dia sudah tidak punya pekerjaan, jadi dia perlu waktu untuk mencari sebuah pekerjaan lagi.
Belum lagi ketika malam hari, saat Ye Jiaqi harus keluar kerja paruh waktu. Jadi, dia tidak memiliki waktu untuk menemani Qiao Qinian seperti ini… Kemudian, setelah duduk beberapa saat, hatinya pun mulai tenang kembali.
"Guk guk." Entah dari mana Fan Tuan berlari, tiba-tiba anjing itu langsung berlari ke sebelah Ye Jiaqi. Dan tanpa persetujuan Ye Jiaqi juga, anjing itu juga langsung duduk di sampingnya.
"Kamu menyukaiku? Tapi sayang aku tidak menyukaimu." kata Ye Jiaqi. Sebenarnya, bukannya tidak suka, karena sebenarnya anjing ini kalau dilihat-lihat memiliki daya pikat, lucu pula. Anjing tersebut juga sangat mendengar perkataan majikannya dan penurut. Hanya saja, itu anjing Qiao Qinian, dan itu membuat Ye Jiaqi tidak suka...