Chereads / Peluk Aku Plis / Chapter 32 - Taman Kanak-Kanak Mulai Sekolah

Chapter 32 - Taman Kanak-Kanak Mulai Sekolah

Tidak ada dari siapapun yang kembali bersuara. Setelah menghabiskan makanannya, Ye Jiaqi lalu mencari satu alasan untuk pergi. "Tuan Qiao, di kantorku tersedia banyak barang. Aku akan pergi dan membawanya kembali." katanya.

Sedangkan Qiao Qinian tidak memedulikan alasan Ye Jiaqi. Namun, laki-laki itu hanya melihat ke arah piring Ye Jiaqi dan berkata, "Tunggu 5 menit."

Mendengar perkataan QIao Qinian, Ye Jiaqi cukup bingung dengan maksud dari 'tunggu 5 menit.' Tapi, 5 menit kemudian, Meng Chen tampak muncul ke dalam rumah Qiao Qinian. Dia mengenal Meng Chen, laki-laki ini juga lebih pendiam dibandingkan Qiao Qinian. Bahkan pernah terpikir di benak Ye Jiaqi, apakah laki-laki ini bisu atau tidak. Dan Meng Chen sudah bersama Qiao Qinian selama bertahun-tahun, dia adalah pengawal dari Qiao Qinian.

Meng Chen kemudian berjalan dan berhenti di depan Ye Jiaqi. Di dalam tangannya, dia terlihat menggenggam barang milik Ye Jiaqi, "Nona Ye, barangmu." katanya.

"Terima kasih," kata Ye Jiaqi dengan tersanjung.

Qiao Qinian pun sudah menyelesaikan makannya. Setelah dia mengelap bibirnya, laki-laki itu kemudian bangkit.

"Kalau begitu, Tuan Qiao, apa aku sekarang sudah bisa pergi?" tanya Ye Jiaqi. Perempuan itu tetap menanyakan pendapat kepada Qiao Qinian.

"Tunggu." jawab Qiao Qinian sambil mengeluarkan sebuah dompet hitam dari saku celananya. Dia lalu membuka dompet itu, dan dengan cepat memberikan sebuah kartu sebuah bank ke tangan Ye Jiaqi. 

Ye Jiaqi kaget, mana mungkin dia berani menerimanya. Jadi, dia langsung menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, dan kepalanya seketika menggeleng.

"Kamu tidak melakukan bisnismu?" tanya Qiao Qinian dengan datar.

"Eh?" gumam Ye Jiaqi bingung. Karena dia mengira kalau apa yang barusan dibicarakan dengan Qiao Qinian diatas meja makan hanyalah gurauan biasa.

"Aku sementara memesan untuk satu bulan. Kalau kamu ada waktu kosong, berikan saja padaku. Uang yang ada di dalam kartu ini, kamu lihat dulu lalu ambil." jelas Qiao Qinian.

"Ehm… Tuan Qiao… Kalau sebulan, lalu untuk semalam… Tuan mau berapa kotak?" tanya Ye Jiaqi, Dia bersumpah bahwa perkataannya barusan sama sekali tidak memiliki maksud apa-apa. 

Tapi, raut wajah Qiao Qinian berubah. Lalu dengan tidak sabar dia pun membentak kepada Ye Jiaqi, "Terserah kamu!"

Ha? Ha? Terserah aku? Apa-apaan itu? batin Ye Jiaqi. Lalu dia berpikir, Apakah kalau memberikan 10 kotak kepada Qiao Qinian. Apa jangan-jangan dia bisa menghabiskan itu semua? tanyanya dalam hati.

Pikiran Ye Jiaqi lagi-lagi melompat ke saat usianya 20 tahun pada malam itu, yang juga adalah pertama kali baginya. Tapi karena malam itu juga, Qiao Qinian telah membuatnya kepikiran secara terus-menerus. Wajah Ye Jiaqi seketika memerah, pandangannya kemudian menatap ke kamar yang berada di lantai 2. Di tempat itu, di kasur Qiao Qinian.

"Terima kasih Tuan Qiao sudah berbisnis. Kalau begitu aku pergi dulu." kata Ye Jiaqi. Setelah itu, dia mengambil kartu yang diberikan Qiao Qinian, lalu mengambil barangnya dan berjalan keluar. 

Ada Qiao Qinian yang mengurusi bisnisnya, hal itu membuat Ye Jiaqi akhirnya tidak perlu lagi pergi ke hotel-hotel untuk menjajakan barang dagangannya. Qiao Qinian sebegitu mengurusi bisnisku, apa karena terbiasa atau merasa tidak enak denganku? batinnya.

Melihat soso Ye Jiaqi yang semakin lama semakin menjauh, Qiao Qinian baru kembali tersadar, "Meng Chen." panggilnya.

"Iya Tuan Qiao." jawab Meng Chen.

"Beberapa hari lagi taman kanak-kanak akan mulai sekolah. Apa semua prosedur masuk sekolah Fan sudah beres?"

"Semua sudah beres Tuan."

"Kalau begitu beritahu pengurus Sun, untuk besok bawa Fan kemari."

"Baik." jawab Meng Chen sambil mengangguk.

"Lalu, untuk beritanya sudah dihapus semua?" tanya Qiao Qinian.

"Sesuai dengan permintaan anda, Tuan."

"Oh." gumam Qiao Qinian yang sangat puas dengan hasil kerja Meng Chen. 

Tidak lama setelah itu, Meng Chen pun pamit dan meninggalkan Qiao Qinian. Seketika, ruang tamu itu kembali terasa dingin dan sepi. 

Dalam tatapan Qiao Qinian, tersirat hal rumit yang sulit untuk dijelaskan. Tangannya kemudian mengambil sekotak rokok dari saku celananya, lalu dia pun menyalakan sebatang rokok. Dengan cepat, asap rokok itu menyebar dan memenuhi ruang tamu, setelah itu menyamarkan wajah tampannya. 

Saat Qiao Qinian mengambil kotak rokok dari celananya, dia tidak sengaja juga mengambil seuntai gelang mutiaranya. Dia menaruh gelang itu di telapak tangannya, dan melihat gelang yang tampak berkilauan menawan dengan indah. Gelang ini terbentuk dari mutiara-mutiara dengan kualitas yang sangat mewah, dan akan semakin menawan saat telah digunakan lebih lama.

'Gelang ini aku tidak pernah memakainya. Sehari pun aku tidak pernah memakainya.' Ucapan-ucapan Ye Jiaqi terngiang di pikiran Qiao Qinian. Kegelisahan yang menyakitkan, seketika terngiang dan bercampur di pikirannya.

Jadi, sejak perempuan itu mengambil gelang ini dari diriku? Lalu, hanya untuk ditaruh dan diletakkan di laci?! Dan sekarang, kembali ke pemiliknya lagi? batin Qiao Qinian sambil tersenyum sinis, "Ye Jiaqi, kamu benar-benar hebat." katanya.

Di tengah kepulan asap rokok, mutiara-mutiara tersebut terlihat kabur dengan kilauan cahayanya. Qiao Qinian mengepalkan telapak tangannya, memegang dengan erat gelang berharga itu...