Fan Tuan adalah anjing yang pintar. Ketika mendengar perkataan Ye Jiaqi, dalam sekejap dia langsung menundukkan kepalanya dengan sorot mata yang terlihat sedih, lesu, dan tidak bertenaga.
"Eh, kamu jangan sedih. Di sini pasti banyak orang suka denganmu. Kamu lumayan lucu kok," kata Ye Jiaqi seolah sedang menenangkan Fan Tuan. Tapi, tetap saja Fan Tuan masih tidak senang, anjing itu terlihat masih tidur di atas tanah.
Ye Jiaqi tidak ada pilihan lain, kemudian dia berkata, "Baiklah, aku juga menyukaimu." Dia lalu berpikir, Lagi pula anjing ini tidak akan mengerti ucapanku, batinnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangannya untuk mengusap-usap kepala Fan Tuan.
Fan Tuan memang anjing yang mendengar perkataan orang, jadi ketika Ye Jiaqi mengusap kepalanya, dia pun menutup matanya dengan wajah yang terlihat menikmati belaian Ye Jiaqi.
Angin bertiup sejuk, sinar matahari bersinar hangat, ditambah dengan semerbak harumnya bunga-bunga. Hal itu seketika membuat Ye Jiaqi merasa sangat lega. Bahkan, Fan Tuan pun juga merasa sedikit puas...
"Fan Tuan, mengapa kamu menyukaiku? Apa karena aku cantik? Apa aku hangat?" tanya Ye Jiaqi dengan tertawa sambil bermain bersama Fan Tuan.
Fan Tuan pun menjulurkan lidahnya dan menjilat telapak tangan Ye Jiaqi.
"Anjing nakal," kata Ye Jiaqi yang lalu menjitak kepala anjing itu. Fan Tuan pun juga tidak protes dengan panggilan ini, dia terlihat tenang-tenang saja saat menerima panggilan itu. Dan itu membuat Ye Jiaqi berpikir, Benar-benar orang seperti apa yang memelihara anjing seperti apa, batinnya.
Untungnya, di taman saat ini tidak ada orang lain selain Ye Jiaqi dan Fan Tuan. Mereka pun akhirnya menghabiskan waktu beberapa saat untuk bermain bersama. Meskipun tidak lama, mereka berdua pun akhirnya menjadi dekat. Tidak jarang Fan Tuan juga berguling di tanah, dan membuat Ye Jiaqi tertawa terbahak-bahak.
"Fan Tuan, lihat dirimu. Badanmu kotor sekali, habis ini majikanmu pasti tidak membolehkanmu masuk rumah," kata Ye Jiaqi. Perempuan itu lalu membungkukkan badannya, dan membantu Fan Tuan membersihkan rumput-rumput yang menempel di tubuhnya.
"Fan Tuan, kamu lapar tidak? Aku bawa kamu makan sesuatu, mau?"
"Fan Tuan, usiamu berapa?"
"Fan Tuan, kalau kamu di samping orang lain, ada tidak yang menyakitimu?"
"Fan Tuan, kamu jantan atau betina?"
Ye Jiaqi terus saja mengajak Fan Tuan berbicara. Tapi, namanya saja anjing, jadi Fan Tuan pun tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Ye Jiaqi. Dia hanya menggonggong saja.
Sinar matahari yang terik menyinari wajah Ye Jiaqi. Dengan cepat, ujung hidung Ye Jiaqi kemudian dipenuhi butiran-butiran keringat. Dia benar-benar sangat menikmati waktu bermainnya dengan Fan Tuan. Hingga...
"Nona Ye, waktunya makan." kata seseorang.
Di saat itu juga, terdengar suara Tuan Tang yang sedang memanggil, tetap dengan wajahnya yang dingin dan tanpa ekspresi. Dia yang sedang berdiri, rasanya udara di sekitarnya juga terasa sesak.
"Baik," jawab Ye Jiaqi, perempuan itu pun kemudian berdiri.
Sejak kecil, Ye Jiaqi sangat takut dengan Tuan Tang, karena Tuan Tang bisa menegurnya. Berbeda dengan Qiao Qinian ketika menegurnya, teguran Tuan Tang bisa benar-benar membuatnya merasa takut. Ketika dia masih kecil, dirinya akan segera kabur ketika bertemu dengan Tuan Tang. Tapi, sekarang dia sudah dewasa dan bukan lagi bagian dari rumah Qiao Qinian. Jadi, ketika banyak masalah pun, dia tidak memedulikannya.
"Nona sekarang bekerja di mana?" tanya Tuan Tang.
Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba dari Tuan Tang, hal itu membuat Ye Jiaqi sedikit tertegun. Karena selama ini, Tuan Tang bukanlah seorang yang memerhatikannya. Namun, untuk menunjukkan bentuk sopannya, dia kemudian tersenyum kepada laki-laki itu dan menjawab, "Saat ini saya sedang magang di perusahaan entertainment."
Mendengar perkataan Ye Jiaqi, Tuan Tang kemudian terlihat mengernyitkan dahinya, karena semua keluarga Tuan Qiao tidak terlalu menyukai dunia entertainment. Bahkan, perusahaan Qiao Shi grup juga tidak menjalankan bisnis di lingkup tersebut.
"Lebih baik kalau bisa mandiri," ucap Tuan Tang setelahnya.
Tanpa basa-basi, laki-laki itu kemudian langsung berjalan meninggalkan Ye Jiaqi. Sedangkan di belakangnya, Ye Jiaqi terlihat berdiri di tempatnya berada dengan ekspresi agak canggung.
Di mata Tuan Tang, Ye Jiaqi mungkin hanyalah seorang pemalas yang tinggal di rumah Qiao Qinian. Orang yang malas-malasan selama 12 tahun, dan akhirnya sekarang tidak memerlukan lagi uang dari Qiao Qinian. Bukankah Tuan Tang juga menganggap diriku sebagai perempuan matre yang menginginkan kekayaan Qiao Qinian? Tidak kaget, karena begitulah semua orang memandangku! batinnya.
"Fan Tuan, ayo jalan," kata Ye Jiaqi dengan suara yang pelan.
Fan Tuan tidak mengerti dunia mereka berdua, dia hanya tahu pergi makan. Anjing itu pun lalu terlihat meloncat-loncat kegirangan.
Sedangkan di ruang tamu, terlihat Qiao Qinian yang sedang telepon dan berdiri di samping jendela. Jika diperhatikan dari belakang, laki laki ini benar-benar tampan dan maskulin dengan pembawaannya yang tenang. Dia memang sudah terlahir dengan pembawaan seperti seorang pemimpin yang berwibawa.
Salah satu tangan Qiao Qinian sibuk memegang ponsel, dan salah satu tangannya dimasukkan ke saku celananya dengan alis yang terlihat mengernyit.
Ye Jiaqi tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Qiao Qinian, karena suaranya yang pelan. Hanya saja, dari wajahnya yang menghangat, pasti bukan telepon dari anaknya. Pasti itu adalah telepon dari istrinya, batinnya...