"Aku tidak tahu apakah aku diterima di sini," kata Ye Jiaqi yang terpaksa berkompromi dengan Bibi Lu. Tapi, Qiao Qinian membawanya kemari adalah untuk menyuruhnya membereskan barangnya, bukan mengajaknya untuk makan.
"Pasti itu, pasti diterima!" jawab Bibi Lu dengan gembira. Tapi, sebelum menyelesaikan ucapannya, lagi-lagi dia merasa tidak enak. Lalu, dia pun melihat ke arah Qiao Qinian, "Iya kan… Tuan Qiao…" tanyanya dengan hati-hati.
Namun, Qiao Qinian hanya mendengus tanpa berbicara apapun, lalu dia pun berjalan ke arah anjingnya. Laki-laki itu kemudian mengusap-usap kepala Fan Tuan dan berkata, "Hari ini adalah ulang tahun Fan Tuan. Kata Fan Tuan terserah." Setelah itu, dia langsung berjalan masuk ke dalam ruang tamu.
Melihat sosok tampan tapi angkuh Qiao Qinian yang berjalan masuk, membuat Ye Jiaqi langsung menoleh dan memelototi Fan Tuan. Apa katanya? Kata Fan Tuan terserah?! tanyanya dalam hati. Sejak kemunculan anjing ini, dia sudah memperlihatkan kalau tidak ingin membiarkan dirinya pergi. Namun, ketika majikannya pergi, Fan Tuan langsung menggonggong kegirangan dan mulai lagi berputar mengitari Ye Jiaqi.
"Anjing bodoh!" ucap Ye Jiaqi sambil menjitak kepala Fan Tuan, dia tidak menggubrisnya. Kemudian, dia kembali menggaruk-garuk kaki Ye Jiaqi. Karena sekarang adalah musim panas, jadi Ye Jiaqi hanya terlihat mengenakan rok hingga lututnya. Hal itu membuat kaki bagian bawahnya terlihat, dan Fan Tuan pun menggelitiki kaki mungil Ye Jiaqi.
"Anjing nakal!" kata Ye Jiaqi sambil mencibir anjing itu dan kembali menjitak kepalanya.
Namun, kelihatannya Fan Tuan malah menyukai apa yang dilakukan oleh Ye Jiaqi kepadanya. Tiba-tiba, anjing itu justru menggonggong dan meloncat ke arah Ye Jiaqi. Huh, tidak ada cara lagi, batin Ye Jiaqi yang dengan terpaksa masuk ke dalam rumah dengan anjing bodoh ini.
Bibi Lu sangat senang melihat hal tersebut. Karena akhirnya, setelah 3 tahun sepi melompong, rumah ini kembali ramai dan hangat.
Sedikitpun tidak ada yang berubah dari tempat ini. Ye Jiaqi terus berjalan melewati jalan yang dia kenali. Dia melewati koridor panjang dan juga melewati tangga, kemudian dia melewati sebuah halaman. Di halaman itu masih ada ayunan yang sering dia mainkan dulu. Dia sangat hafal semua ini, pohon, jalanan, dan semua bangunan yang ada. Dia masih mengenal semua ini… Namun, entah itu sendiri atau ada beberapa orang, tapi Ye Jiaqi justru bisa merasakan adanya jarak dan keterasingan.
Sedangkan anjing besar malamut alaska tersebut masih terus mengikuti Ye Jiaqi. Saat Ye Jiaqi berjalan, dia pasti juga ikut berjalan. Lalu, ketika Ye Jiaqi berhenti, anjing itu juga ikut berhenti.
Qiao Qinian kini sudah berada di dalam ruang tamu. Kemudian, ketika melihat majikannya di ruang tamu, Fan Tuan dengan segera berlari ke arahnya. Sedangkan dari kejauhan, Ye Jiaqi hanya terlihat berdiri di depan pintu dan melihat Qiao Qinian.
"Kamu mau aku menggendongmu masuk?" tanya Qiao Qinian. Laki-laki itu berbicara dengan tidak mengangkat kepalanya, dan dia hanya terus mengusap kepala Fan Tuan.
"Tidak," tolak Ye Jiaqi. Dia lalu berjalan beberapa langkah hingga berada di depan sofa.
Bibi Lu terus berjalan mengikuti Ye Jiaqi dari belakang. Dia tidak berani banyak bersuara, karena itu dia hanya membungkuk dan meminta izin kepada Qiao Qinian untuk kembali ke dapur. "Tuan Qiao, kalau begitu saya kembali ke dapur terlebih dahulu." katanya.
"Tunggu sebentar," ucap Qiao Qinian saat menghentikan Bibi Lu. Dia lalu berjalan sambil membawa Fan Tuan. Kemudian, dia pun memberikannya kepada Bibi Lu. "Hari ini sikap Fan Tuan cukup baik, beri dia sedikit daging." katanya kepada Bibi Lu dan mengusap-usap kepala Fan Tuan.
Fan Tuan langsung menjulurkan lidahnya. Anjing ini sepertinya mengerti kalau Qiao Qinian baru saja memujinya. Dia pun menggaruk kaki Qiao Qinian sambil menggonggong kegirangan. Tapi, detik berikutnya Qiao Qinian kembali membungkukkan badannya dan memperingatkan anjingnya. "Lain kali jangan lagi menarik rok Qi Qi, aku peringatkan kamu ya!" katanya
"..." wajah Fan Tuan terlihat pasrah, dan dia tidak akan lagi menariknya...
"Baiklah, baiklah, saya akan membawa Fan Tuan ke dapur," jawab Bibi Lu dengan bersemangat.
"Kamu juga pergi ke Tuan Tang untuk mengambil bonusmu." lanjut Qiao Qinian.
"Terimakasih Tuan Qiao. Tapi saya benar-benar berharap kalau Nona muda bisa tinggal dulu sebentar," jawab Bibi Lu.
Tetapi, Qiao Qinian tidak berkata apa-apa. Setelah dia melepaskan Fan Tuan, laki-laki itu pun kembali.
Bibi Lu merasa matahari hari ini tidak terlalu menyilaukan, justru terasa hangat, dan udara di luar juga terasa segar. Bahkan, langit pun terlihat biru tanpa adanya awan yang menutupi.
Bibi Lu tidak tahu apa yang terjadi antara Tuan Qiao dan Nona muda, sehingga membuat mereka terlihat tidak nyaman. Tapi, hari ini Tuan Qiao memperingatkan, kalau dia tidak bisa membuat Ye Jiaqi untuk tinggal, maka dia akan dipecat. Untung saja Fan Tuan mau bekerja sama dengannya. Kalau tidak, benar-benar mimpi buruk baginya.
Namun, saat melihat sikap Nona muda hari ini, dia terlihat agak tidak suka jika harus tinggal, batin Bibi Lu yang sibuk dengan pikirannya sampai lupa dengan kehadiran Fan Tuan.
Fan Tuan kini sedang menjilat-jilat tangan Bibi Lu dan menatapnya dengan tatapan yang memelas. Aku sudah akting selama ini… Dan aku lapar. Agar mendapat tambahan daging untukku, apakah aku akan dengan mudah mendapatkannya? batinnya...