Chereads / Peluk Aku Plis / Chapter 25 - Tiga Tahun Lalu, Malam Itu

Chapter 25 - Tiga Tahun Lalu, Malam Itu

Ye Jiaqi kemudian memasuki ruang tamu rumah Qiao Qinian dan memutuskan untuk duduk di atas sofa. Meskipun dia sangat hafal dengan rumah ini, tapi dirinya merasa tidak nyaman ketika harus duduk di sini. Dia tidak tahu harus melakukan apa dan hanya melihat, lalu memperhatikan kesana kemari. 

Benar-benar tidak ada yang berubah sedikit pun. Penampilan ketika Ye Jiaqi pergi 3 tahun lalu, masih sama dengan penampilan yang dilihatnya saat ini. Bahkan, dari lukisan, vas bunga, semuanya masih tetap pada posisinya terdahulu. Yang berbeda hanyalah isi dari vas bunga itu, karena kini sudah diganti dengan bunga lili.

Tidak lama kemudian, Qiao Qinian kembali masuk. Ye Jiaqi dengan segera berdiri dari duduknya dan menghormati kedatangan sang pemilik rumah. Dia kemudian berjalan melewati Ye Jiaqi, lalu menghentikan langkahnya. "Takut denganku?" tanyanya dengan suara khas yang berat dan merdu terdengar dari laki-laki itu. 

"Tuan Qiao, apa saya perlu naik ke lantai atas untuk membereskan barang-barang saya? Di kamar saya sebelumnya tidak ada barang apa-apa? Sebenarnya Tuan bisa membuang semuanya." kata Ye Jiaqi yang berpikir kalau ini adalah tujuan sebenarnya, ketika Qiao Qinian menyuruhnya kemari. 

Semua itu Qiao Qinian lakukan adalah untuk memperjelas Ye Jiaqi bahwa dirinya bukan lagi bagian dari rumah Qiao Qinian. Bahkan, untuk barangnya saja, sama sekali tidak bisa untuk ditinggal di rumah Qiao Qinian.

"Dibuang? Kamu masih saja menyia-nyiakan barang?" tanya Qiao Qinian. 

Mendengar perkataan Qiao Qinian, ucapannya terdengar seperti sedikit mengejek dan tidak puas terhadap Ye Jiaqi. Dia pun kemudian berpikir, Memangnya Qiao Qinian masih peduli dengan barang-barangku?

"Tuan Qiao, aku khawatir kalau istri Tuan tidak ingin menggunakan barang yang pernah saya pakai. Kalau Tuan memang benar tidak ingin untuk membuangnya, kalau begitu akan saya berikan kepada orang lain," kata Ye Jiaqi. 

Setelah Ye Jiaqi berbicara, perempuan itu kemudian langsung berjalan ke lantai atas. Kamarnya berada di lantai 3, sedangkan kamar Qiao Qinian berada di lantai 2. Kalau naik ke lantai 3, berarti dia harus melewati lantai 2. 

Kemudian, Ye Jiaqi mempercepat langkahnya, karena dia sama sekali tidak ingin berhenti di kamar utama yang berada lantai 2. Ingatannya masih sangat jelas terhadap malam yang terjadi 3 tahun lalu. Perempuan muda yang kehilangan akalnya karena terlalu mabuk dan melakukan kesalahan yang sangat amat bodoh. Kalau teringat dirinya pada saat itu, rasanya Ye Jiaqi ingin mencekik dirinya sendiri.

Sedangkan dari bawah, Qiao Qinian sepertinya menangkap apa yang sedang dipikirkan oleh Ye Jiaqi. "Pindahkan semuanya ke kamarku," teriaknya.

Seketika, Ye Jiaqi yang saat ini sedang berada di tangga menghentikan langkahnya. Dia lalu mengepalkan tangannya pada pegangan tangga. "Tuan Qiao, aku bukan pelayan di sini, apa aku bisa memanggil orang untuk membantuku?" tanyanya.

Kalau ada orang yang membantuku, setidaknya aku tidak perlu masuk ke kamar itu, batin Ye Jiaqi. 

Sambil melihat ke bawah, dengan sebisa mungkin Ye Jiaqi juga mengontrol debaran jantungnya. Sedangkan laki-laki tampan yang di bawah hanya memperhatikan dengan bibir merah tipisnya yang tertutup.

Dipindahkan ke kamar Qiao Qinian? Yang benar saja, aku kan sama sekali tidak memiliki barang bermerek atau berharga. Dia memintaku untuk memindahkan ke kamarnya hanya untuk memamerkan barang-barang bermereknya kepadaku, begitu? batin ye Jiaqi dengan kesal.

Dulu, ketika masih tinggal di rumah Qiao Qinian, laki-laki itu tidak pernah memberikan Ye Jiaqi hadiah. Jadi, tidak kaget kalau di dalam kamarnya benar-benar tidak ada barang yang bermerek. 

Di saat Ye Jiaqi sedang menunggu respon Qiao Qinian, tidak disangka, ternyata Qiao Qinian justru berjalan menuju tangga. Langkahnya santai, tapi sorot matanya terlihat fokus kepada Ye Jiaqi. "Biar aku yang membantumu," katanya dengan tenang. 

Seketika mata Ye Jiaqi terbelalak, Qiao Qinian membantuku?! tanyanya dalam hati. Karena, tiba-tiba saja Qiao Qinian sudah berjalan dan berhenti di sampingnya. Sedangkan dirinya sendiri masih terlihat melamun.

"Kamu sedang melamun apa, ayo masuk!" kata Qiao Qinian sambil mengernyitkan dahinya. Wajahnya pun juga terlihat tidak puas.

Kaki Ye Jiaqi seolah diolesi lem yang sangat banyak, kaku. Dia kemudian menatap laki-laki itu. Butuh waktu lama baginya hingga akhirnya dia mengangkat bibir dan tersenyum dengan terpaksa di hadapan Qiao Qinian, "Takut kalau aku mengambil barangmu?" tanyanya.

Alis Qiao Qinian menyatu, dan laki-laki itu menatap wajah Ye Jiaqi. Dia barusan berkata apa?! tanyanya dalam hati.

Ye Jiaqi kini hanya menampilkan senyuman terpaksanya. Mungkin, di mata Qiao Qinian, dia hanya seorang perempuan mata duitan. 

Tanpa menunggu Ye Jiaqi berkata apa-apa, laki-laki itu kemudian langsung menarik lengan Ye Jiaqi dan membawanya naik ke lantai atas. Cengkramannya sangat kuat.

Ye Jiaqi seketika mengikuti langkah Qiao Qinian dan hampir membuatnya terjatuh, Laki-laki ini marah? Mengapa aku lagi-lagi membuat Qiao Qinian tidak suka! sesalnya dalam hati. Dia pun mulai merasakan sakit di pergelangan tangannya dan mulai meringkih kesakitan. "Sakit, lepaskan tanganku! Kamu bisa menyakiti tanganku! Aku bisa jalan sendiri!" katanya.

Tangan Qiao Qinian tidak terasa dingin, justru telapak tangan itu membawa kehangatan. Tapi, Ye Jiaqi tidak sudi kalau tangannya harus digandeng oleh laki-laki ini. Karena terlihat seperti sedang membawa anjing, dan Ye Jiaqi bukan Fan Tuan.

Ye Jiaqi berusaha melepaskan tangannya dan berjalan mundur. Dia tidak ingin berada di belakang tubuh Qiao Qinian. Lalu, Qiao Qinian menoleh dan melihatnya. Bibir perempuan itu tampak cemberut dengan wajah yang tidak senang. 

Qiao Qinian lalu maju 2 langkah dan mendekat ke arah Ye Jiaqi. Seketika, laki-laki itu mengeluarkan tangannya dan langsung menggendong Ye Jiaqi...