Beberapa part menuju ending ๐ฅ๐ฅ๐ฅ
Shin baik, jadi update terus!!!
JANGAN MALES KASIH REVIEW DONG
BEBEB-BEBEBNYA SHIN YG BAIK HATI
๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
Kita tidak sepaham dan tak sejalan
Seharusnya berpisah bukan dipaksakan
๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
"Aku berjanji akan segera memberitahunya tentang hubungan kita. Semua butuh waktu dan aku membutuhkan itu darimu." kata Alfa sambil menatap Gita lekat dan menggenggam tangan Gita erat.
Gita mengangkat kepalanya dan menoleh pada Alfa, memberikan senyuman manisnya yang dirindukan Alfa beberapa hari terakhir.
"Kak, gue bisa kasih lo waktu sebanyak apa pun yang lo mau," kata Gita menoleh sambil tersenyum pada Alfa.
Gita menggenggam erat tangan Alfa dan memindahkannya ke atas paha cowok itu. "Tapi maaf, keputusan gue untuk membatalkan perjodohan kita gak akan bisa gue tarik lagi. Gue gak bisa nerusinnya lagi." ucap Gita penuh dengan keyakinan sukses membuat Alfa terkejut bukan main.
"Hah? Jadi, maksud kamu? Hubungan kita berakhir?" tanya Alfa serius.
Gita mengangguk sembari terus menyunggingkan senyum menahan pedihnya. Ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan Alfa.
"Maaf Kak, Gita bukan cewek strong yang bisa nahan hati ngelihat dan ngerasain sikap kakak ke Gita yang kayak gini," ucap Gita tegas.
Alfa terlihat sangat frustasi mendengar ucapan Gita, cowok itu menghela napas gusar berkali-kali sambil meremas rambutnya sembari menggemerutukan giginya.
"Gita sayang Kak Alfa, sayang banget malahan. Keputusan ini emang sakit banget, tapi Gita gak bisa terus-terusan nahan hati," Gita terlihat menjeda kalimatnya dan menarik napas panjang sebelum mengembuskannya.
"Gita pikir Kak Alfa akan berubah jadi lebih peduli dan perhatian sejak kejadian kemarin waktu di Apartmen, tapi nyatanya--- Kak Alfa balik lagi jadi sosok Kak Alfa yang cuek dan gak care semenjak kehadiran masa lalu Kak Alfa," lanjut Gita yang mengucapkannya dengan tenang sesuai janjinya pada Afkan.
"Aku cuma belum punya kesempatan buat ngomong ke Venus kalau kamu itu calon istri Kakak. Please, Git! Kasih Kakak kesempatan buat bilang ke Venus tentang hubungan kita," kata Alfa dengan nada memohon.
Gita menggeleng pelan,
"Sudah banyak kesempatan yang Gita kasih ke Kakak. Sudah nyaris dua minggu lebih, tapi nyatanya gak ada pergerakan apa pun dan Kakak menikmati kebersamaan dengan Venus," ucap Gita membuat Alfa menggeleng.
"Gita, Kamu salah--," ucap Alfa namun, segera disela Gita begitu saja.
"Gita gak salah, Kak dan Kakak juga gak salah. Tanpa Kakak sadari, Kakak ngikuti kata hati kakak yang belum bisa move on dari mantan pacar Kakak. Jangan menyangkal, Kak, semuanya terlihat jelas." ungkap Gita.
"Kamu berkata seperti ini karena kamu sudah ada cowok itu kan? Mencari alasan untuk mengakhiri hubungan kita ini?" tuding Alfa dengan nada sinis dan Gita tertawa sumbang.
"Kakak nyoba ngalihin pembicaraan--? Dari awal Afkan hadir, dia sama sekali gak pernah ngusik tentang hubungan kita. Dia orang yang selalu nasehati Gita buat berpikir jernih dan harus ngedengerin penjelasan kakak sebelum ngambil keputusan. Dia juga orang yang tanpa meminta pamrih selalu ada di samping Gita," ungkap Gita masih menahan emosi yang berkecamuk di dadanya.
Tudingan Alfa sukses membuat emosinya bergejolak.
"Tidak ada pria yang mau mendengarkan dan memberi solusi dengan baik tanpa mengharapkan sesuatu darimu. Terlalu mustahil." ucapan Alfa yang bernada sinis dan menyindir membuat Gita geram.
"Kalo pun Afkan berharap sesuatu dari gue, gue rasa itu hal yang wajar. Lebih baik gue belajar mencintai orang yang benar-benar ngarepin gue dibanding, gue bertahan dengan orang yang masih kejebak sama masa lalunya yang entah kapan bakal kelarnya." balas Gita dengan ketus.
Alfa kembali lagi menggosokkan telapak tangannya ke wajahnya.
"Aku cuma butuh waktu agar kalian berdua tidak merasa sakit hati,"
Gita melotot dan menyela ucapan Alfa. Habis sudah batas kesabaran Gita.
"Hah? Apa? Enggak sakit hati? Hell, Kak Alfa emang cowok paling gak peka sedunia. Sekarang, Kak Alfa masih bisa bilang ke gue kalo gak bakal bikin sakit hati?" Gita berkacak pinggang dan menggeleng tak habis pikir.
Gita berdiri di depan Alfa, menatap Alfa garang dan kesal.
"Denger Kak Alfa yang terhormat, gue sudah sangat sakit hati ketika calon suami gue dipeluk-peluk, digandeng-gandeng sama cewek lain dan cewek lain itu faktanya adalah mantan pacar calon suaminya,"
"Cuma orang yang sakit jiwa yang gak sakit hati ngeliat kemesraan kalian berdua. Dan gue bukan termasuk orang yang sakit jiwa itu." Gita melontarkan segala amarah yang terpendam dihatinya.
"Ternyata gue gak tau gimana caranya bikin cair gunung es. Gue pikir hubungan kita bakal berjalan lancar tanpa hambatan. Gue udah jatuh cinta, secinta-cintanya sama perlakuan kakak kemarin, tapi dalam waktu sehari gue diperosokkan lagi ke dalam jurang yang super dalam,"
"Kadang kenyataan emang ternyata ga seindah angan-angan. Bener kata orang, jangan mengharapkan sesuatu begitu besar maka lo cuma akan dapat kecewa. Gue rasa keputusan buat mutusin perjodohan kita itu adalah sesuatu yang benar."
"Mulai sekarang, kita gak ada hubungan apa pun. Kecuali kakak kelas dan adik kelas di sekolah." ucap Gita final pada Alfa.
Airmata Gita berjatuhan dan segera dihapus dengan jari tangannya. Gita menggedong kembali tasnya dan berjalan meninggalkan Alfa yang diam tidak bersuara sedikit pun.
๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
Tidak ada cela untuk menyela setiap ucapan Anggita pada Alfa. Cowok dingin itu menyadari sekali jika penjelasan Gita padanya tadi benar. Dirinya yang plin plan, tidak tegas mengambil keputusan dan masih belum move on dari mantan pacarnya.
Sesungguhnya Alfa masih bingung dengan perasaannya sendiri. Sebaiknya Alfa melepaskan Anggita untuk saat ini, membiarkan Anggita bahagia dengan pilihannya. Fokusnya kini hanya pada ujian kelulusan yang hanya menghitung bulan saja.
Alfa harus mengakui jika Gita punya analisa yang bagus serta pendirian yang kuat. Gita memang berbeda.
๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
Lima hari pasca putusnya Alfa dan Gita...
"Fa, boleh mami bicara sebentar?" kata Mami Alfa.
Alfa yang kini tengah duduk di depan meja belajarnya, menoleh sekilas dan mengangguk. Mami Alfa, masuk ke dalam kamar Alfa dan duduk di ujung ranjang.
"Kamu sama Gita benar-benar putus?" tanya Mami Alfa.
Alfa meletakkan buku Kimia yang tengah dipelajarinya, membelokkan kursi menghadap maminya sambil tersenyum.
"Kami hanya memilih jalan masing-masing saja, Mi." jawab Alfa tenang.
"Kamu balikkan sama Venus?" tanya Mami Alfa lagi pada anak semata wayangnya itu.
"Iya, Mi. Venus ngajaki Alfa balikkan lagi dan Alfa pikir, Alfa lebih nyaman dengan Venus dibanding dengan Gita." kata Alfa santai.
Mami Alfa mendengkus mendengar keputusan anaknya yang susah ditebak.
"Terserah kamu lah, mami sih masih berdoanya, kamu bisa sama Gita. Kamu sih kayak Gunung Es, mangkanya ditinggalin sama Gita." ucap Mami Alfa kesal membuat Alfa menggelengkan kepala tanpa ekspresi.
"Kalo jodoh gak akan kemana" timpal Alfa sembari membalikkan badannya lagi ke meja belajarnya.
"Huh! Itu cuma jawaban orang pasrah! Kalo mau dia jadi jodoh kamu, Ya kejar! Berusaha, bukan duduk diem dan nunggu." ketus Mami Alfa.
"Mendingan mami masak deh. Alfa mau belajar, seminggu lagi sudah mulai Ujian Nasional. Nanti Alfa gagal jadi mahasiswa Oxford, Mami gak bisa banggain Alfa ke teman-teman sosialita mami." ucapan Alfa membuat Maminya mencebikkan bibir kesal. Entah mengapa anaknya satu ini selalu memiliki jawaban yang mematikan lawannya.
"Ya udah, belajar yang bener. Biar jadi lulusan Oxford University terus nikah, terus kasih mami cucu yang lucu ya." kata Mami Alfa sebelum menutup pintu kamar Alfa.
๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
Setelah Tiga bulan berlalu kandasnya hubungan Gita dan Alfa. Saat ini Gita sedang menjalani hubungan dengan Afkan.
Dua bulan yang begitu berat di rasakan Gita untuk menghapuskan perasaannya pada Alfa. Namun, dua bulan pula Afkan selalu di sampingnya, menerbitkan senyum diwajahnya dan berusaha membuat Gita tertawa.
Gita harus berterima kasih pada Afkan yang setia berada mendukungnya dan bersedia menjadi kotak sampah untuk Gita mengeluarkan segala uneg-unegnya. Afkan tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, saat dirinya tahu jika hubungan Gita dan Alfa telah berakhir. Cowok itu tidak ingin menjadi pelarian semata untuk Gita namun, dirinya berusaha menjadi penyembuh rasa sakit yang tengah Gita rasakan.
Butuh tenaga dan kesabaran ekstra memang untuk menghadapi sikap dan sifat Gita namun, Afkan merasa itulah tantangannya.
"Anggi, lo gak cemburu lihat Venus bareng Kak Alfa sekarang?" tanya Afkan pada Gita yang tengah fokus makan sandwich sambil stalking instagram teman-temannya.
"Enggak! Ngapain cemburu? Dulu iya, sekarang udah enggak. Dia kan dari mulai pindah sampe sekarang emang kerjanya nempel mulu ke Kak Alfa sama kayak Lintah, sangking cintanya jadi, gak mau lepas." jawab Gita acuh tak acuh tanpa menoleh lawan bicaranya.
"Sama dong kayak lo. Lo juga kayak lintah, nempel mulu ke gue. Wah, berarti sangking cintanya elo ke gue, mangkanya kemana-mana nempel mulu." ucapan spontan Afkan membuat Gita melotot sambil mengunyah cepat sandwich di dalam mulutnya dan berusaha memukul tubuh Afkan.
"Cie, ternyata Anggi cinta sama gue! Anjiiir, gak nyangka gue. Kenapa gak pacaran aja sih kita!" ledek Afkan pada Gita yang tengah berusaha keras menelan sandwich dengan potongan besar dalam mulutnya.
Setelah sandwich berhasil ditelan secara cepat, Gita langsung meneguk air mineralnya dan terlihat salah tingkah.
"Ngeselin banget sih, omongan lo, Kan!" ucap Gita dengan muka merah merona.
"Ciee, pipinya merah kayak tomat! Udah sih kita pacaran aja kenapa? Gue sayang elo, elo kan cinta gue jadi udah klop nih! Gimana beb? Bebeb Anggi?" goda Afkan dengan nada bercanda namun, penuh dengan keseriusan.
"Ya udah sih! Iya, tapi-- udah ah, gue mau ke kelas dulu, sebel gue sama elo!" jawab Gita sambil berlari menghindari Afkan yang tengah bersorai di belakangnya.
"Cieeee, pacar gue malu nih yeee."
"Woiii... pacar! Jangan lari-lari nanti jatoh lagi. Dadah Pacar." Teriak Afkan di koridor kelas membuat semua orang yang sedang berada di situ menoleh dan ikut tertawa melihat tingkah Afkan dan Gita, kecuali Venus dan Alfa yang terlihat bingung dengan jeritan Afkan tadi.
๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
Kamu hadir berikan kebahagiaan yang tak kudapatkan dari dia.
Yang lalu, hanya meninggalkan bekas luka
- BebbyShin -
๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
Wkwkwkwkwk gimandosss part ini?
Jos gandoss gak?
Kudu wajib jawab :
[ Kalo lo di posisi Gita, apa yang bakal lo lakuin?]
Tulis di kolom komentar jawaban kalian
#KaloguejadiGita ....