Chereads / ANGGITA and HER STORIES / Chapter 8 - Delapan

Chapter 8 - Delapan

Happy Reading...

Jangan silent readers dong!

Muncul gih, Shin gak gigit kok! Serius deh ๐Ÿฅบ๐Ÿฅบ

โ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธ

Suara Ibu Kris, guru mata pelajaran Fisika terdengar sampai ke luar kelas saat menerangkan materi. Saat ini, di kelasnya sedang belajar Fisika. Gita mengetuk pintu ruang kelasnya dengan hati-hati.

"Masuk," Terdengar sahutan dari Ibu Kris dari dalam kelas Gita.

Gita masuk dengan langkah perlahan dan berdiri di samping meja Bu Kris yang tengah meneliti penampilan dirinya.

Teman-teman sekelasnya pun ikut fokus mengamati Gita. Dan ada juga beberapa orang yang berbisik-bisik, mungkin membisikkan perihal kejadian di kantin tadi. Gita tidak mau ambil pusing dulu yang terpenting adalah guru yang terkenal killer di depannya ini.

"Kamu dari mana saja Gita? Kenapa kamu baru masuk sekarang? Bisa jelaskan pada ibu?" tanya Bu Kris dengan tegas dan lugas.

Gita menoleh ke sekitarnya, teman-teman sekelasnya tampak sangat penasaran akan jawaban Gita, mengingat pas istirahat tadi ada kejadian luar biasa.

"Hmm... Maaf bu, tadi perut saya mules bu, jadi saya berinisiatif ke UKS dulu minta obat di sana. Maafkan saya bu, saya jadi telat masuk pelajaran ibu." Gita mencari alasan yang dirasa masuk akal agar gurunya ini percaya.

Tidak mungkin, Gita menceritakan hal yang sebenarnya terjadi pada guru killernya ini. Bisa-bisa satu sekolah heboh dan dia juga Alfa akan kena hukuman serius dari sekolahnya. Itu tidak boleh terjadi.

Bu Kris nampak memperhatikan Gita dengan sungguh-sungguh dan menelisik Gita lebih dekat.

"Jadi, sekarang perut kamu sudah lebih baik? Kalau memang masih sakit, lebih baik kamu istirahat dulu di UKS sampai jam pulang sekolah berakhir. Ibu tidak mau kamu tidak fokus menerima penjelasan materi nantinya." ucap bu Kris perhatian.

Gita menggeleng pelan, memohon maaf dalam hatinya karena sudah berbohong pada salah satu Gurunya itu.

"Gak bu, saya sudah baik-baik saja sekarang," kata Gita.

"Ya sudah kalau begitu, silakan kamu duduk. Perhatikan pelajaran dengan baik," perintah Bu Kris pada Gita.

Gita menghela napas lega karena kebohongannya tidak terdeteksi oleh Bu Kris. Gadis itu bergegas menuju tempat duduknya.

"Lo utang cerita sama gue ya, Git!" bisik Amel dan Gita hanya tersenyum penuh misteri membuat Gita makin penasaran.

โ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธ

AlfaRDP she's my girl โค๏ธ @AnggitaAP

โค๏ธ 12.364 likes

Views all 10.783 comments

@Amara Selamat ya kak, syukaak..

@Andini potek hati gue ๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”

@DiraH oh God ๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”

@NyimasS sakit tapi ga berdarah ya ๐Ÿ’”

@EdoFT yess, selamat bossQ โค๏ธ

........

Usai pelajaran Bu Kris, Gita mengambil ponsel yang disimpan di dalam tas, gadis itu tersentak kaget melihat banyaknya notifikasi yang masuk pada layar ponselnya.

"Demi apa ini?" gumam Gita terkejut. Melotot tercengang melihat layar ponselnya.

"Anjiiirrr, Gita! Lo udah Officially taken ya sama Kak Alfa? Gue kira tadi di kantin itu cuma prank doang!" Jerit salah satu temen sekelasnya yang bernama Debby, sontak membuat teman-teman Gita yang lain menoleh menunggu jawaban Gita, termasuk Amel.

Gita masih dilema untuk menjawab pertanyaan teman-temannya itu, Gita masih meyakinkan diri bahwa yang diposting Alfa di Instagram miliknya adalah benar wajahnya.

"Hello guys, berhubung Kak Alfa udah nge-posting begituan di Instagram pribadinya, berarti kabar Gita sama Kak Alfa pacaran itu bukan gosip lagi, tapi FAKTA!" Amel mengambil alih menjawab pertanyaan teman-temannya.

"Gila, Gita beruntung banget pacaran sama Kak Alfa! Gue kan juga mau,"

"Gue juga mau keleus, kak Alfa gitu loh!"

"Sakit ya, tapi ga berdarah!"

"Gita the best banget lah bisa dapetin cowok nomero uno sekolah kita,"

"Dasar Dimas hoax! Ya kali, Gita mau sama dia, orang ternyata diem-diem pacarnya Kak Alfa,"

Gita diam masih memandang fotonya di akun instagram milik Alfa. Senyum merekah dibibir gadis itu, seketika kejadian di ruang musik dan perkataan Alfa terlintas begitu saja. Lalu dengan gesit jari jemari lentiknya mengotak atik ponselnya.

AnggitaAP my cool boy โค๏ธ @AlfaRDP

Gita mengupload foto Alfa yang pernah Alfa kirimkan pada ponsel Gita. Gadis itu tersenyum puas, ketika foto Alfa sudah jadi di salah satu feed instagramnya. Hari penuh warna bagi Gita.

Amel menyikut lengan Gita secara sengaja.

"Aciee... Yang gak jomlo lagi. Congrats ya, sahabat gue tersayang. Omongan elo emang mantul banget. By the way, lo harus ceritain ke gue, sejak kapan lo pedekate sama Kak Alfa?" Amel mulai mengorek informasi.

"Dih, kepo lo! Rahasia ...!!! but thank you, Amelnya gue, buat ucapan selamat lo," Gita memeluk Amel kuat.

Amel memekik geli.

"Ihh... Gita, lepassss! Geli tau. Mentang-mentang lagi girang, gak jomlo lagi."

Gita menjulurkan lidahnya. "Bodo amat deh,"

"Tenang, Mel. Gue bakal ceritain kok ke elo, tapi gak sekarang. Gue masih butuh waktu," kata Gita.

"Woles Git. Meskipun gue udah kepo banget sama hubungan elo sama Kak Alfa yang super duper viral ini," ucap Amel.

"Lebay lo!"

"Eh, emang iya. Elo tuh lagi viral. Mulai dari grup chat kelas sama satu sekolah juga pasti lagi ngegosipin elo. Apalagi ada kejadian heboh di kantin itu. Beh, nama lo langsung masuk trending topic lambe-lambean sekolah, Git." ucap Amel antusias.

"Yah, gue bisa-bisa masuk jajaran cewek hits sekolah ini dong. Wah, kalo beneran iya, gue gak mau temenan lagi sama elo, Mel. Kita gak selevel," Gita berpura-pura berakting menjauhi Amel.

"Sialan lo!" umpat Amel.

Dan keduanya terkekeh geli membayangkan apa yang baru saja Gita ucapkan.

โ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธ

Bahasa Inggris jadi mata pelajaran terakhir di kelas Gita. Mr Fredy berhalangan hadir, jadi beliau hanya menitipkan pesan pada salah satu guru piket untuk memberikan tugas pada murid - murid kelas Gita untuk mengerjakan soal-soal yang ada di dalam buku paket.

Hal yang menyenangkan untuk kelas Gita tentu saja. Mereka bebas untuk bekerja sama dan juga leluansa memakai ponsel karena tidak ada guru yang mengawasi.

Ponsel Gita bergetar. Notifikasi line masuk ke dalam ponselnya. Mata Gita seketika memicing membaca isi chat tersebut.

From : Dimas

Aku tunggu di belakang lab. Kimia pulang sekolah ini ya, Git. Kita perlu bicara.

Gita menghela napas gusar. Gadis itu mengetuk-etukan pulpennya ke atas meja dengan tangan sebelahnya menopangkan dagu.

"Lo kenapa deh?" tanya Amel.

"Dimas..." gumam Gita.

"Ngapain tuh orang? Ngechat elo?"

Gita mengangguk menjawab pertanyaan Amel.

"Lo sama Dimas emang beneran pacaran kemarin, Git? Sampe ceweknya yang bar-bar itu ngelabrak lo? By the way, gue juga baru tau kalo Dimas punya pacar!"

Gita menggeleng kuat. "Enggak. Gue sama Dimas gak pacaran,"

"Dia emang bilang suka sama gue, tapi gue bilang gue gak bisa. Gue sama dia itu kayak---, TTM doang," cerita Gita.

"TTM? Teman Tapi Mesra maksud lo?" tanya Amel.

"Iya. Lo tau kan gimana dinginnya Kak Alfa, ya gue merasa seneng aja dapet perhatian manis dari Dimas. Tapi gue gak nyangka bakal kejadian kayak di kantin itu," jelas Gita.

"Hmm... jatuhnya lo jadiin Dimas pelarian doang," Amel tertawa keras setelahnya.

Gita mencebikkan bibirnya.

"Kalo elo iyain si Dimas, asli deh, elo korban selingkuhan berkali-kali, Git!" cemooh Amel.

"Kesian banget yah, nasip gue."

"Jadi, Dimas ngirimin lo chat apaan?" tanya Amel lagi.

"Dia ngajaki gue ketemuan buat ngobrol," jawab Gita.

"Terus? Lo mau?"

"Enggaklah. Ntar kalo ketauan sama Kak Alfa bisa langsung di Kill gue," kata Gita sambil berlagak seperti ingin memotong leher.

Amel tertawa terbahak mendengar jawaban Gita.

"Posesif banget ternyata Kak Alfa. Aih, sweetnya," ledek Amel.

'Yain aja, Mel. Lo gak tau aja kalo Kak Alfa itu macem malaikat maut gue,' batin Gita.

โ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธ

Bel sekolah tanda pulang sekolah sudah bergema. Gita dan Amel serta teman sekelasnya yang lain bersiap untuk pulang.

" Lo balik sama kak Alfa, Git?" tanya Amel.

Gita masih sibuk menyusun buku-buku pelajarannya ke dalam loker miliknya.

"Ga tau gue." jawab Gita bimbang.

"Lah? Kok lo ga tau sih? Lo kan pacarnya, biasanya aja lo balik sama Kak Alfa juga biarpun sembunyi-sembunyi." kata Amel lagi.

"Kak Alfa gak ngabarin apa-apa ke gue, kalo gue gak balik sama kak Alfa, kan ada elo yang siap anterin gue balik. Ya gak?" Gita memandangi Amel dengan menaik turunkan alisnya yang sukses membuat Amel bergidik ngeri.

"Yeh, ogah!! Gue mau hangout dulu sama pacar tercinta. Ngapain lo mau jadi orang ketiga gue mulu. Ih, malesin banget" usir Amel dengan gaya tengilnya.

"Dasar sahabat durhaka lo! Tega sama gue!" umpat Gita.

"Bodo amat, weekkk!!" ucap Amel yang kini sudah siap dengan tasnya.

Gita menarik lengan Amel lalu memicingkan matanya. Amel mengerutkan dahi melihat tatapan Gita.

"Lo tadi bilang kalo gue biasanya pulang sama Kak Alfa biarpun sembunyi - sembunyi. Lo ngintilin gue ya? Kok elo tau sih?" silidik Gita.

Amel melepas pegangan tangan Gita dan bersedekap tangan di depan dada.

"Apa sih yang Amel gak tau dari seorang Anggita Adevia Prayetno?"

Gita berdecih mendengarnya.

"Gimana gue gak tau kalo sahabat gue yang bego ini, pulang sekolah udah kayak maling. Sikap lo itu mencurigakan, ya jadi gue buntutin lah dari belakang. Gak taunya, lo masuk mobilnya Kak Alfa," jelas Amel.

"Dasar stalker!" ejek Gita.

Gita dan Amel akhirnya berjalan keluar kelas.ย  Alangkah terkejutnya Gita dan Amel ketika hendak berbelok mendapati Kak Alfa berdiri menyender di dinding kelas mereka. Jantung Gita berdetak cepat, entah mengapa pikiran akan pelukan Alfa tadi siang seketika terlintas diotaknya.

"Kak Alfa ngapain di sini?" tanya Gita basa-basi yang hanya ditanggapi dengan raut wajah datar Alfa yang memandangnya intens.

Alfa meraih telapak tangan Gita untuk ia genggam tanpa permisi membuat Gita terkejut dan Amel ikut malu-malu melihat perlakuan Alfa pada sahabatnya itu.

Tanpa berucap apapun, Alfa menarik Gita dengan telapak tangannya dan mereka berjalan bersisian dengan tangan saling bertaut. Gita masih dengan keterkejutannya memandangi telapak tangannya yang digenggam erat oleh Alfa. Mau tak mau, Gita tersenyum samar, sedangkan Alfa berjalan seperti biasa tanpa ekspresi apapun.

Gita sadar lalu menoleh ke belakang sambil melambai tangan pada Amel dengan bahasa bibir mengatakan, 'Gue duluan!'

โ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธโ˜˜๏ธ