Chereads / Guntur & Shabi / Chapter 14 - Honesty

Chapter 14 - Honesty

Jam menunjukan pukul 12 malam tapi Shabi belum bisa memejamkan mata,entah mengapa?Padahal dia ingin sekali cepat tidur.

Shabi menghidupkan ponselnya yang baru selesai di chas karena sempat lowbat, biasanya Shabi selalu menghidupkan ponsel saat sedang mengechas hp tapi kali ini sengaja dinonaktifkan agar tak terganggu oleh Guntur.

Shabi terkejut mendapatkan banyak misscall dan chat dari pacarnya itu.

Membaca isi chat cowok itu tanpa ada niat membalas.

"Masih belum tidur?" ujar Abeng yang muncul dari balik pintu, membawa segelas susu hangat ditangannya.

"Iya nih padahal gue pengen banget cepet tidur, elo sendiri kenapa belum tidur?"Shabi menepuk sisi kosong ranjang sebelahnya, mengajak sahabatnya itu untuk naik ke atas ranjang.

"Gue kebangun gara-gara haus, mendadak mau susu coklat hehehe."

Abeng naik keatas ranjang, duduk disamping Shabi lalu menyenderkan kepala pada sisi ranjang.

Cowok itu mengambil iPhone 11 pro-nya mengambil gambar mereka berdua dengan  lalu memposting foto mereka ke istagram pribadinya menulis caption *Can't sleep because her*

Tak butuh waktu lama istagram cowok itu dibanjiri Love dan komentar, Abeng memang merupakan salah seorang saleb instagram bahkan Followernya menembus angka 1, 7 juta.

Shabi terkejut tak menyangka sama sekali.

"Sha, banyak yang ngira elo cewek gue hahaha.. Gokil." seru Abeng sambil memperlihatkan komentar, tertawa.

Shabi mengambil iPhone cowok itu mengecek semua foto, banyak foto sahabatnya itu yang sedang sendiri ataupun bersama teman-temannya tapi baru kali ini Abeng memposting foto berdua bersama seorang cewek yaitu dirinya.

" Pantas aja mereka mikir gitu, elo kan gak pernah uploaded foto bareng cewek berdua doang sebelumnya." Shabi mengembalikan hp milik sahabatnya itu menjitak kepala cowok itu.

Abeng terkekeh, "Iya juga si, gak apa-apa deh mereka mikir gitu." seru cowok, meletakan Iphone 11 pro-nya diatas meja nakas.

Merangkul pundak Shabi, menyatukan kepalanya pada cewek itu. "Malam ini kita tidur bareng aja yuk?"

Lalu cowok itu tersenyum..

Sssssseeeetttt...

Cewek imut ini menyingkirkan kepala Abeng, memutar kedua bola matanya.

"Ogah... Mendingan elo tidur di kamar elo sana, kalo kita tidur bareng bisa-bisa gue gak kebagian tempat secara elo tuh kalo tidur ngabisin tempat."

Shabi dengan santai menolak ajakan cowok ganteng itu, melotot sambil berkacak pinggang.

"Hahaha takut amat gue bakal ngabisin tempat, Suer gak bakal deh lagian terakhir kita tidur bareng pas SMP kelas 1 kan udah lama banget."

Abeng memasang wajah memelas, "Ayokah Sha, izinin gue tidur di sini oke?lagian kita juga gak bakal ngapa-ngapain tapi kalo elo mau ya gue juga ga bakal nolak hehehe"

Shabi menjewer telinga cowok itu, melepasnya saat cowok itu memohon dilepaskan karena kesakitan.

Shabi tertawa puas, Abeng mengusap telinganya lalu menjitak kepala Shabi.

"Hahaha... Oke deh elo boleh tidur di sini tapi awas aja kalo sampai ngabisin tempat!!Gue tendang pantat elo."

Sekarang Abeng terlihat senang,

"Beresssslah."

-

-

-

"Ini cewek elo kan? Dek." kata Genta terlihat bingung karena takut salah orang.

Menunjukan sebuah postingan salah seorang seleb istagram yang diromendasikan oleh istagram.

Mereka berdua sedang berada di bangku taman bersantai ria.

Guntur terlihat terkejut dan murka, mengepakkan kedua tangannya saking emosinya melihat foto ceweknya itu sedang dirangkul cowok lain terlebih setelah membaca captionnya bikin Guntur makin emosi.

"Shit! Ngapain tuh cucunguk main rangkul cewek gue sembarangan? Bangsat!!" jelas sekali gurat kemarahan tergambar pada muka Guntur.

Baru kali ini Abeng melihat ekspresi adeknya yang cemburu habis.

Sebenernya sih Genta senang melihatnya karena menurut pria itu adeknya perlu merasakan apa dirasa oleh pacarnya biar tahu rasa.

"Elo lihat dong captionnya, kurang so sweet apa coba? Hahaha.. Dalam waktu semalam pacar elo bisa dapetin pengganti elo, boleh juga cewek lo nih.. Hebat." Genta menggelengkan kepala, merasa salut lalu merangkul pundak sang adik sambil tertawa puas.

"Apaan si elo Kak? Gue yakin mereka gak ada hubungan apapun!!Paling cuman teman." Guntur langsung membalas ucapan kakaknya itu.

"Teman tapi mesra kayak elo sama Felicia gitu hehehe."ledek Genta telak.

Seketika Guntur seperti tertampar oleh ucapan sang kakak.

Dia jadi paham mengapa pacarnya itu bisa sampai ngambek besar lalu menghindarinya seperti sekarang ini.

Kemarahan cowok itu pun rendah.

" Kak, Gue cabut."

Dan Gunturpun pergi begitu saja meninggalkan Genta yang merasa aneh atas tingkah adiknya tersebut.

-

-

-

Abeng mengantar Shabi pulang ke kostan, langsung berpamitan.

Shabi merasa lega karena Guntur tak berada dalam kostannya.

Cewek itu pergi mandi.

30 menit kemudian cewek imut ini telah selesai mandi dan berpakaian.

Bbbbuuukkkk...

Tiba-tiba pintu terbuka, Shabi yahg sedang mengerikan rambut terkejut menoleh ke arah sumber suara.

Guntur berdiri di muka pintu.

Cowok itu kemudian berjalan ke arahnya, tak ada raut kesal apalagi marah.

Jujur Shabi merasa aneh tapi dia tak mau ambil pusing.

Cewek ini kembali melanjutkan mengeringkan rambut, menyuekin cowok itu seolah makhluk kasat mata.

"Gue sama Felicia udah ngejalani hubungan TTM-man setahun lebih, Sha."

Shabi terkejut..

Tak menduga hubungan TTM-man cowok itu bersama Felicia jauh lebih lama dibandingkan hubungan pacaran mereka.

Shabi masih sibuk mengeringkan rambut, tak mau merespon pengakuan pacarnya tersebut apalagi menoleh pada cowok itu.

Dalam hati merasa syok dan bingung sebenarnya tapi enggan memperlihatkannya.

Guntur berhenti mendekati pacarnya itu, jarak mereka sekitar 30 cm.

"Gue gak punya perasaan cinta apalagi sayang sama dia cuma ketertarikan fisik aja." Lanjut Guntur tanpa emosi.

"Gue dulu gak pernah minat buat pacaran paling gak sampai lulus sekolah tapi.."

Guntur memenggal kalimatnya...

"Tapi saat elo masuk ke sekolah sebagai junior dan kita sering cekcok entah kenapa gue jadi ada rasa yang gak bisa gue ngerti emang klise si tapi itu kenyataannya, Sha."

Guntur tahu bahwa Shabi tengah mendengarkanya.

"Gue suka kangen kalo sehari gak lihat elo, suka ngebayangi muka elo saat marah dan malah itu bikin gue kangen."

Guntur melanjutkan perkataannya,

"Karena itu gue maksa elo buat jadi pacar gue jadi milik gue karena kenyataan gue emang mau elo jadi pacar gue tapi gue takut elo nolak alhasil gue pake cara ngacam dan pemaksaan. Terserah kalo lo mau nyebut gue pengecut tapi faktanya gue gak mau sampai ditolak sama elo."

Ya... Guntur akhirnya mengakui hal sebenarnya.

Dia melepaskan gengsinya dihadapan cewek yang dicintainya

Shabi masih terdiam...

Cewek itu menghentikan kegiatan mengeringkan rambut.

Membalikan badan.

Menatap cowok itu.

"Apa ada cewek lain selain Felicia?jawab jujur."

Pop Quiz dari Shabi berhasil membuat Guntur sedikit terkejut..l

Cowok itu menganggukkan kepala.

Shabi memejamkan mata untuk beberapa saat, mencoba mengontrol diri agar tak terbawa emosi. "Ada berapa banyak?"

"Dua." seru Guntur singkat.

"Satu lagi siapa?" tanya Shabi tetap bersikap tenang,melempar pandangan penuh seledik.

Guntur melangkah mendekati pacarnya itu, merangkul pinggang Shabi agar jarak mereka semakin dekat.

Cewek itu terus menberontak tapi Guntur tetap tak mau melepaskan kemudian berbisik. "Dia adalah Shabilla Kirana atau sering dipanggil Shabi, cuma ada dua doang kok, Yang satu cuma sebatas TTM yang bakal gue cut dan satunya lagi elo, pacar gue yang lagi ngambek."

Tbc