Happy Reading
-----------------------
Leax menunggu jawaban dengan perasaan degdegkan tapi patang untuk dia menunjukkan ekpresi grogi didepan Aruni, bukan kenapa-kenapa seandainya ditolak nanti dia tidak tak mau terlihat mengenaskan.
Setelah berfikir cukup lama akhirnya.
Aruni menghembuskan nafas, menarik teguk leher Leax mencium bibir cowok itu lembut tapi tak ada respon dari Leax.
Cewek ini kemudian melingkarkan kedua tangannya pada pinggag Leax.
Sengaja memperdalam ciuman tapi tetap ada respon balik, Leax hanya terdiam dengan ekspresi dingin.
"Kok nggak bales ciuman gue?" Tanya Aruni dengan nada lembut, mengusap sebelah pipi Leax sambil tersenyum tipis.
"Apa jawaban lo?" Tanya balik Leax dengan nada tak kalah dingin dengan mimik mukanya.
Sejujurnya Leax takut jika Aruni akan menolaknya, tapi jika itu terjadi maka dia tidak akan mengemis cinta lalu akan pergi selamanya dari hidup cewek cantik itu.
Bukan menjawab Aruni dengan santai mengambil iphonenya dalam tas, membuka aplikasi istagram memilih dan memilah foto dengan mimik bingung.
Leax jadi merasa dongkol atas sikap Aruni, cowok ini jadi ngerasa disepelein.
Aruni memposting foto dan mengetik caption.
Posisi cewek itu masih berdiri dihadapan Leax.
"Buka IG sekarang." pinta Aruni.
Awalnya Leax enggan melakukannya tapi Aruni memaksa.
Dan senyuman kebahagian terbentuk pada bibir Leax saat melihat postingan terbaru Aruni.
Aruni memposting foto kebersamaan mereka berdua yang tengah makan eskrim cup berukuran besar, Leax menyuapi Aruni sambil memasang mimik lucu dan Aruni tertawa karena ekpresi cowok ganteng tersebut.
Leax menyukai caption yang terletak tepat dibawah foto.
" I said "Yes" cause i love you @LeaxKyle 💋💜💕 "
Mentag istagram Leax.
Membagikan postingan itu pada 10 juta lebih follower miliknya.
Dalam hitungan detik ratusan love plus komentar membajiri IG Aruni dengan berbagai komentar selamat dan mendoakan agar hubungan mereka langgeng.
Banyak pula komentar patah dari fans cowok Aruni.
Bahkan ada fans cowok yang mengumpat Leax dengan komentar kasar dll tapi cowok itu tak mau ambil pusing.
Terpenting baginya hari ini mereka berpacaran, Aruni bahkan langsung memperkenalkan Leax sebagai pacar.
Hal yang sama sekali tak dibayangkan oleh cowok ini.
Leax memeluk Aruni, mencium hidung mancung cewek cantik itu.
Keduanya berciuman.
"Istagram kamu pasti bakal nambah followernya dan kebanyakan pasti cewek, Jangan digubris kalo ada cewek Dm. Awas ya kalo kamu selingkuh aku potong burung kamu!!"
Sekarang Aruni mulai bersikap cemburuan, memasang mimik mengacam.
Leax mengangguk lalu tersenyum.
Cowok itu mencium bibir Aruni yang sudah menjadi pacarnya sekarang.
"Nggak bakallah aku selingkuh sayang, Jangan dipotong dong nanti kalo dipotong kamu juga yang rugikan hehe"
Merekapun tertawa bersama dan berakhir dengan ML.
-
-
-
Helena senang saat Abeng memposting foto terbaru, cewek ini langsung memberikan tanda love dan komentar seperti biasa.
Tapi kali ini postingan cowok itu sedikit berbeda.
Abeng memposting kata-kata bijak dalam bahasa inggris dengan background hitam.
"Be a strong wall in the hard times and be a smiling sun in the good times."
Jadilah dinding yang kuat ketika masa-masa sulit. Jadilah matahari yang tersenyum, ketika masa-masa indah. "
"Abeng lagi galau, apa dia putus cinta sama cewek ini ya?" kata Helena main ambil kesimpulan seenak jidatnya sambil melihat foto Abeng yang sedang berdua dengan Shabi.
Abeng hanya memposting satu foto bersama cewek karena postingan yang lain kalo tidak foto seorang diri ya bersama teman-teman cowoknya.
"Ceweknya pasti selingkuh deh!! Uhhhhh dasar cewek jahattt...nenek lampirrrr...jalanggg....murahannn"
Umpat Helena meluapakan emosi.
Menunjuk-nunjuk Shabi dengan jari telunjuk sambil memasang mimik marah.
Wingki yang tak sengaja melihat kelakuan Helena datang menghampiri cewek itu.
Duduk disamping adik sahabatnya ini.
"Lo ngumpat siapa?Lena."
Cewek ini menunjukan postingan istagram Abeng pada Wingki.
Memasang muka super BT.
"Cewek nih kak, yang kemungkinan besar mantan pacar selebgram idola gue. Gara-gara nih cewek Abeng jadi patah hati, cewek ini pasti ketahuan selingkuh dan mereka akhirnya putus."
Helena berapi-api menyebarkan gosip ciptaannya, tanpa ada bukti menyertai.
Wingki mengambil iphone Helena dan terkejut ternyata cewek yang dimaksud tak lain adalah Shabi.
"Ngaco lo ini mah pacar Gunturrr."
Helena terkejut. "Pacarnya kak Guntur, Serius lo kak?"
Cowok ini ngangguk yakin. "Iya, Tanya aja kakak lo dia juga kenal kok."
Dan seketika Helena berubah senang, berjoget gembira karena cewek dalam postingan bukan pacar Abeng.
"Kalo itu benar pacar kak Guntur kok bisa kenal dan kelihatan akrab banget sama Abeng si?" kata Helena bingung bertanya pada dirinya sendiri.
Wingki yang sedang asyik bermain game online..
Tak mempedulikan Helena yang tengah mengoceh seorang diri.
Dan tiba-tiba saja terlintas sebuah ide brilian.
Helena tersenyum, memeluk Wingki dari samping dengan gemas.
Wingki langsung protes karena Helena menganggunya yang sedang bermain game.
Bukan melepakan pelukan malah mencium beberapa kali pipi Wingki, cowok ganteng itu langsung melotot karena gara-gara sosoran dadakan Helena dia hambir terbunuh dalam permainan tapi helena tak peduli.
Cewek ini berdiri lalu melompat-lompat kegirangan sambil berteriak. "Yuhuuuu, Akhirnya gue bakal ketemu Abenggggggg."
-
-
-
Guntur benar-benar merasa waswas menunggu jawaban Shabi, meskipun begitu cowok ganteng ini pintar menutupi kegugupan sehingga terlihat tenang dari luar meski dalam hatinya malah sebaliknya.
"Jawab Ya dong, Sha." kata Guntur mencoba membujuk dengan sikap cool.
Mengelus pipi cewek ini dengan jempol, melempar tatapan memohon yang malah membuat tampang Guntur makin mempesona sehingga sanggup meluluhkan hati cewek manapun.
Tapi tidak tahu.
Apakah pesona Guntur ini bisa meluluhkan hati cewek cantik yang begitu dicintainya tersebut?
Sehingga Shabi memaafkan kemudian akhirnya mereka bisa kembali berpacaran?
Shabi menghembuskan nafas, memasang muka BT.
"Bisa nggak sebelum gue jawab, Gue pakai dress tidur dulu?Gue kedingin lho."
Guntur langsung mengabulkan keinginan Shabi.
Cowok itu menyingkir dari hadapan Shabi.
Bersandar santai di dinding sambil pandangannya tetap tertuju pada Shabi yang sibuk memilih dress tidur, kedua tangan Guntur menopang kepalanya.
"Sekali-kali lo pake dress seksi atau lingery dong, Kalo nggak ada kita beli."
Goda Guntur lalu tersenyum nakal disertai mimik mesum.
Shabi mengelengkan kepala, Males merespon cowok itu.
Hujan turun makin deras tapi tak ada lagi suara gemuruh petir apalagi angin kencang, situasi jauh lebih baik sekarang
"Nah ketemu deh."
Muka Shabi tampak begitu senang, cewek itu memakai gaun tidur pilihannya.
Guntur yang otaknya sudah ngeres ngebayangin Shabi memakai dress tidur seksi, tapi mendadak kecewa saat melihat dress tidur yang dikenakan oleh cewek itu.
Iya...
Shabi memakai dress tidur panjang berwarna ungu muda sepanjang mata kaki
Setidaknya cewek itu tak memakai pajama seperti biasanya.
Shabi mengambil sesuatu untuk Guntur pakai.
Memberikannya pada Guntur sebuah pajaman, berwarna senada dengan dress tidur cewek itu.
"Hujan deres ditambah udara dingin kayak gini, lebih baik pakai baju yang bisa menghangatkan badan kan?Pakai nih."
Guntur mengambil pajama dari tangan Shabi.
Guntur merasa senang karena kali ini cewek ini sedikit berubah, lebih perhatian dan Guntur menyukainya.
Dia mengambil pajama dari tangan Shabi lalu memakainya.
Cowok itu sebenarnya tidak betah pakai pajama saat tidur lebih nyaman memakai kaos dan bokser tapi demi Shabi.
Maka Guntur bersedia.
Guntur berpura-pura batuk. "Kalo bukan karena lo, Males pakai ini."
Guntur memegang ujung pajama bagian bahu.
Shabi berdehem."Bagus kok, Kenapa males?"
Menutup almari.
Cewek cantik ini mengulung rambut, membuat kecantikannya makin terlihat jelas.
Duduk disisi ranjang.
Guntur ikutan duduk didekat Shabi.
"Berasa bukan style gue soalnya, lebih enak pake kaos sama bokser." cowok ganteng itu menjelaskan dengan jujur alasan sebenarnya.
Guntur menggaruk kepala. "Terus jawaban lo apa?Sha."
Cowok itu kembali melontarkan pertanyaannya kembali.
Nada suara cowok itu terdengar tak sabaran bercampur emosi.
Jam menunjukkan pukul 10 malam..
Hujan mulai redah.
Dan tak lama kemudian lampu kembali menyalah.
Shabi terlihat senang tapi Guntur terlihat galau menunggu jawaban
Shabi mengarahkan muka Guntur agar melihatnya.
"Selama semingggu kita putus gue ngerasa kehilangan juga kangen banget sama lo, gue kira lepas dari lo hidup gue bakal baik-baik aja nyatanya nggak."
Cowok itu masih terdiam, tak sabar menanti kelanjutan perkataaan Shabi.
Berharap akhirnya Shabi bakal bilang "Ya"
"Dan bikin gue tersentuh lo disisi gue sekarang disaat gue butuh."
Senyuman kebahagian tercipta pada bibir cowok itu.
Mengelus rambut panjang cewek cantik disampingnya ini disertai tatapan penuh cinta.
Shabi berajak dari ranjang lalu berjalan ke arah jendela kamar menatap hordeng.
"Gue sayang banget sama lo, Berharap lo bakal ngasih kesempatan lagi karena gimanapun kita berdua masih saling cinta dan membutuhkan." kata Guntur berapi-api.
Shabi menarik nafas lalu mengeluarkannya dengan berat.
"Gue rasa karena memang perpisahaan kita baru seminggu jadi hal wajar kalo itu terasa berat banget tapi seiring berjalannya waktu kita pasti bakal terbiasa tanpa kehadiran satu sama lain."
Nada suara Shabi terdengar seperti sudah tak mau memberikan kesempatan.
Guntur beranjak dari ranjang.
Berjalan menghampiri Shabi yang masih berdiri membelakanginya.
"Terus jawaban lo?" potong Guntur mulai emosi tapi tetap menahan diri.
"Gue ini cuma manusia biasa yang bisa kembali ngelakuin kesalahan,Sha.
Baik disengaja atau sebaliknya. Gue nggak bisa jamin gue nggak bakal ngelakuin kesalahan tapi gue bisa jamin lo cewek satu-satunya yang gue cintai dan gue mau dalam hidup sampai detik ini nggak ada cewek lain." sambung Guntur mulai meninggikan suara tapi tetap mengotrol diri agar tak emosi.
Shabi terdiam membisu.
Pandangan cewek itu masih fokus ke hordeng.
"Yes or No? Just tell me, Sha."
Karena merasa Shabi terlalu lama diam Guntur mengulang pertanyaan.
"Gue...." Shabi terlihat sulit melanjutkan kata-kata.
Disatu sisi dia memang masih mencintai Guntur tapi disisi lain Shabi bertanya-tanya dalam hati apakah hubungan mereka akan menjadi lebih baik atau sama saja seperti dulu?saat mereka kembali bersama nanti.
Menyadari hal ini Guntur mengambil inisiatif.
"Gue bakal berhitung sampai sepuluh kalo lo diem artinya No tapi kalo lo balik badan artinya Yes."
"Okey, Gue setuju." kata Shabi cepat.
Guntur mulai berhitung.
Sengaja memberikan jedah beberapa detik dari satu angka ke angka lainya, hitunganpun masuk ke angka tujuh dan Shabi masih diam, tak ada tanda dia akan berbalik badan.
Guntur seketika merasa DOWN.
Sepertinya hubungan mereka kali ini akan benar-benar berakhir.
Dan saat Guntur akan mengucapkan "Sepuluh"
Tiba-tiba...
Shabi membalikkan badan, Kedua mata cewek itu sudah berkaca-kaca.
Sambil disertai mimik BT.
Mengambil boneka doraemon miliknya lalu melempar kasar ke muka Guntur
Dan kena.
"Lo tuh nyebelin, Tahu nggak !!"Bentak Shabi emosi.
Gunturpun menganguk lalu berjalan menghampiri Shabi.
"Tahu." jawab Guntur singkat.
Sekarang Guntur tepat berdiri didepan Shabi, memeluk cewek cantik itu lalu keduanya berciuman.
"I Love you, Jadi kita balikan lagi kan?Sayang." Tanya Guntur memastikan hal ini setelah melepas tautan bibir mereka.
Dan Shabi mengangguk.
Tbc