Jika kalian sangat bertuah untuk hidup salah satu waktu pada zaman itu, sudah pasti kalian akan mengetahui siapakah gerangan bernama Faneda, Osyphanova dan Daema yang sebenarnya. Tiga-tiga nama besar yang aku katakan kepada kalian tadi merupakan orang-orang penting yang pernah hidup pada waktu di zamannya. Empunya bagi ketiga-tiga nama itu di katakan pernah menguasai sepertiga dunia di bawah penguasaan mereka hanya di selangi zaman yang berbeza di antara mereka. Faneda di Era Rawda; Osyphanova pula di Era Zavphea manakala Daema pula di Era Howma. Satu masa dan ketika di mana pemerintahan berganti pemeritah di sebabkan oleh peperangan demi peperangan, rampasan kuasa dan bala bencana di sepanjang Fasa Pospa-Vaira yang huru-hara.
Di sebabkan oleh jasa serta kebaktian mereka yang sangat hebat terhadap agama, bangsa dan tanah air tercinta, nama mereka bertiga di abadikan dalam satu perenggan istimewa di lembaran Inskripta Prasisna yang berpanjang-panjang jela. Tetapi bukannya kisah agung mereka itu yang ingin aku sampaikan kepada kalian semua yang ada di sini.
Di berinya aku kesempatan di sini untuk menceritakan kepada kalian tentang Saga Darkozga, yang di karang oleh orang-orang tua sebagai tanda penghargaan kepada seorang tokoh yang berjaya memulakan legasi Pemerintahan Beraja Gora setelah di buang oleh rakyat dan kepimpinannya sendiri. Jadi, aku pintakan keizinan daripada kalian semua untuk aku memulakan pengisahan aku tentang hikayat itu secara langsung tanpa sebarang penangguhan.
Percayalah dengan sepenuh hati dan perasaan tentang segala penceritaanku ini, aku sangat yakin yang kalian pasti akan terhibur keriangan akhirnya setelah kalian mendengari hikayat yang aku ceritakan kepada kalian semua.
Bersambung...